Dasar-dasar Search Engine
Apa itu SEO, sedikit-sedikit kita sudah mulai memahaminya. Kite sudah sedikit berkenalan dengan SEO melalui artikel sebelumnya. Dari artikel itu juga kita tahu bahwa SEO itu sebenarnya bisa dilakukan oleh siapapun, asalkan die bener-bener menginginkannya. Langkah selanjutnya apa lagi?
Kalo kite coba perhatikan, SEO ini sepertinye banyak berhubungan dengan yang namanya search engine. Yo jelas toh dek, lha wong dari namanya saja sudah jelas gitu koq... Search Engine Optimization, yang artinya mengompimalkan search engine.
Tapi... ape kite sudah benar-benar tahu apa yang dimaksud dengan search engine itu? Bagaimana cara kerjanya? Apa fungsinya? Darimana asalnya? Siapa pembuatnya? Mengapa search engine itu ada? dan sebagainya.
Untuk tujuan itulah chapter pertama dari buku SEO ini di buat. Yaitu untuk menjelaskan dan menginformasikan kepada kita apa sebenarnya search engine itu. Dan mengapa search engine itu sangat penting peranannya di internet. Konsep apa yang melatarbelakangi saat search engine dibuat.
Chapter pertama dari buku SEO ini, dimulai dengan menceritakan sejarah awal, asal muasal dibuatnya search engine. Di chapter pertama ini kita juga akan mengetahui apa latar belakang yang menyebabkan search engine ini ada. Dan siapa yang membuatnya. Berikut ini sejarah terciptanya search engine.
Sejarah Seach Engine
Pada masa-masa awal diperkenalkannya internet, saat itu search engine belum lah ada. Bahkan pada masa itu, internet tidaklah semudah, secanggih, dan se-nyaman seperti saat ini. Internet saat itu tidak lebih dari sekumpulan situs FTP (File Transfer Protocol). Saat itu, internet tidak lebih dari sekedar tempat untuk mendownload atau mengupload file.
Karena saat itu search engine belum ada, maka saat seorang user ingin mencari suatu file di internet, dia harus mencarinya sendiri. Yaitu dengan cara mengakses situs, kemudian menelusuri setiap folder yang ada di situs tersebut, kemudian melihat-lihat apakah situs tersebut menyimpan file yang di butuhkannya.
Jika ternyata file tersebut tidak ditemukan di situs yang sedang dikunjunginya, berarti dia harus mencarinya di situs yang lain, dan menelusuri setiap folder yang ada di situs lain tersebut. Dan seterusnya, hingga dia berhasil menemukan file yang dicarinya.
Nah... kebayang ga? Betapa melelahkannya, dan bisa membuat orang jadi frustasi. Hanya untuk menemukan satu file saja, seorang user harus rela menghabiskan waktu dan tenaga yang begitu banyak. Semua kendala dan kesulitan ini, akhirnya membuat seorang mahasiswa dari Universitas McGill di Montreal akhirnya memutuskan untuk mencari cara yang lebih mudah.
Dan akhirnya, pada tahun 1990, Alan Emtage nama si mahasiswa itu, berhasil membuat sebuah search tool pertama yang bisa digunakan di internet. Tool buatannya itu bekerja dengan cara mengumpulkan, dan kemudian mengindex nama setiap file yang ada di suatu situs. Data index ini kemudian disimpan kedalam sebuah database.
Berkat toolnya ini maka, saat seorang user ingin mengetahui apakah file yang dicarinya ada di dalam situs yang sedang dikunjunginya, user tersebut tidak perlu lagi mencarinya dengan cara menelusuri setiap folder atau membaca setiap nama file yang ada. Dia cukup mencarinya didalam database yang telah di buat oleh Alan Emtage tadi. Cukup dengan mengetikkan nama file yang ingin dicari, maka user tersebut akan tahu apakah file tersebut ditemukan, atau tidak.
Nah... kebayang tidak, betapa membantunya tool yang dibuat oleh Alan Emtage ini. Tool ini bernama Archie. Apakah Archie sudah sama seperti search engine yang ada saat ini? Belum, Archie masih jauh dari apa yang saat ini kita kenal sebagai search engine.
Pada tahun 1991 Mark McCahill dari University of Minesota mengemukakan pemikirannya, katanya... jika kita bisa mencari sebuah file di internet, berarti kita juga pasti bisa mencari text tertentu di internet. Dalam pemikirannya, kita bisa melakukan itu dengan cara mengindex text-text tertentu, dan menyimpan alamat file aslinya sebagai referensi.
Karena saat itu belum ada program yang mampu melakukan hal itu, maka Mark McCahill kemudian membuatnya sendiri. Dia menamakan program tersebut Gopher, yang mengindex file-file text di internet, yang kemudian akhirnya menjadi website pertama yang bisa diakses secara bebas di internet. Dengan dibuatnya Gopher ini, maka program lain pun dibutuhkan.
Program ini dibutuhkan untuk menemukan file yang direferensikan oleh index yang di buat oleh Gopher. Terciptalah Veronica (Very Easy Rodent-Oriented Net-wide Index to Computerized Archives) dan Jughead (Jonzy's Universal Gopher Hierarchy Excavation and Display). Dua program ini dibuat dengan tujuan untuk mencari dan menemukan file yang direferensikan oleh index yang dibuat Gopher.
Veronica dan Jughead bekerja dengan cara yang sama, yaitu membuat user bisa mencari informasi yang terdapat di dalam index berdasarkan kata kunci atau keyword. Dari kedua program inilah asal mula search engine yang saat ini kita kenal. Tentu saja setelah melewati berbagai proses pengembangan dan perbaikan
Pada tahun 1993, akhirnya the real search engine yang pertama kali berhasil dibuat, search engine dengan bentuk seperti search engine yang kita kenal saat ini. Search engine ini dikembangkan oleh Matthew Gray, dan diberinya nama Wandex. Wandex adalah program pertama yang berhasil mengerjakan dua tugas sekaligus, yaitu mengindex dan juga melakukan pencarian ke dalam index.
Teknologi ini adalah program pertama yang melakukan crawling, atau merambah internet. Dan akhirnya teknologi ini menjadi basis yang digunakan untuk membuat program-program web crawling saat ini. Dan semenjak saat itu, berbagai teknologi search engine mulai dikembangkan oleh masing-masing search engine.
Mulai tahun 1993 hingga 1998, beberapa search engine utama yang kita kenal saat ini mulai bermunculan, yaitu itu:
- Excite - 1993
- Yahoo! - 1994
- Web Crawler - 1994
- Lycos - 1994
- Infoseek - 1995
- AltaVista - 1995
- Inktomi - 1996
- Ask Jeeves - 1997
- Google - 1997
- MSN Search - 1998
Nah... itu tadi sejarah asal muasalnya search engine. Saat ini, search engine sudah semakin canggih. Search engine sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari dunia internet. Tidak mengherankan memang, sebab search engine memberikan banyak kemudahan bagi pengguna internet.
Dengan search engine, kita bisa mencari dokumen atau apapun yang ingin kita temukan di internet. Kaga nyangka ya, hingga saat ini search engine udah berumur lebih kurang 17 tahun. Kalo boleh di ibarat sebagai seorang cewek, search engine saat ini sedang cantik-cantiknya. Maksudnye? Kaga tahu tuh... kaga nyambung aje...
Apa Itu Search Engine?
Ok... some body... anybody... every body... jadi sampe saat disini kita udah pade tahu konsep awal yang menjadi alasan kenape sampe ade nyang namenye search engine di internet. Kite tahu bahwa saat kite ingin mencari sesuatu di internet, kite tinggal masukkin kata atau kalimat yang ingin di temukan, kemudian klik tombol search.
Setelah itu tunggu beberapa saat, lalu muncullah beratus-ratus, beribu-ribu, bahkan mungkin berjuta-juta halaman yang mengandung kata atau kalimat yang dicari. Tapi... ape kite sudah benar-benar tahu apa yang dimaksud dengan search engine itu? Nah... biar lebih jelas, kite dengerin aje ape kate si Jerri L. Ledford ini.
Menurut Jerry, sebenarnya ada dua tim yang bekerja di search engine. Satu tim bekerja di bagian belakang, dan satu tim bekerja di bagian depan. Sekarang kite bahas tim yang bekerja di bagian belakang dulu.
Tim yang berada di bagian belakang, bertugas mengumpulkan informasi tentang suatu halaman yang ada di internet, atau biase disebut dengan web page. Informasi yang dikumpulinnye adalah:
- Keyword atau kata kunci.
- Phrase atau kalimat.
- URL dari halaman yang bersangkutan.
- Link dari halaman lain yang mengarah ke halaman tersebut (link-in).
- Link dari halaman itu yang mengarah ke halaman lain (link-out).
Semua informasi ini dikumpulin bukan cuman karena tim ntu kurang kerjaan. Tapi informasi ini dikumpulin karena benar-benar dibutuhkan. Misalnya informasi keyword atau kata kunci, informasi ini dibutuhkan untuk menentukan tentang apakah sebenarnya topik utama dari suatu web page. Begitu juga informasi yang lainnye, nanti akan kite bahas ape gunenye.
Dalam melakukan pekerjaannye, tim yang bekerja dibagian belakang ini, mungkin kaga pernah kita liat, tapi sebenernye mereka ade. Mungkin karena tim ini terdiri dari orang-orang yang bersifat pemalu, hehehe, kaga cing... kaga benar tuh... ane cume becande, senyum dikit kenape? dari tadi koq serius aje.
Tim yang ane maksud disini sebenarnya bukanlah berupa orang atau kumpulan orang. Melainkan berbentuk software atau perangkat lunak atau biase disebut dengan program komputer. Tim ini diberi name Crawler, atau Spider, atau Robot. Tim ini akan menyimpan semua informasi yang telah dikumpulkannya kedalam sebuah Database. Sampe disini, berarti tugas tim ntu selesei.
Sekarang kite bahas tim atau program yang bekerja di bagian depan. Tim yang bekerja di bagian depan ini bertugas melayani user atau orang yang ingin menggunakan jasa dari search engine, contohnye kite-kite. Tim ini melengkapi dirinya dengan sebuah perangkat yang mereka butuhkan untuk berkomunikasi dengan si user tadi. Perangkat ini disebut antar muka atau interface.
Kalo ente masih bingung dengan ape yang dimaksud dengan interface, baeklah ane akan coba ngejelasin. Interface atau antar muka itu adalah apa yang tampak dihadapan kita saat kita mengunjungi search engine. Coba ente lihat, ape yang tampak di layar saat ente mengunjung search engine, misalnye Google. Ape yang ente lihat di Google?
Sebuah kotak untuk memasukkan atau mengetikkan kata/kalimat, dan sebuah tombol untuk mengeksekusi. Kotak dan tombol itulah yang dimaksud dengan interface atau antar muka. Melalui interface inilah, kita sebagai user bisa berkomunikasi dengan software yang digunakan oleh search engine tadi.
Saat seorang user (contohnye kite) memasukkan sebuah kata/kalimat kedalam kotak, kemudian mengklik tombol search, saat itulah tim yang berada dibagian depan tadi mulai bekerja. Tim ini akan mulai mencari kata/kalimat yang kite masukkin tadi. Kemane tim tersebut mencarinye? Ke internet? Ke seluruh situs yang ade di internet?
Kaga sodare-sodare, masih inget tim yang bekerja di belakang tadi? Nah.. tim yang ade dibagian depan ini, akan mencari kata/kalimat tersebut ke dalam database yang telah dibuat oleh tim yang berada di bagian belakang tadi. Database ini biasanye sudah disusun, diurutkan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Hingga tim yang bagian depan, yang mencari kata/kalimat tersebut, akan dengan cepat bisa menemukan kata/kalimat yang kite cari. Setelah tim bagian depan tersebut mencari kata/kalimat yang kite inginkan, maka kemudian tim tersebut akan melaporkan hasilnye kepade kite.
Kalo ternyata kata/kalimat tersebut ada didalam database, maka tim tersebut akan menampilkan sebuah halaman yang berisi berbagai halaman web yang mengandung kata/kalimat yang kite cari. Halaman ini disebut dengan SERP, singkatan dari Search Engine Result Page, atau kalo kite Indonesia-ken menjadi Halaman Hasil Pencarian Search Engine.
Nah... sodare-sodare... seperti itulah cara search engine bekerja di internet. Dari situ kite sudah bisa membayangkan dan menjelaskan dengan sendirinya saat seseorang bertanya, apa yang dimaksud dengan search engine ntu. Kalo masih kaga jelas juga, tanye aje, kaga usah ragu dan malu.
Sampe disini kite stop dulu ye ceritenye. Ape ini artinye chapter 1 nye udah selesei? Belum sodare-sodare. Kite stop lantaran ane takut artikel ini jadinye terlalu panjang. Chapter 1 masih berlanjut dengan cerite mengenai Anatomy dari search engine.
Ape yang dimaksud dengan anatomy ntu, ntu istilah kedokteran yang artinye kite bakal ngebedah search engine. Kite bakal cabutin atu-atu organ yang ade di search engine. Nah... kalo sodare-sodare masih berminat, tunggu aje kelanjutannye disini. Jangan kemane-mane ye... disini aje!