Riset di Internet

Internet, mau tidak mau, suka rela ataupun terpaksa, tlah mendominasi kegiatan manusia. Kian hari, makin banyak yang bisa dilakukan disana. Seperti, mencari hiburan, teman, keuntungan, kebutuhan, informasi, melakukan penelitian, menambah pengetahuan, skill, persahabatan, income, penghasilan, menyalurkan hobi, minat, bakat, pemikiran, perasaan, hasrat, nafsu birahi, manusiawi, hewani, dan nabati.

Berbagai hasil penelitian juga mengindikasikan semakin banyak siswa dan siswi, baik yang masih duduk di bangku sekolahan, atau bangku kuliahan, maupun bangku perumahan dan perkantoran, perpustakaan, mall, hotel dan restaurant, serta bangku-bangku lainnya, lebih suka melakukan riset di internet, ketimbang menggunakan cara-cara riset tradisional, konvensional, atau kontroversial.

Itu artinya, generasi saat ini, yang biasa disebut sebagai generasi Nintendo, PS2 dan 3, PSP, Gameboy, Multiplayer Game, telah makin terbiasa dan makin bergantung dengan sumber-sumber yang ada di internet, dibanding generasi sebelumnya. Dan kita bisa memprediksikan bahwa gejala ini akan terus berlanjut hingga ke masa-masa berikutnya. Bagaimana semua ini bisa terjadi? Apa penyebabnya? Dari mana semua ini berawal?

Itu dimulai saat Vannevar Bush, Director of the Office of Scientific Research and Development, mempublikasikan artikel di The Atlantic yang berjudul “As We May Think”, Juli, 1945. Bush menggambarkan sebuah sarana riset yang bisa membuat para peneliti untuk saling berhubungan secara global. Dan menyebarkan hasil penelitiannya, hanya dengan menekan jari, serta memonitor cara apa yang digunakan oleh peneliti lain, agar mereka bisa saling meniru.

Bush menamakan sarana riset itu... Memex (ma'af, bukan bermaksud jorok, tapi emang nama itu yang diberikan oleh Bush. Kalo mao protes, protes aja sama dia). Btw, sebagai antar muka (interface) dari sebuah software, system dan hardware, Memex dikonsepkan secara khusus untuk mempercepat dan meningkatkan riset.

Dan konsep itu benar-benar terbukti. Internet telah menjadi percepatan aktualisasi dari konsep Memex. Selama lebih dari 40 tahun, secara radikal internet telah menjadi salah satu cara untuk melakukan riset bagi hampir semua bidang akademi, pendidikan, perdagangan, pergaulan, dan pemerintahan.

Internet dibuat dengan tujuan agar komputer yang ada di setiap universitas dan pusat pemerintahan, bisa saling bertukar file. Sekaligus membuat para ilmuwan dan peneliti bisa bertukar data dan informasi, tanpa harus dibatasi oleh jarak dan tempat. Percobaan awal dalam project ARPAnet untuk membuat packet switching, yang dilakukan pada 1969, telah menjadi tonggak awal kesuksesan internet.

Semenjak itu, terjadi perkembangan yang pesat terhadap teknologi utama dari internet (Kecuali untuk email dan aplikasi hiburan. Karena memang saat itu internet hanya ditujukan khusus untuk penelitian). Pada tahun 1971, hanya terdapat 23 host yang saling terkoneksi. Dan tahun 1973, internet mulai go internasional dengan terhubungnya host dari the University College of London, Inggris.

Sejak itu, perkembangan internet, hampir bisa dikatakan terjadi secara meledak, membludak, membajak, dan mendadak. Pengembangan dan penelitian terhadap software internet, juga ikut memberikan andil. Dimulai pada tahun 1971, dimana Ray Tomlinson memperkenalkan sebuah software yang paling umum di gunakan oleh internet user, e-mail.

Dan beberapa bulan berikutnya, Lawrence Roberts, the chief scientist di ARPA, menulis program pengatur e-mail yang pertama, dan memungkinkan terjadinya perkembangan terhadap electronic lists (contohnya LISTSERV), yang merupakan komponen terpenting dalam dunia pendidikan, komunikasi, dan penelitian.

Di tahun 1974, dengan hadirnya telenet, yang merupakan packet data service komersial pertama, telah membuka pintu bagi komputer yang terhubung ke network untuk bertukar file. Para ilmuwan menggunakan aplikasi ini untuk saling berbagi dan mempublikasikan informasi, data, dan dokumen.

Berbeda dengan snail (postal) mail, ataupun fax, aplikasi ini memungkinkan informasi tersebut bisa disebarkan kepada semua anggota dari komunitas online, dan berpotensi untuk lansung mendapatkan feedback, dalam waktu yang jauh lebih singkat. Dan juga tidak, seperti fax dan snail mail, data yang dikirimkan melalui aplikasi ini bisa langsung digunakan oleh komputer.

Dunia maya mulai berkembang di tahun 1979, seiring dibuatnya software untuk dialog secara multi user (online chatting), yang awalnya ditujukan khusus untuk para pecinta game dan pengguna USENET. USENET dan bulletin board systems (BBS), telah menjadi pemeran utama yang membuat internet menjadi makin populer dan menjadi tempat bertukar informasi.

Tahun 1980-an telah menjadi saksi bagi perkembangan network-network yang didedikasikan untuk berbagai kelompok peneliti, contohnya NFSNET dan BITNET. Dan tahun 1988, seiring makin berkembang dan populernya Internet Relay Chat (IRC), dunia maya makin meradang dan menggila. Bagaimana dengan search engine?

Sebelum dibuatnya HYTELNET (directory internet yang pertama), dan Archie (search engine pertama) yang di release pada 1989, untuk menemukan apa yang mereka cari di internet, para peneliti masih sangat bergantung pada ketabahan mereka sendiri untuk mengekplorasi setiap tempat, dan membaca kata demi kata dari setiap posting yang ada di mailing list dan newsgroup.

Ditambah lagi, dengan network dan network nodes (komputer yang berada pada network), serta akses yang masih sangat terbatas, telah menyulitkan para pengguna (user) dari luar network untuk bisa mengakses. Untuk mendapatkan apa yang dicarinya, seorang user harus benar-benar menguasai cara pengoperasian UNIX. Dan Archie, telah mengubah cara kita mengakses informasi di internet.

Dunia World Wide Web (WWW), yang dibuat tahun 1992 masih terasa asing dan rumit sebelum di buatnya browser pertama, Mosaic, 1993. Sepanjang tahun itu, perkembangan Gopher mencapai 997%, dan perkembangan dunia WWW mencapai angka 341,634%. Netscape kemudian mengikuti jejak Mosaic.

Disisi lain, tahun 1971 Project Gutenberg dimulai oleh Michael Hart di the University of Illinois. Dia menghosting seluruh isi buku (klasik dan text lama) pada public domain, dalam bentuk format text ASCII. Text-text ini bisa dibaca oleh dicari secara online, atau didownload. Apa tujuannya?

Hart mempercayai philosphy “replicator technology.” Replicator technology merupakan pengembangan dari teori yang mengatakan bahwa setiap file digital pasti mempunyai kemungkinan untuk direplikasi.

Project Gutenberg juga menjadi tonggak munculnya istilah baru, yaitu “e-texts.” Dan project-project serupa seperti Net Library, menjadi sumber yang berharga bagi para peneliti dan kalangan akademis.

Project-project itu memudahkan para peneliti dan kalangan akademis untuk mempublikasikan, dan mencari jurnal. Yang mana, jurnal merupakan sarana penting bagi mereka untuk melacak dan melaporkan hasil penelitiannya. Tapi internet tidak hanya menawarkan sarana publikasi, tapi juga memberikan kesempatan untuk bagi mereka untuk menyertakan fitur lain dari e-text kedalam jurnal, contohnya hyperlink.

Sampai tahun 1994, terdapat lebih dari 40 jurnal elektronik di internet. Dan tahun itu juga, Yahoo!, the first true internet directory, mulai dibuat oleh David Filo dan Jerry Yang di Stanford University. Masih di tahun yang sama, Lycos, search engine pertama dalam dunia WWW, dipublikasikan di Carnegie-Mellon University. Dua kejadian ini, tidak bisa diremehkan perannya dalam perkembangan dunia WWW.

So... begitulah. Itulah gambaran singkat yang menceritakan bagaimana internet menjadi sarana riset. Melakukan riset di internet bukan hanya menyenangkan dan mengaksyikkan, tapi juga memabukkan. Selain sumber yang tak terbatas, kaya akan warna dan rasa, cepat dan mudah, melakukan riset melalui internet juga relatif lebih murah. Itulah salah satu sebabnya mengapa daku ingin belajar internet.

Bagaimana dengan mu? Apakah dirimu sering mencari informasi? Informasi apa yang kau butuhkan? Bagaimana caramu mencarinya? Apakah melalui internet? Bagaimana cara melakukan riset atau mencari informasi di internet? Apa yang harus dilakukan? Ingin tahu juga? Nantikan episode berikutnya.