Rencanakan Situs Mu
Sekarang gimana nduk, Kemarin-kemarin kan, pakne sudah melakukan saran-saran, petuah-petuah, nasihat-nasihat, dan tutorial-turorial mengenai HTML. Koe juga sudah menceritaken secoro panjang lebar maupun panjang pendek mengenai opo yang musti pakne lakuken jika pakne ingin belajar web design. Sekarang koe mau ngasih perintah opo lagi, hayoo... tak tungguin.
Oke pakne, jika kemarin-kemarin saya sudah sedikit bercerita dan banyak berpromosi (walaupun promosinya masih gagal) mengenai HTML dan para sekutunya, berarti saat ini... tidak lain dan tidak bukan... kita akan membicaraken chapter ke 3 dari buku yang sedang kita pinjam, pelajari, dan curi isinya.
Adapun chapter ke 3 ini menceritaken mengenai hal-hal yang harus pakne perhatiken ingetken, amalken, utamaken, dan kerjaken saat pakne ingin mendesign sebuah situs, baek itu mendesign website ataupun blog. Planning pakne! Hal yang satu ini masih sering dipandang dengan sebelah mata, sebelah telinga, dan yang sebelahnya lagi entah apa.
Banyak yang tidak mengindahken, serta mengabaiken, dan juga melupaken dan yang paling menyedihken adalah meniadaken planning atau perencanaan ini, contohnya pakne sendiri, yaitu saat pakne membuat blog ini. Berdasarken dari pengamatan, peninjauan, dan pengira-ngiraan, aku mendapat kesan bahwa blog pakne ini dibuat dengan tanpa perencanaan yang matang, hingga banyak sekali bahan yang menjadi mentah didalam.
Wah.. koe jangan terus-terusen memojokken pakne toh nduk, dari tadi koq, nada dan dakwah koe terasa sangat memiluken, serta menusok-nusok perasaan, dan hati nurani serta kehormatan, dan juga kesucian niat dan bakat serta keinginan dan hasrat serta harapan maupun cara menjalanken dan mengamalken dan apa yang telah pakne lakuken serta sebarken dan jalanken. Pakne sebenarnya tahu opo maksud koe, akan tetapi...
Kembali ke planning atau perencanaan tadi nduk, mengapa koe merasa perlu untuk membicaraken mengenai planning atau perencanaan ini? Opo ndak sebaeknya kita membiarken saja semua berjalan apa adanya? Opo ndak sebaeknya kita biarken saja kemana angin akan membawa kita?
Opo ndak sebaeknya kita hadapi dan jalani saja apa yang akan terjadi nanti? Opo ndak sebaiknya kita memegang prinsip yang telah diajarken oleh tujuh generasi berturut-turut, yaitu ajaran yang mengataken "Close your eyes... and see what happen"? Opo ndak sebaeknya kita ndak perlu direpotken dan dipusingken dengan segala macem urusan rencana merencanaken?
Dan bukankah akan lebih baek nduk, jika seandainya begini.... daripada pakne mu ini membuang waktu untuk berpikir dan membuat rencana, bukankah akan lebih baek dan bermanfaat jika waktu tersebut pakne gunaken untuk mulai mengerjaken hal-hal yang ingin dan perlu dilakuken? Gimana menurut koe nduk?
Nah... sudah semakin jelas dan nyata bukan... bahwa pakne ini masih mempunyai anggapan dan prasangka bahwa perencanaan itu adalah suatu hal yang sia-sia. Baeklah pakne, biar pakne semakin mengetahui dan memahami seberapa penting dan manfaatnya sebuah perencanaan, coba sekarang pakne bayangken dan khayalken, bagaimana seandeinya... negara ini dijalanken dengan tanpa membuat perencanaan terlebih dulu!
Wah... koe itu kalo mau berbicara dan menyuruh orang itu mbok ya liat-liat dulu kapasitas dan integritas serta stabilitas kemampuan orangnya toh nduk! Mosok pakne disuruh memikirken dan membayangken cara menjalanken negara, lha wong menjalanken blog ini saja pakne mu sudah sangat kerepotan dan sering mengalami kebuntuan, serta kemandek-an dan juga kemalasan serta keengganan maupun ketidak acuhan. Opo lagi kalo pakne disuruh menjalanken sebuah negara, mbok ya kalo mau nyari contoh itu, carilah yang ringan-ringan saja, biar enteng dibawanya!
Baek pakne, sekarang kita ambil contoh yang sesuai dengan kapasitas dan tingkat intelektual, serta kemampuan dan integritas dan stablilitas IQ pakne. Begini pakne, sebagai seorang petani, apa yang akan terjadi seandeinya pakne tidak pernah membuat perencanaan dalam hal mengurus dan mengerjakan sawah dan ladang pakne?
Nah... kalo yang ini pas dengan kehidupan dan tingkat kemampuan pakne nduk. Memang harus diakui dan dimaklumi, selama ini pakne mu tidak pernah memikirken dan memperhitungken mengenai perencanaan dalam hal mengurus sawah. Biasane, pakne mu mengurus sawah berdasarken mood, lintasan-lintasan pikiran dan perasaan, dan juga meniru-niru saja apa yang dilakuken oleh orang lain.
Walaupun sebenernya, pakne mu ndak tahu pasti, apakah orang yang pakne tiru kelakuaannya tersebut, tahu benar apa yang dilakukennya. Dan tidak jarang, pakne mu ini sering merasa bingung tatkala pakne telah selesai mengerjaken sesuatu, pakne sering kebingungan saat mulai memikirken opo lagi yang harus pakne kerjaken saat pakne selesei mengerjaken suatu pekerjaan. Dan solusinya, pakne cuma bisa melihat opo yang dilakuken oleh orang laen, dan pakne tiru saja opo sing dilakukennya.
Nah... itulah salah satu contoh, opo yang akan terjadi seandeinya pakne tidak pernah membuat perencanaan. Pakne akan mudah bingung dan tidak tahu apa yang harus dikerjaken, bagaimana mengerjaken, dan hasil opo yang bisa diharapken dari opo yang dilakuken tersebut.
Dalam hubungannya dengan mendesign website ataupun blog, menurut buku yang sedang kita pelajari ini pakne, design dari situs atau blog yang kita buat adalah perantara, ataupun jembatan penghubung. Jembatan penghubung yang akan mengantarken pengunjung ke tempat yang kita inginken, ingat, camkan, tanamken, dan amalken kata-kata ini yo pakne!
Nah.. sekarang... coba pakne bayangken, bagaimana seandeinya.... pakne sendiri tidak tahu opo tujuan pakne saat membuat sebuah blog ataupun situs. Itu berarti pakne tidak akan tahu, kemana pakne akan mengarahken pengunjung pakne, pakne juga tidak akan tahu bagaimana cara mengarahkennya, dan pakne juga tidak akan tahu, hasil seperti apa yang bisa dijadiken ukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari usaha pakne.
Iyo nduk... koe sangat bener... pakne baru sadar sekarang. Saat membuat blog ini, pakne sama sekali tidak pernah membuat perencanaan. Pakne cuma membayang-bayangkennya saja. Dan yang namanya pikiran itu kan tentu saja selalu berubah dan cenderung mudah berubah, hingga... tidak mengheranken jika template, bahasa, tema, isi, tujuan, kritik dan saran serta cara penyampean blog inipun seringkali berubah-ubah tanpa alasan dan tujuan yang jelas.
Kasian ya... pakne mu ini nduk, mbok ya kamu juga mustinya ikut kasian toh nduk! Berilah pakne mu ini, saran, anjuran, dan yang lebih utama lagi adalah dana untuk memperbaiki dan meningkatken mutu dari blog pakne mu ini!
Iiih.. pakne ini, koq mengharapken dan mengandalken belas kasihan serta rasa iba dari orang lain, usaha sendiri dong pakne! Pakne kan sekarang sudah tahu kesahalan dan kekurangan pakne, berarti sekarang, yang harus pakne lakuken adalah memperbaikinya! Kesalahan-kesalahan itu kan bukan untuk disesali dan diratapi pakne, tapi diperbaiki!
Koe betul nduk! Pakne jadi ngerti sekarang. Memang pakne sudah membuat kesalahan, tapi pakne tidak mau terus menerus melakuken kesalahan nduk, pakne ingin memperbaikinya. Memang, dulu pakne tidak pernah membuat rencana terlebih dahulu, namun sekarang, pakne sudah tahu apa yang harus pakne lakuken. Makasih ya nduk... koe adalah anugrah terindah yang pernah kumiliki, ndak sia-sia rasane pakne memberimu makan, minum, pakaian, hiburan, pendidikan, dan perumahan gratis.
Kembali ke masalah design web tadi nduk, apa yang harus pakne rencanaken saat mendesign sebuah situs ataupun blog? Hal-hal opo yang perlu pakne perhatiken, saat mulai merencanaken dan mendesign?
Di dalam buku itu pakne juga bisa melihat sendiri, ada beberapa pertanyaan yang perlu pakne jawab saat ingin mulai mendesign sebuah situs ataupun blog, yaitu:
- Untuk apa situs atau blog itu dibuat?
- Apa yang ingin di sampeiken kepada pengunjung?
- Pengunjung seperti apa yang menjadi target utama?
- Seberapa banyak halaman yang terdapat dalam situs atau blog tersebut?
- Navigasi seperti apa yang ingin digunaken untuk mengarahken pengunjung?
Nah... pakne... saat pakne bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan seperti ini, berarti langkah pakne untuk mulai mendesign sebuah situs, website, ataupun blog akan menjadi lebih ringan dan cepat. Ok pakne... sekarang kita break dulu.