Anatomy Search Engine

Sampai sejauh ini, kita sudah mempunyai gambaran yang lebih jelas mengenai cara kerja dari search engine. Dari catatan sejarah search engine, kita juga sudah mengetahui alasan mengapa search engine dibutuhkan di internet. Mengetahui bagaimana cara kerja dari search engine, adalah pengetahuan yang vital bagi kesuksesan misi kita, yaitu mempelajari SEO. Itu yang dikatakan oleh Jerri L. Ledford.

Sebagaimana yang telah dijanjikan pada artikel sebelumnya, pada artikel kali ini kita akan membedah search engine dan menganalisanya secara lebih mendetail. Berikut ini adalah bagian-bagian yang umumnya terdapat dalam setiap seach engine:

Query Interface

Bagian ini sebenarnya juga sudah pernah disinggung pada artikel sebelumnya. Namun, tidak ada salahnya bila kita menambahkan sedikit informasi lagi. Query interface adalah bagian antar muka dari sebuah search engine. Query interface adalah apa yang kita lihat saat kita mengunjungi situs search engine.

Dua komponen utama yang terdapat dalam query interface ini yaitu kotak masukkan, dan tombol untuk mengeksekusi. Dua komponen inilah yang pasti ada dalam setiap search engine. Walaupun masing-masing search engine sepertinya memiliki tampilan dan jumlah komponen yang berbeda-beda, namun dua komponen ini pasti ditemukan dalam setiap search engine.

Mengapa dua komponen ini tidak bisa dipisahkan dari search engine? Karena sesungguhnya dua komponen inilah yang dibutuhkan oleh search engine untuk bisa bekerja dan berkomunikasi dengan pemakai nya. Bagaimana dengan komponen-komponen lain? Contohnya saat kita melihat tampilan search engine yang ada di Yahoo! Di situ kita melihat begitu banyak link, dan komponen-komponen lainnya.

Saat ini, hampir semua search engine telah menambahkan berbagai komponen pada interfacenya. Komponen-komponen tambahan ini dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak kemudahan bagi penggunanya. Jadi komponen-komponen ini bukan malah untuk menakut-nakuti atau membingung-bingungi pengguna dari search engine yang bersangkutan.

Namun, jika kita merasa bingung atau tidak tahu apa fungsi dari setiap komponen yang ada pada bagian interface dari sebuah search engine, maka biarkan saja, anggap saja komponen-komponen tambahan itu tidak ada. Kita cukup mengetahui fungsi dari dua komponen utama tadi, yaitu kotak masukkan dan tombol untuk mengeksekusi.

Crawlers, Spiders, dan Robots

Mengenai crawlers, spiders, dan robot ini juga sudah disinggung di artikel sebelumnya. Namun lagi-lagi, tidak ada salahnya untuk menambahkan sedikit informasi lagi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, query interface atau bagian antar muka adalah bagian yang terlihat oleh kita saat menggunakan search engine.

Namun sesungguhnya ada bagian lain yang tidak tampak oleh kita. Bagian ini bekerja secara kasat mata. Secara gaib? Tidak, tidak teman, tidak ada unsur gaib dari sebuah search engine. Jauhkan pikiran-pikiran sesat itu dari dirimu. Yang dimaksud dengan kasat mata disini yaitu tidak terlihat secara langsung oleh mata kita. Itu karena crawler, spider, dan robots ini bekerja dibelakang layar.

Mereka memang tidak berhubungan atau berkomunikasi dengan kita secara langsung. Crawler, spider, atapun robots ini bekerja untuk tuannya sendiri. Siapa tuan yang dimaksud disini, yaitu komputer pusat atau komputer server yang mengirimkan mereka. Spider, crawler, dan robots ini bertugas mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh komputer server tersebut.

Informasi apa yang dikumpulkan oleh ketiga makhluk ini, untuk informasi lebih jelasnya, mungkin kamu bisa membaca artikel sebelumnya. Disitu telah dijelaskan informasi-informasi apa yang dikumpulkan oleh ketiga makhluk ini.

Database

Setiap search engine pasti mempunyai dan berhubungan dengan apa yang disebut dengan database. Jika kamu tidak tahu apa yang dimaksud dengan database ini, maka kamu bisa membayangkannya sebagai sebuah buku. Melalui database (atau yang kita bayangkan sebagai buku inilah) search engine akan menyimpan, mengolah, dan mencari berbagai data yang diperlukannya.

Didalam database tadi, data-data tersebut disusun dan diatur sedemikian rupa. Sehingga saat search engine memerlukannya, dia bisa menemukannya kembali dengan cepat, bahkan sangat cepat. Bagaimana cara search engine menyusun data tersebut, dan rumus apa yang digunakannya untuk mengurutkan data, serta metode apa yang digunakannya untuk menampilkan data tersebut, sangat bergantung dari masing-masing search engine. Setiap search engine mempunyai caranya sendiri.

Algoritma Pencarian

Semua bagian yang terdapat dalam setiap search engine adalah penting, namun ada satu bagian yang sangat penting dari setiap search engine. Apa itu? Itulah Algoritma Pencarian. Sekarang timbul satu pertanyaan, apa yang dimaksud dengan algoritma pencarian? Dan mengapa bagian itu sangat penting? Baiklah itu dua pertanyaan, bukan satu.

Menurut si penulis buku SEO ini, algoritma pencarian adalah metode yang digunakan oleh search engine untuk memecahkan masalah. Masalah apa? Masih ingat konsep awal mengapa search engine dibuat? Yaitu untuk membantu kita menemukan apa yang dicari. Yup, search engine dibuat untuk membantu kita, membantu memecahkan masalah yang sedang kita hadapi.

Berarti yang punya masalah itu adalah kita? Kamu benar wahai saudaraku, masalah itu sebenarnya berasal dari kita. Kita sedang punya suatu masalah, dan kita ingin mencari solusinya. Lalu kita datang ke search engine, tentunya dengan harapan search engine bisa mencari dan menemukan solusi untuk masalah yang sedang kita hadapi.

Nah... untuk mencari dan menemukan solusi yang kita inginkan tadi, search engine membutuhkan sebuah teknik atau metode tertentu. Metode yang membuatnya bisa bekerja dan mencarikan solusi untuk permasalahan yang sedang kita hadapi. Metode atau cara kerja inilah yang diistilahkan sebagai Algoritma Pencarian.

Secara umum, algoritma pencarian adalah sebuah prosedure yang bekerja dalam satu arah. Cara kerjanya sebagai berikut, pertama ada masalah, kemudian mencari berbagai solusi yang mempunyai kemungkinan sebagai pemecahannya, lalu keluar dengan hasil akhir yaitu sebuah solusi.

Dengan metode atau prosedure seperti itulah sebuah search engine bekerja. Pertama dia akan meminta masukan atau sebuah permasalahan. Apa permasalah itu? Yaitu kata/kalimat yang ingin kita cari di internet. Setelah kita memasukkan kata kedalam kotak yang disediakan, kemudian mengklik tombol search, maka prosedure kedua dijalankan oleh search engine.

Pada tahap kedua inilah algoritma pencarian mulai bekerja. Melalui algoritma ini search engine akan berusaha mengumpulkan, dan mengurutkan berbagai solusi yang menurutnya mempunyai keterkaitan dengan kata/kalimat yang dicari. Dan akhirnya keluar dengan hasil akhir yaitu menampilkan berbagai halaman web yang menurut search engine tadi berhubungan dengan kata/kalimat yang dicari.

Ada berbagai macam algoritma pencarian yang bisa digunakan oleh search engine untuk memecahkan masalah. Masing-masing search engine menggunakan metodanya sendiri. Itulah yang menyebabkan mengapa saat kita mencari menggunakan kata/kalimat yang sama namun di search engine yang berbeda, akan mendapatkan hasil yang berbeda pula.

Berikut ini beberapa macam algortima pencarian yang digunakan oleh search engine:

List Search:

Algoritma ini bekerja dengan cara mencari secara berurutan. Kita bisa membayangkannya seperti saat kita ingin mencari seseorang dalam sebuah antrian. Maka kita mencarinya dengan cara memeriksa satu persatu, dari awal antrian hingga kita menemukan orang yang ingin kita cari.

Cara atau algoritma seperti ini biasanya digunakan saat kita ingin mencari dengan menggunakan satu faktor atau satu kunci saja sebagai penentu. Untuk antrian yang pendek, cara ini mungkin cukup efektif dan efisien. Tapi untuk mencari sebuah kata dari milyaran web page yang ada di internet, maka akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Tree Search

Bayangkan sebuah pohon! Bayangkan mulai dari akar, batang, cabang, kemudian ranting-rantingnya. Begitulah cara kerja dari algoritma ini. Algoritma ini akan bekerja dengan cara mencarinya dari yang paling mendekati hingga ke yang paling tidak mendekati. Atau bisa juga dikatakan dari yang paling umum hingga ke yang paling spesifik, atau sebaliknya.

Algoritma ini mirip dengan cara yang digunakan orang untuk mengatur internet. Seperti yang kita tahu, setiap situs yang ada di internet itu mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kita bisa menelusuri keterkaitan ini dengan cara memulai dari tingkat yang paling kecil dulu, kemudian ke tingkat yang paling besar, atau sebaliknya.

Tree searches adalah cara yang ampuh digunakan untuk melakukan pencarian di internet, akan tetapi cara ini tidak selalu memberikan hasil yang memuaskan.

SQL Search

Diambil dari kata sequel. Satu kelemahan saat melakukan pencarian menggunakan metode Tree Search yaitu pencarian dilakukan dengan cara dari point ke point, atau dari satu titik ke titik. Itu artinya data harus dicari secara hirarki, dari besar ke kecil atau sebaliknya. Dan kelemahan ini bisa teratasi dengan menggunakan SQL search.

Informed Search

Algoritma informed search bekerja dengan cara mencari solusi yang spesifik atau khusus dari sebuah dataset yang bercabang-cabang (tree dataset). Sesuai dengan namanya, algoritma ini tidak selalu cocok digunakan untuk melakukan pencarian di internet. Karena algoritma ini cuma cocok digunakan untuk pemecahan masalah-masalah yang spesifik atau khusus saja. Sedangkan kita seringkali ingin mencari pemecahan untuk masalah-masalah yang bersifat umum atau luas.

Adversarial Search

Adversarial search bekerja dengan cara mencari berbagai kemungkinan solusi atas sebuah masalah. Ini seperti saat kita melakukan permainan rolex atau gambling, dimana semua kemungkinan akan kita coba. Algoritma ini sulit digunakan untuk melakukan pencarian di internet, sebab berapa banyak kemungkinan yang akan di dapat untuk mencari sebuah kata di internet? Nyaris tak terhingga.

Constraint Satisfaction Search

Saat kita mencari suatu kata/kalimat di internet, maka algoritma constraint satisfaction search ini sepertinya adalah metode yang paling mendekati atau sesuai dengan keinginan mu. Algoritma pencarian jenis ini, akan mencari solusi dengan cara memberikan berbagai alternatif pilihan. Algoritma ini akan mencari dengan berbagai cara, dan tidak harus dengan cara yang berurutan.

Itu tadi beberapa algoritma yang diperlukan saat sebuah search engine akan dibuat. Dan seringkali lebih dari satu algoritma yang digunakan oleh sebuah search engine. Dan seringkali juga, search engine tertentu akan membuat algoritma yang baru.

Ane tahu, pasti ada yang mulai gelisah, resah, dan bertanye-tanye, buat apa sih kite tahu segala macam algoritma ini? Menurut Jerri L. Ledford si penulis buku SEO ini, mengetahui algritma apa yang digunakan oleh search engine yang menjadi target untuk kite SEO-kan, adalah kunci untuk memaximalkan tingkat kesuksesan.

Hanya dengan cara memahami algoritma ini, kite bisa memaksimalkan peluang ke-SEO-an blog atau website kite di search engine yang menjadi target. Nah... bagaimana saudara ku? Mulai merasa pusing dengan semua algoritma ini? Masih minat dengan SEO?

Jika ente ngerase pusing, bingung, kaga ngarti ape yang ane omongin atawa cerita'in disini, kaga usah khawatir... ente kaga sendirian. Ane aje yang nulis nih artikel, masih kaga sepenuhnye ngarti dengan ape yang tertulis di buku SEO-itu. Terutame mengenai segale macem algoritma tadi.

Sebab di buku ntu juge kaga ade penjelasan mengenai algoritma yang tadi ane tuliskan. Di buku itu cuma terdapat sedikit sekali informasi mengenai algortima ini. Sepertinye kita kudu mencarinye ditempat lain nih. Tapi kaga ape-ape, selame kite masih tetep mau berusahe, pasti ade jalan keluarnye, betul kaga nih brur?

Selanjutnye ape lagi nih, selanjutnye kite bakal ngomongin soal Retrival and Rangking. Nah... kalo ente masih minat mempelajari SEO bareng ane, ane saranin ente berlangganan postingan blog ane ini. Ntu biar ente selalu tahu setiap kali ane membuat postingan yang baru. Oke? Buruan daftar ye!