12 Kesalahan yang dilakukan oleh affiliasi

Allan Gardne, the "guru" of affiliate menulis sebuah artikel yang sangat bagus tentang kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan oleh affiliasi. Artikel ini aku temukan di situsnya, assosiateprogram.com. Menurut ku, artikel ini sangat bagus dijadikan acuan bagi yang ingin serius membangun bisnis affiliasi.

Mengapa bisnis affiliasi? Coba kita simak apa yang dikatakan Allan pada paragraph pembukannya: "Affiliasi yang hanya mendapat komisi $100 perbulan biasanya akan sulit untuk percaya bahwa orang lain sangat mungkin mendapatkan komisi sebesar $10,000 atau bahkan $100,000 perbulan. Pecayalah!"

"Forrester Research memprediksi bahwa program affiliasi dan affiliate network akan menghasilkan penjualan $280 billion pertahun dalam e-commerce pada tahun 2008. Pada kebanyakan program, hanya 5% dari affiliasi yang menghasilkan penjualan terbesar. Jika kamu tidak dalam 5% dan ingin menjadi salah satunya, kamu harus mengubah apa yang sudah kamu lakukan. "

So, bisnis affiliasi tampaknya masih jadi salah satu primadona bisnis di internet. Bisnis ini semakin lama, semakin berkembang. Begitu juga dengan persaingannya. Karena itu, aku sangat tertarik mempelajari semua hal yang berhubungan dengan bisnis ini. Coba aku lihat dulu, apa kata Allan tentang kesalahan yang dilakukan oleh affiliasi:

1. Memberi tahu orang lain tentang bagaimana cara mencari uang di internet, sedangkan orang yang memberi tahu itu sendiri sebenarnya juga tidak banyak tahu.

Hm .., tidak mengherankan banyak orang yang malah jadi tidak percaya bahwa bisnis di internet bisa benar-benar memberikan keuntungan. Jika yang mengajarkan sendiri tidak benar-benar tahu apa yang diajarkannya. If, orang yang mengajarkan itu benar-benar tahu apa yang diajarkan. Sangat besar kemungkinan, yang diajarkan juga bisa menghasilkan uang.

Allan mencontohkan begini. Banyak orang yang memulai bisnis di internet dengan memilih tema internet marketing. Menurut Allan, ini semacam jebakan yang sering membuat affiliasi pemula terjatuh. Mengapa banyak orang yang memilih tema ini?

Karena efek yang diberikannya sangat menggiurkan. Apa saja itu? Banyak produk-produk bagus yang bisa dijual dari tema ini. Komisi yang tinggi. Dan banyak bahan untuk membuat content dari tema ini. Affiliasi pemula tinggal mencari dan meniru apa yang ditulis oleh para ahli di Internet Marketing.

Jadi, affiliasi pemula tinggal membuat situs yang menawarkan tips-tips mengenai internet marketing. Seolah-olah mereka sudah benar-benar ahli. Entah mereka memang benar ahli, atau tidak. Menurut Allan, affiliasi pemula tersebut mungkin saja bisa sukses dengan cara itu. Tapi itu hanya berdasarkan keberuntungan.

Mengapa hanya keberuntungan? Karena jika memilih tema internet marketing, maka akan ..

  1. Mempunyai ratusan dari ribuan halaman web diluar sana yang menjadi pesaing.
  2. Berkompetisi dengan para ahli dibidang internet marketing. Beberapa jenius dalam bidang ini bahkan adalah orang yang bekerja secara full time untuk menarik perhatian yang menjadi target.

Aku juga jadi ingat apa yang dikatakan oleh Ken melalui Affiliate Masters Course. Jadi bagaimana memperbaiki kesalahan ini? Pilih tema baru. Coba topik yang baru.

2. Mempromosikan Program bukannya Produk.

Apa maksudnya? Program apa yang dimaksud? Yaitu program yang menawarkan sistim komisi two-tier atau sistim downline. Ini membuat affiliasi lebih cenderung untuk mencari downline ketimbang menjual produk. Dan efeknya? Affiliasi yang bergabung dibawahnya juga akan melakukan hal yang sama.

Meniru atasannya. Hanya tertarik untuk mencari downline sebanyak-banyaknya. Dan seterusnya. Lalu siapa yang akan menjual produk? Apa ini salah? Apa affiliasi tidak bisa sukses jika melakukan ini? Affiliasi mungkin bisa tetap sukses jika melakukan ini. Dan jika sudah benar-benar ahli untuk mengajak orang-orang yang menjadi kunci di tempat-tempat yang menjadi kunci, atau sudah tahu bagaimana cara mengajak ribuan affiliasi untuk bergabung.

Tapi, seperti yang sudah dikatakan Allan tadi. Orang-orang yang mendaftar biasanya cenderung meniru dan mencoba mengajak orang lebih banyak. Whoops! Itu kedengarannya seperti aspek terburuk dari multi level marketing. Jadi siapa yang sebenarnya yang akan menjual dan mendapat komisi?

Jadi apa solusinya? Promosikan Produk.

3. Hanya menampilkan banner untuk mempromosikan produk.

Menurut Allan. Memang membutuhkan waktu, usaha dan uang untuk membeli dan mempelajari produk yang ingin di promosikan dan jual. Akan lebih mudah jika affiliasi hanya melakukan copy dan paste dari kode HTML untuk menampilkan banner.

Namun, jika affiliasi memberikan bantuan secara pibadi dan antusias maka itu akan jauh lebih baik. Jika affiliasi lebih menempatkan pada usaha untuk membantu, maka affiliasi tersebut akan mendapatkan penjualan. Bahkan bisa melipat gandakan penjualan jika memberikan bantuan pada produk yang di jual.

Solusinya? Tulis dengan jujur, antusias dan dengan tujuan untuk membantu.

4. Tidak mengumpulkan dan membuat daftar alamat email dari konsumen

Menurut Allan. Jika affiliasi tidak mengumpulkan alamat email, maka usaha pemasarannya hanya akan bertahan singkat. Affiliasi tersebu hanya membuat satu percobaan untuk satu pengunjung agar menghasilkan penjualan, kemudian menyerah.

Rob Frankel, seorang yang sudah terkenal sebagai ahli dalam bidang pemasaran mengatakan, orang suka membeli dari orang yang mereka kenal, sukai dan percaya.

Jika affiliasi tersebut tidak memberikan kesempatan kepada orang untuk mengenal dan mempercayainya, maka jangan terkejut jika mereka tidak membeli.

Memasarkan lewat email itu sulit dan akan menjadi semakin sulit dilakukan, karena maraknya praktek spammer dan banyak newsletter yang tidak memberikan informasi yang dibutuhkan. Maka, jika tidak memulainya dari sekarang, kita akan menghadapi kompetisi yang semakin ketat.

Solusinya? Yup, kumpulkan dan buat daftar alamat email dari konsumen.

5. Tahu cara mencari pengunjung tapi tidak tahu cara menjual.

Apa kata Allan? "Beberapa affiliasi mengeluh bahwa mereka mempunyai ribuan pengunjung tapi tidak bisa mengubah pengunjung menjadi pembeli. Untuk mereka, aku rekomendasikan untuk membaca kembali artikel dari Ken Evoy tentang PREselling. Pelajari artikel itu dan implementasikan sugesti yang Ken berikan, ini bisa memberikan dampak pada penjualan mu."

Donald Skarzenski melaporkan sebuah perusahaan yang mendapat milyaran pengunjung, tapi – whoops! Tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap mereka. Itu adalah cerita tentang kebodohan dengan skala yang besar.

6. Melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang.

Menurut Allan, ini berarti sudah waktunya untuk mencoba sesuatu yang baru. Jika terus melakukan suatu aksi yang gagal berulang-ulang. Jika apa yang dilakukan tidak berjalan lancar, berarti sudah saatnya untuk berubah, saatnya untuk melangkah keluar dari area kenyamanan dan mencoba sesuatu yang baru.

Solusinya? Coba sesuatu yang baru!

7. Mempromosikan produk yang mutunya masih dipertanyakan.

Kata a'ak Allan, ini sama dengan membangun bisnis diatas pasir. Cepat runtuh. Tidak akan bertahan lama. Jangan mempromosikan produk yang kualitasnya masih meragukan, hanya karena komisi yang diberikannya menggiurkan. Sekecil apapun bisnis yang ingin dibangun, buatlah menjadi menjadi berguna bagi orang lain.

Itu jika membuat sebuah bisnis yang bisa dibanggakan. Ini bukan hanya akan memberikan kepuasan batin sipemilik bisnis. Tapi juga akan membantu dalam hal pemasaran. So, bangun bisnis yang berharga bagi orang lain.

8. Hanya menjual produk orang lain.

Ini jika sang affiliasi ingin meningkatkan taraf bisnisnya. Memang tidak ada salahnya, dan bisa tetap sukses hanya dengan menjual produk dari orang lain. Tapi akan lebih baik jika membuat produk sendiri. Dan menggunakan jasa program affiliasi untuk menjualnya.

Ini akan berhasil, karena sekali affiliasi tersebut berhasil menjual produk pertamanya. Maka untuk menjual produk selanjutnya, akan menjadi lebih mudah. Karena seseorang yang pernah membeli produknya tersebut dan bisa merasakan manfaat dari produk tersebut, biasanya akan mudah mood untuk membeli produk kedua.

Saat seseorang membuat produk sendiri, itu berarti dia sendiri yang akan mengendalikan tujuannya. Dia sendiri yang akan mengontrol bagaimana produk tersebut dipasarkan. Mengontrol berapa banyak keuntungan yang didapatkan. Neil Shearing’s melalui Internet Success Blueprint memberitahukan bagaimana cara melakukannya, bagaimana cara membuat ebook, mengilustrasikannya, dan menjualnya, dengan atau tanpa account merchant. Neil menggambarkan langkah demi langkah bagaimana dia mendapatkan secara online.

Allan juga merekomendasikan merekomendasikan Make Your Knowledge SELL! Bagi yang membutuhkan bantuan bagaimana cara mencurahkan ide, menuliskannya, dan kemudian menjualnya. Didalamnya juga terdapat daftar ratusan tempat untuk mempromosikan ebook yang dibuat.

Solusinya? Yep, buat produk mu sendiri.

9. Hanya menjual bukannya membantu.

A'ak Allan memberikan contoh kasus yang dialaminya. Yaitu salah mailing list yang menjadi favoritnya, I-Sales Digest yang di asuh oleh John Audette. Dimana banyak anggotanya yang menjadi sukses. Karena komunitas tersebut saling membantu. Dan membuat I-Sales Digest serta John Audette menjadi sukses.

John mengatakan bahwa I-Sales Digest adalah kekuatan utama dibalik kesuksesannya membangun sebuah bisnis milyaran dollar. The Digest memberikannya kesempatan untuk membangun kredibilitas, kepercayaan dan kehormatan sambil mendorong orang untuk membantu yang lain.

Tapi saat John menjual I-Sales Digest kepada seseorang yang tidak mempunyai gaya seperti John, dan sepertinya tidak terlalu perduli dengan pembaca. Maka runtuhlah I-Sales Digest. Jadi, bantu orang untuk belajar.

10. Belajar bukan dari orang yang benar-benar ahli.

Menurut a'ak Allan. Kondisi selalu berubah begitu cepat di internet, jadi perlu untuk belajar dengan cepat dan mengambil kesempatan yang ada. Satu cara untuk menyelamatkan waktu adalah dengan belajar dari yang benar-benar ahli tentang internet. Dengan begitu maka tidak akan membuat terlalu banyak kesalahan.

Allan merekomendasikan Neil Shearing salah satunya. Neil juga sudah membujuk 10 orang ahli internet, dan beberapa dari mereka mempunyai penghasilan milyaran dollar, untuk memberikan informasi mengenai apa yang dibutuhkan agar menghasilkan profit yang besar di internet. Dan Neil menuliskannya dalam buku "Internet Success Diamonds."

So, belajar dari sang ahli.

11. Tidak Menampilkan jati diri.

Menurut Allan. Tampilkan jati diri yang sebenarnya pada situs atau apapun yang digunakan untuk mempromosikan dan menjual suatu produk. Pembaca akan lebih menghargai jika mengetahui orang yang sesungguhnya yang berada dibelankang situs yang sedang mereka kunjungi.

12. Tidak Membuat perencanaan.

Aku jadi ingat quote dari Benjamin Franklin “By failing to prepare, you are preparing to fail.

A'ak Allan bercerita. "Aku menerima sebuah email dari seseorang yang sudah membeli nama domain dan sedang mencoba memutuskan apa yang akan dilakukannya dengan domain tersebut. Whoops! Itu berarti melangkah mundur." Pertama seorang affiliasi harus memutuskan apa yang ingin dia lakukan. Berikutnya ada tiga pilihan utama yang bisa dilakukan.

Pilihan 1: "Go where the money is," - Marlon Sanders.

Lakukan riset pada apa yang populer, dan jual itu. Lakukan survey, cari tahu apa yang orang inginkan dan jual kepada mereka. Ingin tahu apa yang sedang hot? Berikut ini adalah cara yang cepat untuk melakukannya. Awasi Yahoo! Shopping. Lihat pada daftar "What's hot", disitu akan ditemukan produk-produk seperti digital cameras, MP3 players and Razor scooters.

Pilihan 2: "Follow your passion," - Ken Evoy.

Pilih topik yang sesuai dengan hasrat dan ketertarikan mu dan kemudian bangun situs diseputar tema itu. Dengan begitu, kamu akan merasa enjoy dengan apa yang kamu lakukan dan medapatkan kepuasan darinya. ”Setiap orang mempunyai ketertarikan khusus pada sesuatu, sebuah hasrat,” katanya..

Pilihan 3. Buat dirimu menjadi sangat tertarik pada sesuatu.

Buat dirimu menjadi sangat tertarik pada suatu topik dan mendadak kamu akan menjadikannya sebagai sebuah hobby dan bukan sekedar bisnis.

Well, itulah semua kesalahan yang banyak dilakukan olh affiliasi. Beruntung aku menemukan artikel ini, jadi aku bisa tahu kesalahan yang telah aku lakukan dan memperbaikinya. Jika di ingat-ingat lagi, semua kesalahan ini pernah aku lakukan. Dan membuatku berpikir, pasti karena kesalahan-kesalahan ini makanya aku selalu menemui kegagalan.

Btw, sekarang aku sudah tahu. Tinggal bagaimana selanjutnya. Mau memperbaiki, atau terus mengulangi dan mengulangi tanpa rasa malu. Hingga suatu hari nanti, menemui jalan buntu. Thank's Allan, buat infonya. Kapan-kapan mampir dong kerumah .... kekekekek.