Bagaimana Cara Tampil Menarik dan Atraktif
Apakah anda sering merasa tak berharga? Sering kecewa dan putus asa, karena merasa dimanapun anda berada, tak satupun orang yang perduli siapa anda? Bosan menjadi bukan siapa-siapa? Ingin tampil menjadi seseorang yang punya kharisma, wibawa, tutur katanya didengarkan, kehadirannya dinantikan, senyumnya menawan, tatapannya menaklukkan, perhatiannya di perebutkan, tingkahnya menyenangkan, dan selalu menyita perhatian?
Menjadi seseorang yang bisa memberi pengaruh terhadap orang lain itu adalah hal menyenangkan, betul? Bahkan konon, untuk orang yang bergelut dalam dunia yang sangat tergantung pada kemampuannya berkomunikasi, kemampuan seperti itu sangat penting untuk dikuasai. Orang-orang seperti politikus, entertainer, pemimpin perusahaan, negawaran, bangsawan, dan para pencari kawan, sangat mementingkan kemampuan ini.
Lalu, bagaimana dengan kita-kita? Apakah kita juga membutuhkannya? Aku rasa iya, itu kalo kita masih merasa membutuhkan orang lain. Aku pikir (padahal biasanya aku malas berpikir), selama kita masih ingin bertemu, berkumpul, dan bergaul dengan sesama manusia, kemampuan itu akan sangat membantu dalam hidup dan kehidupan, bahkan untuk masalah rezeki, betul?
Emang betul sih, rezeki itu datangnya dari Tuhan, tapi kan lewat tangan manusia juga, betul kan 'a. So? Mau tak mau berarti kita masih harus berhubungan dengan manusia. Kemudian? Kata orang, makin sering dan makin banyak kita bergaul dan berhubungan dengan manusia, berarti semakin banyak pula kemungkinan dan kesempatan untuk dapat rezeki, betul kaga 'a?
Lalu? Kata bapak, jika suatu urusan diserahkan pada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Maka? Sebagai manusia biasa, yang harus sering berurusan dengan manusia, sudah sewajarnya jika kita musti dan wajib tahu mengenai bagaimana cara berurusan dengan manusia lainnya, betul atau salah 'a?
Jadi? Sebagai manusia yang diberi kuasa untuk selalu berurusan dengan manusia lainnya, tentu kita tidak ingin menghancurkan semua urusan yang berhubungan dengan manusia lain, yang disebabkan oleh karena kita tidak tahu dan menguasai ilmunya, salah atau benar 'a?
Kesimpulannya? Pengetahuan dan kemampuan yang menyangkut tentang tata cara berhubungan antar sesama itu, sebenarnya sangat penting untuk dikuasai oleh siapa saja. Jadi, bukan cuma untuk segolongan, ataupun sekelompok orang saja. Sebab? Kata bapak, mereka yang berilmu akan mendapat lebih banyak keuntungan, dibanding mereka yang tidak.
Maka? Kita tentu tidak ingin selalu rugi dalam setiap kesempatan. Kita juga tentunya ingin bisa juga memanfaatkan setiap kesempatan yang datang. Karena kita sadar, bahwa kesempatan itu tidak selalu datang. Oleh sebab itu maka, mulai saat ini dan seterusnya, kita memutuskan untuk ikut mengetahui, mempelajari, dan mengusai ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bagaimana cara berkomunikasi, setuju tidak 'a?
Tapi a', ilmu komunikasi itu kan luas sekali, kita bingung harus mulai dari mana? Jangan khawatir nduk, koe tidak sendirian. Dan semua pasti ada jalan keluarnya. Semua orang juga dimulai dari tidak tahu apa-apa nduk. Semua orang juga harus mulai dari titik nol nduk. Semua orang juga mempelajarinya sedikit demi sedikit nduk. Dadi, asalkan koe mau berusaha, koe juga pasti bisa, betul nduk?
Jadi 'a, kita mau mulai dari mana? Baeklah nduk, kita mulai dari dari bagian yang paling mudah dulu yo nduk? Sebelum itu, 'a mo nanya dulu, boleh? Begini nduk, saat koe bertemu seseorang, menurut koe, bagian mana yang pertama ingin koe lihat? Kepalanya, betul nduk? Dan dari bagian kepala itu, bagian mana yang koe perhatikan lagi? Wajahnya, a'a betul lagi kan nduk?
Nah, dari melihat wajahnya itu, apa yang ingin koe ketahui? Ekspresinya, a'a betul terus, iyokan nduk? Lalu, untuk apa koe ingin tahu ekspresinya? Untuk mempelajari siapa dia, bagaimana suasana hatinya, dan seterusnya, betul atau salah nduk? Dan sebagai orang yang awam, cara apa yang gunakan untuk mengetahuinya nduk? Biasanya dengan melihat bibirnya, atau mulutnya, betul toh nduk?
Bibirnya 'a? Iyo nduk, kita melihat bibirnya bukan untuk tahu apakah bibirnya ndower opo ndak, melainkan untuk tahu apakah dia tersenyum ato ndak. Lha, kalo dia senyum 'a? Sebagai makhluk yang tak pernah merasa puas, kita selanjutnya ingin tahu, bagaimana cara dia tersenyum. Gunanya 'a?
Dari situ kita bisa mengira-ngira, apakah senyumnya itu bersifat tulus, palsu, hangat, dingin, sinis, sadis, bengis, atau bagaimana, betul lagi kan nduk? I yo yo, a'a koq bisa betul terus dari tadi. Kata bapak 'a, senyum itu ibadah. Kata emak, ibadah itu wajib. Kata pak guru 'a, wajib itu adalah sesuatu yang harus dilakukan. Kesimpulannya nduk? Senyum itu adalah sesuatu yang harus dilakukan 'a. Jadi nduk?
Dan mungkin karena senyum itu dianggap sebagai ibadah dan kewajiban, mungkin karena itu pula yang menyebabkan senyum mengalami nasib seperti kebanyakan ibadah lainnya. Maksud koe nduk? Iya 'a, seperti kebanyakan jenis ibadah lainnya, senyum hanya dianggap sebagai ritual keseharian. Ritual dan kebiasaan, yang semakin lama, semakin kehilangan maknanya, begitu 'a.
Ooo... itu maksud koe nduk. Waduh, berat juga omonngan koe itu nduk. Koe koq malah ngajak nyerempet ke tempat-tempat yang berbahaya toh nduk. Mbok ya ga usah coba-coba mengundang masalah, kalo koe belum siap menanggung akibatnya. Kan... akan lebih baik jika kita cari amannya saja, oke nduk? Nah... kembali ke masalah senyum tadi nduk, 'a jadi ingat sesuatu. Ingat apa 'a?
A'a pernah membaca buku yang menceritakan bagaimana hanya dengan mengubah cara tersenyum, seseorang bisa mengubah nasibnya, karirnya, dan kehidupannya. Cuma dengan mengubah cara tersenyum 'a? Iyo nduk. Masak iya sih a'? Masak iya, senyum bisa memiliki kekuatan seperti itu 'a? Bo'ong kali? Ngarang tuh?
Koe boleh percaya boleh ndak, nduk. A'a kaga maksa koq. Iya deh 'a, percaya deh. Tapi... bagaimana ceritanya? Dan... senyum seperti apa yang bisa mengubah nasib, karir, bahkan kehidupan seseorang itu 'a? Baeklah nduk, tapi nanti yo, nanti saja ceritanya nanti kita sambung lagi.
Di episode berikutnya, a'a bukan cuma akan bercerita tentang bagaimana cara mengubah senyum. Melainkan, a'a juga akan bercerita banyak tentang beberapa trik yang sangat bermanfaat buat menambah kemampuan kita dalam berkomunikasi. Nah... kalo koe emang tertarik nduk, tungguin aja kelanjutan kisahnya disini. Setuju nduk?