Bagaimana Gambar di Cetak

How Image Work, adalah topik selanjutnya yang terdapat dalam ebook Photoshop yang sedang kite pelajari isinye ini. Bagaimana sebuah image, atau gambar bisa ditampilkan di layar monitor? Nah, jika pertanyaan ini pernah terlintas dikepala, mungkin artikel berikut ini bisa menjawabnya.

Pernahkah dikau memperhatikan lantai yang menggunakan keramik sebagai alasnya? Biasanya keramik itu kan berwarna-warni. Bahkan ada yang bisa membentuk suatu gambar, ataupun pola. Saat kita melihat keramik itu dari jarak yang sangat dekat, maka yang terlihat oleh mata kita adalah potongan-potongan keramik belaka.

Tapi saat kita melihatnya dari jarak yang cukup jauh, maka yang kita lihat bukan lagi potongan-potongan keramik yang tersusun rapi. Melainkan sebuah gambar atau pola yang menyatu. Seolah-olah potongan keramik yang tadi kita lihat, kini telah menyatu dan membentuk sebuah gambar atau pola.

Begitupun dengan image atau gambar yang kita lihat dilayar monitor ataupun kertas. Cara kerjanya mirip dengan keramik yang disusun tadi. Jika kita coba melihatnya lebih dekat, yaitu dengan cara memperbesar (zooming) gambar yang ada dimonitor, maka kita akan tahu bahwa gambar itu sebenarnya juga dibuat dari kotak-kotak yang tersusun rapi. Kotak-kotak ini dinamakan pixel.

Resolusi versus Ukuran (size)

Image size atau ukuran image, adalah istilah untuk menggambarkan dimensi dari suatu image atau gambar. Sedangkan Image Resolution, adalah satuan yang digunakan untuk menghitung jumlah pixel per-inchi, saat image tersebut dicetak. Misalnya sebuah image mempunyai resolusi 72 ppi (pixels per inch). Itu artinya ada 72 pixels lebar X 72 pixels tinggi = 5.184 pixel.

Saat kita memperbesar ukuran suatu image (image size), berarti kita akan mengurangi resolusinya. Contohnya, suatu image atau gambar terlihat bagus saat dicetak pada sebuah kertas dengan ukuran kartu pos. Tapi image itu mungkin akan terlihat kurang bagus saat kita mencetaknya di kertas yang berukuran A4.

Sebagai contoh, gambar dibawah ini menunjukkan sebuah gambar yang dicetak dengan tiga ukuran dan tiga resolusi yang berbeda. Gambar yang terkecil, mempunyai resolusi 2 kali dari gambar yang menengah; sedangkan gambar yang menengah mempunyai resoluasi 2 kali dari gambar yang terbesar.

These three images contain the same number of pixels, but are printed at different resolutions. Doubling the resolution of an image reduces it to 25 percent of its original size.

Dari gambar diatas, kite jadi tahu, bahwa dalam setiap inchi persegi pada gambar yang terkecil, terdapat dua kali lebih banyak pixel jika dibandingkan dengan gambar yang di tengah. Begitupun mengenai hubungan antara gambar yang tengah dengan gambar yang terbesar.

Mengubah Resolusi Hasil Pencetakan

Semakin besar resolusi yang kite gunakan saat mencetak sebuah image, berarti semakin jelas dan detail hasil cetakan dari image tersebut. Photoshop membolehkan kite mengubah resolusi ini dengan dua cara:

  • Pilih menu Image > Image Size, dan photoshop akan menampilkan kotak dialog yang mengijikan kite untuk mengubah dimensi dan resolusi dari image tersebut. Kite bisa mengisi angka pada kotak yang disediakan menggunakan satuan pixel per inchi atau pixel per centimeter.
    Turn off the Resample Image check box to maintain a constant number of pixels in an image and to change only the printed resolution.

    Bagaimana dengan Resample Image check box, apakah harus di centang, atau dibiarkan kosong? Kate yang nulis ebook ini, sebaiknye chek box itu dibiarkan kosong, jangan di centang. Sebab ape? Sebab kalo kite mencentangnye, maka kemungkinan photoshop akan menambah atau mengurangi pixel. Tapi kalo dibiarkan off atau tidak dicentang, maka photoshop hanya akan mengubah jumlah pixel saat dicetak.

  • Cara kedua, yaitu dengan cara meminta photoshop untuk menskalakan image saat mencetak. Kite bisa melakukan ini dengan cara mengakses menu File > Print Options, atau tekan tombol Ctrl+Alt+P untuk menampilkan kotak dialog. Spesifikasikan angka pada kotak Height dan Width.
    Atau bisa juga dengan memasukkan angka pada kotak Scale option. Jika kite mengurangi nilainya, berarti kite akan memperkecil image dan meningkatkan resolusinye. Sedangkan jika meninggikannya, berarti kite akan memperbesar image dan mengurangi resolusinye.

Photoshop akan menyimpan setting resolusi bersama image, sedangkan scale setting di kotak dialog Print Option hanya akan berpengaruh pada print job saat itu. Dan kedua-duanya akan mendefinisikan resolusi saat image dicetak.

Photoshop akan membagi nilai resolusi yang terdapat dalam kotak dialog Image Size, dengan Skala persentase yang terdapat dalam kotak dialog Print Options. Sebagai contoh, jika resolusi image di set menjadi 72 ppi, dan kau mengurangi ukuran image tersebut menjadi 48%, maka hasil cetakan akan mempunyai resolusi 150 ppi (72 / 0,48).

Mengapa 0,48 dan bukan 48? Menurut penulis ebook photoshop ini, 100% artinya sama dengan 1,0. Jadi, kalo 48% artinya 0,48.

Mengubah Resolusi Page Layout

Nilai skala yang yang kite spesifikasikan pada kotak dialog Print Options di photoshop tadi, tidak akan memberikan efek apapun pada image, baik pada dimensi ataupun resolusi dari image tersebut saat di export ke applikasi berorientasi objek (object-oriented application) misalnya, QuarkXPress atau Illustrator.

Kate yang nulis ebook ini, menspesifikasikan resolusi suatu image di photoshop, adalah cara yang terbaik untuk menghindari pengubahan ukuran dan kesulitan saat melakukan pencetakan image, saat image tersebut di export ke applikasi lain. Ingatlah selalu: Photoshop adalah program yang terbaik untuk mengubah pixel suatu image.

Tip itu sangat penting, hingga si penulis mengulanginya lagi. Katenye, jangan pernah melakukan resize, rotate, or crop di program Illustrator, FreeHand, CorelDraw, PageMaker, InDesign, atau QuarkXPress. Persiapkan image mu di photoshop, sampai image itu benar-benar siap, baru export ke program lain jika memang dikau ingin melakukannya. Inget ya!

Nah, saudaraku, itu tadi topik berikutnya yang terdapat dalam ebook photoshop yang sedang kite pelajari ini. Aku tak tahu, apakah topik ini ada gunanya atau tidak. Itu karena aku sendiri masih belum dapat mengerti, mengapa si penulis itu membahas mengenai topik ini. Do You?