Bagaimana Cara Membuat Iklan Bagus

Bagaimana cara menjual suatu produk? Satu cara yang paling kita kenal, yaitu berpromosi alias beriklan. Yup, iklan adalah cara yang paling umum untuk mencari perhatian. Mungkin karena itulah, hidup kita tak pernah lepas dari iklan. Iklan ada dimana-mana, dirumah, disekolah, dikantor, dijalanan, bahkan dikuburan.

Iklan telah menghantui dalam setiap aktivitas. Mulai dari bangun tidur, sampai ketidur lagi. Bahkan saat tertidur sekalipun, iklan terus memburu, hingga akhirnya orang jenuh, muak, marah, bahkan mengumandangkan perang terhadap iklan. Banyak tidak sedikit pula orang yang terkena penyakit allergy terhadap iklan.

So, hal itu memaksa para marketer untuk pintar-pintar membuat iklan. Mereka berusaha dan berpikir keras agar iklannya tak tampak seperti iklan. Mereka juga ingin memastikan bahwa iklan tersebut benar-benar bagus. Berbagai teknik mereka kembangkan. Berbagai penelitian mereka lakukan. Berbagai rumus mereka formulakan.

Hingga akhirnya mereka berhasil mengambil kesimpulan bahwa.... iklan yang bagus itu adalah yang:

  • Menarik perhatian orang yang tepat. Para marketer beranggapan, iklan yang bagus itu bukanlah iklan yang memancing perhatian sembarang orang. Iklan yang bagus, adalah iklan yang hanya menarik bagi dari orang-orang yang menjadi target utamanya. Kata mereka, semakin spesifik targetnya, semakin bagus.
  • Mampu mempertahankan minat sang target. Para marketer itu lalu sadar... Ok, target kita mulai tertarik, tapi sang target tampaknya sudah jenuh dan bosan dengan iklan serupa. Pada tahap ini, mereka berupaya sebisa mungkin untuk membuat sang target agar tetap tertarik. Mereka berupaya keras agar sang target tetap tertarik untuk membaca, melihat, atau mendengarkan iklan yang mereka buat.
  • Memberikan penawaran yang sulit ditolak. Lalu, para marketer itu jadi makin tahu, bahwa walau mereka berhasil mempertahankan minat sang target, mereka tetap harus memberikan penawaran yang benar-benar dramatis. Kenapa? Sebab, pada tahap ini, sang target mungkin masih tertarik untuk mencari penawaran lain, yang lebih menggiurkan.
  • Mampu membangkitkan keinginan. Para marketer itu mendapatkan fakta lain, bahwa selain memberikan penawaran yang memikat, mereka juga harus mampu membuat sang target untuk merasa bahwa produk itu adalah produk yang mereka butuhkan. Mereka harus meyakinkan sang target, bahwa tanpa produk itu, sang target akan mengalami kerugian, ketinggalan jaman, atau sejenisnya.
  • Mampu memberikan kepercayaan. Ok, target mulai merasa membutuhkan, sudah aman? Belum. Para markerter itu berpikir lagi, bagaimana jika ternyata sang target belum yakin dengan kualitasnya? So, para marketer itu berusaha meyakinkan sang target dengan memberikan kata-kata yang meyakinkan. Misalnya, "Dijamin anda pasti sukses," atau "Direkomendasikan oleh ahli anu dan anu," atau "Dijamin uang anda pasti kembali," dan seterusnya.
  • Memberi kemudahan untuk bertindak. Setelah berhasil meyakinkan sang target, tentunya para marketer itu ingin memastikan targetnya bisa mendapatkan produk yang mereka inginkan. Mereka tidak ingin sang target mengurungkan niat karena merasa kesulitan mendapatkan produk tersebut. So, para marketer itu memberikan informasi detail mengenai cara mendapatkan produk mereka.
  • Meyakinkan untuk segera bertindak. Para marketer itu akhirnya sampai pada satu keputusan, bahwa semua kerja keras mereka akan tetap sia-sia, jika ternyata iklan yang mereka buat tidak mampu meyakinkan sang target untuk segera bertindak. Mengapa? Sebab para marketer itu sadar, semakin lama sang target menunda, semakin besar pula kemungkinannya untuk lupa atau mengurungkan niat.

So, begitulah. Para marketer itu akhirnya berhasil menemukan cara untuk membuat iklan, yang membuat targetnya melakukan apa yang mereka mau. Dengan memperhatikan, menyertakan, dan mengkombinasikan semua unsur diatas, para marketer mulai membuat iklan. Lalu mengujinya, kemudian membandingkan hasilnya. Memperbaiknya, mengujinya, kemudian menganalisanya lagi. Dan seterusnya....