Belajar Tentang Network Topology
Pada kisah yang lalu diceritakan .... (hehehe, emang sandiwara radio, red). OK, serius neh.. jika pada article tentang belajar networking sebelumnya kita sudah mempelajari apa fungsi dan manfaat yang bisa diberikan dari sebuah networking, maka pada bagian ini dan bagian-bagian selanjutnya kita akan mempelajari apa, bagaimana, berapa, apa saja, yang dibutuhkan untuk membuat dan membangun networking.
Pembahasan mengenai networking ini sangatlah luas, hingga kita sering bingung harus memulai dari mana, terutama bagi anak baru melek teknologi seperti diriku ini. Hal ini terkadang membuatku frustasi, rendah diri, jarang mandi, dan paling males kalo disuruh nyuci... (apa hubungannya?).
Anyway and by the way... untung saja masih tersisa harapan, khayalan, angan-angan (asal jangan sampai kesurupan, red) yang memberikanku sekidit dorongan untuk tersungkur lebih keras dan berlajar lebih giat serta berusaha lebih memahami mengenai networking ini. OK, some body, any body, every body... kita mulai saja... pertama kita akan belajar tentang network topology dulu ...
Network Topology
Apa itu topology? Mungkin diantara adik-adik sekalian masih ada yang belum mengerti dan bingung dengan yang dimaksud dengan topology. Baiklah, a'ak akan coba menjelaskannnya... topology adalah ... lihat defenisi mengenai topology disini... Jadi... bisa kita simpulkan bahwa network topology adalah tentang bagaimana bentuk dari komputer dan komponen lainnya saling terhubung dalam sebuah networking... betul tidak neee..hh?
Tapi sebelum kita melanjutkan diskusi ini lebih jauh, ada dua hal penting yang harus diketahui yang berhubungan erat dengan network topology ini, yaitu:
- Node: yaitu alat atau perangkat keras yang terhubung ke network, misalnya PC, routers, printer, etc.
- Paket: yaitu pesan yang disalurkan oleh setiap node kedalam network. Didalam pesan tersebut tentu juga terdapat informasi mengenai siapa yang mengirimnya, dan kepada siapa pesan tersebut akan disampaikan, biar tidak salah alamat.
Bus Topology
Tipe pertama dari network topology adalah bus topology. Mengapa disebut bus topology? Mungkin karena bentuknya memang mirip sebuah bus atau bis. Untuk lebih jelasnya kamu bisa lihat gambar dibawah ini:
Sudah jelas bukan? Jika kita lihat dari gambar diatas, maka memang pantas jika disebut bus atau bis. Karena setiap komputer yang terhubung ke network dijejerkan mirip sebuah antrian di kelurahan. Jika kita perhatikan lagi, maka sangat mudah untuk memahami bus topology ini. Dalam topology ini, setiap device atau perangkat yang terhubung ke network dihubungkan dalam satu jalur kabel.
Bus topology sepertinya adalah bentuk yang paling mudah untuk dibuat. Kita hanya membutuhkan satu jalur, jalur inilah yang akan menghubungkan setiap PC dan perangkat lainnya ke dalam network, praktis, ekonomis. Dalam bus topology ini setiap node bisa melihat paket yang dikirimkan kedalam network.
Seperti yang telah a'ak katakan diatas, setiap paket berisi juga alamat pengirim dan penerima. Jadi, walaupun setiap node atau perangkat bisa melihat paket yang berseliweran di dalam network, namun hanya node yang berhak saja yang akan menerima paket lebaran tersebut (wah.. bisa menimbulkan kecemburuan sosial neh.. hehehehe..)
Selain paraktis, namun tentu saja bentuk atau topology seperti ini mempunyai kekurangan. Coba kita perhatikan lagi gambar diatas. Lihat, dengar dan rasakan. Dari situ kita bisa melihat dengan jelas dan tegas, kelemahan dari topology network jenis ini, coba.. a'ak mo denger apa saja kelemahan topology ini..??
Yup, betul, salah satu kelemahan yang paling mudah untuk dilihat dari topology network ini adalah karena bentuknya yang berada dalam satu jalur antrian, maka jika ada salah satu yang nyeleneh, nyeleweng, bertingkah, atau berbuat onar, maka yang lain pun akan menjadi terganggu. Apa lagi kalo yang bertingkah itu dibagian tengah, maka yang dibagian belakang bisa nggak kebagian.
Contohnya gini Om! .. katakanlah kita mempunyai 10 buah PC yang dihubungkan menggunakan topology network model bus ini. Dari PC1 sampai sepuluh dihubungkan dalam satu jalur lurus. Nah, bagaimana seandainya... apa jadinya kalo... gimana misalnya...jalur di PC5 terputus digigit tikus. Tento PC6 sampai 10 akan merasa kehilangan teman-teman seperjuangan... begeto men.. kira-kira.
OK, a'ak kira sudah cukup jelas bukan? Bukan! Nah, selain itu ada tipe, bentuk, atau topology network macam apalagi neh a'? Tipe atau Network Topology selanjutnya adalah Star Topology.
Star Topology
Seperti apakah Star Topolgy ini?? Mungkin adek-adek pasti (mungkin koq pasti, red) sudah bisa membayangkan dan menebak seperti apa kira-kira Network Star Topology ini. Agar tidak kita tidak mati penasaran dan arwah bisa tenang, baiklah.. kita lihat gambar sahaja..
Tuh.. bisa dilihat bukan? Sesuai dengan julukannya, star topology ini memang miring bentuk bintang. Dalam star topology ini, setiap PC yang terhubung ke network dihubungkan oleh sebuah alat yang biasa disebut HUB atau Switch (Ndak usah khawatir nduk, kita juga akan mempelajari mengenai HUB, Switch, Router, dan sejenisnya kelak di kemudian hari, jadi tunggu saja tanggal mainnya).
Dengan star topology ini maka jika ada salah satu kabel yang terputus, maka yang lain tidak akan merasakan akibatnya. Jadi hanya mereka yang bermasalah saja yang kena getahnya, yang lain bisa terus menjual karetnya (bingung, red). Star topology ini biasanya, umumnya, dipakai dalam LAN (Local Area Network). Lalu bentuk atau topology apa lagi?
Ring Topology
Sesuai dengan namanya, topology ini memang berbentuk ring atau cincin, atau lingkaran, atau bulatan. Dalam ring topology, setiap node dihubungkan hingga membentuk sebuah lingkaran, untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari gambar dibawah ini.
Dalam topology ini, setiap node bisa melihat setiap paket yang berseliweran di network (mirip bus topology). Setiap node atau PC atau device yang terhubung dalam ring topology bisa melihat paket yang dikirimkan kedalam network, dan Node tersebut akan melihat dan memutuskan, apakah paket tersebut adalah memang ditujukan untuknya, atau untuk tetangganya.
Jika ternyata paket tersebut memang ditujukan untuknya, maka node tersebut tentu saja akan mengambilnya. Namun jika ternyata bukan, maka node tersebut akan meneruskan paket tersebut ke tetangga sebelahnya. Masalah kirim mengirim, dan ambil mengambil paket ini akan sangat bermanfaat di pelajari, terutama dalam hal keamanan, atau security dari sebuah networking. Karena itu kita juga akan berusaha mempelajarinya nanti (nggak janji lho).
Mesh Topology
Bentuk network lainnyanya adalah mesh atau jaring. Untuk jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Dalam mesh topology, jika ada salah satu jalur yang terputus, maka node bisa menggunakan jalur lain atau jalur alternatif untuk mengirimkan paket. Jadi, dengan menggunakan mesh topology ini maka kita tidak perlu khawatir paket tersebut tidak sampai di tempat, kacawali... semua jalur terputus.
Mesh Topology ini umumnya dipakai dalam network dalam skala yang besar. Untuk networking dalam skala yang kecil, tentu saja mesh topology rasanya kurang praktis untuk digunakan. Bahkan bisa jadi itu malah suatu pembuorousuan.. Mesh topology ini juga bisanya menggunakan alat yang namanya router. Apa itu router? A'ak mo cari dulu informasinya.... Nah.. segitu dulu pelajaran kita hari ini tentang networking, a'ak janji.. nanti kita sambung lagi. Ditunggu ya ...