Mengubah Hidup Dengan Mengubah Cara Berpikir

Percayakah kamu pada orang yang mengatakan... bagaimana kamu menjalani hidup akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara mu berpikir? Percayakah kamu bila ada orang yang mengatakan bahwa bagaimana hidup mu saat ini adalah hasil dari bagaimana cara mu berpikir saat ini?

Suatu ketika.... disuatu tempat... hiduplah seorang wanita muda. Usianya baru sekitar 30 tahun, sudah menikah, dan punya dua orang anak. Seperti orang pada umumnya, wanita tersebut lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga, dimana.... dia selalu dikritik, direndahkan, bahkan tidak jarang diperlakukan secara tidak adil oleh kedua orang tuanya sendiri.

Dan sebagai hasilnya.... wanita tersebut tumbuh dengan kepercayaan bahwa dia tidak berharga. Kepercayaan itu membuatnya menjadi orang yang tidak percaya diri. Suka memandang segala sesuatunya dengan rasa takut, dan dari sisi yang negatif. Dia juga pemalu, suka menyalahkan, dan merendahkan diri sendiri. Dia juga merasa tidak punya bakat dan kemampuan dalam hal apapun.

Suatu hari, saat pergi berbelanja, secara tiba-tiba sebuah mobil yang menerobos lampu merah, dan langsung menabrak mobil yang sedang dikendarainya. Saat membuka mata, wanita tersebut mendapati dirinya sedang berada dirumah sakit, dengan tubuh penuh luka, dan ingatan yang hilang. Untungnya dia masih bisa bicara dan lain-lain, tapi ingatannya akan masa lalu, sama sekali lenyap. Singkatnya, Dia menderita amnesia total.

Awalnya, dokter mengira hal itu bersifat sementara. Minggupun berlalu, tapi ingatannya tak juga kembali. Setiap hari, dengan sabar dan kasih sayang, sang suami dan anak-anaknya mengunjungi, namun wanita itu tetap tidak tahu dan tidak ingat siapa mereka. "Ini adalah kasus yang tidak umum," begitu menurut para dokter. Hingga tidak jarang, para dokter mengunjunginya untuk sekedar bertanya tentang kondisinya.

Bulanpun berganti, dengan ingatan yang tak juga kembali, akhirnya wanita tersebut pulang ke rumah. Sadar akan kondisi dan situasi yang dihadapinya, wanita itu berusaha mencari tahu tentang penyakit yang sedang dideritanya. Mulai saat itu, dia rajin membaca. Dibacanya buku-buku tentang amnesia. Ditemuinya para ahli dibidang tersebut.

Tidak sampai disitu, diapun mulai menulis untuk beberapa jurnal medis tentang penyakit dan kondisi yang dialaminya. Tulisannya ternyata banyak mengundang perhatian, terutama dari kalangan medis. Hingga tidak jarang, wanita tersebut mendapat undangan untuk menjadi nara sumber di berbagai seminar yang berhubungen dengan amnesia.

Selama periode tersebut, tanpa dia sadari, sesuatu yang mengagumkan telah terjadi. Wanita itu seperti terlahir kembali. Wanita itu kini muncul menjadi seseorang yang sama sekali berbeda. Semua perhatian dan kasih sayang yang didapatnya dirumah sakit, ternyata telah membuatnya merasa berharga, dibutuhkan, disayang, dan dicintai oleh keluarga dan orang disekitar.

Wanita yang tadinya pemalu, rendah diri, berpikiran negatif, merasa tidak berharga dan berguna, kini telah menjelma menjadi seorang yang supel, berpandangan positif, informatif, penuh rasa percaya diri, dan banyak dicari. Intinya, wanita tersebut telah menjadi menusia baru. Dia telah mengubah cara berpikirnya, yang sekaligus telah mengubah hidupnya.

Adalah David Hume, seorang philosopher dari Scotlandia, yang disebut sebagai orang pertama yang mengemukakan ide tentang tabula rasa atau blank slate. Teori ini berpendapat bahwa setiap manusia yang lahir ke bumi, adalah dalam keadaan kosong, alias tidak punya ide dan pemikiran sama sekali.

Adapun semua pikiran dan perasaan yang saat ini kita miliki, adalah hasil dari proses pembelajaran akan setiap hal yang telah kita lalui dan alami. Semua orang, kejadian, perlakuan, dan pengalaman dimasa kecil, akan meninggalkan bekas sebagai ingatan (memory.) Ingatan itu akan terus terbawa hingga dewasa.

Akan seperti apa, dan bagaimana seseorang saat dewasa, adalah kumpulan hasil dari semua ingatannya dimasa lalu. Seperti yang pernah dikatakan oleh Aristotle, "What is impressed is expressed." Yang artinya.... Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.... eh... salah... ma'af.... maksudnya... Apa yang dirasakan itulah yang akan dieskpresikan, betul begitu?

Self-concept, mungkin merupakan salah satu terobosan terbesar yang dilakukan manusia abad 20. Konsep ini berpendapat bahwa setiap orang sebenarnya akan mengembangkan kepercayaannya sendiri, berdasarkan apa yang dia dipercayai. Dan kepercayaan itu akan menjadi master program atau program utama, yang akan dijalankan oleh komputer yang berada dialam bawah sadar.

Bagaimana kau berpikir, apa yang kau ucapkan, rasakan, dan lakukan, adalah hasil dari program tersebut. Berdasarkan konsep inilah, pendapat yang mengatakan bahwa perubahan hidup dan dunia mu, baru akan dimulai saat kau mulai mengubah konsep mu sendiri (self-concept.)

Setiap anak terlahir dengan tanpa konsep. Semua ide, pendapat, perasaan, tingkah laku atau kebiasaan yang didapatnya setelah dewasa, adalah hasil dari proses pembelajaran di masa kecil. Bagamana dirimu sekarang, adalah hasil dari ide atau pemikiran yang kau ambil dan terima sebagai kepercayaan. Saat kau percaya bahwa sesuatu itu benar adanya, maka hal itu akan menjadi kebenaran untuk mu, apapun faktanya.

Itu sama seperti pepatah yang mengatakan.... “You are not what you think you are, but what you think, you are.”