Komputer dan Transistor
Di artikel sebelumnye, kite sudah melihat catatan sejarah perkembangan komputer. Dari situ kite jadi tahu, bahwasanya perkembangan dan inovasi yang dialami oleh komputer itu, terjadi dengan sangat cepat. Dari sekedar batang-batang ranting yang berfungsi sebagai alat bantu buat ngitung, hingga menjadi mesin yang bisa melakukan banyak hal.
Kadang kite penasaran juga, apasih sebenarnya isi dari komputer itu? Terus terang, tadinye aye mengira di dalam komputer itu berdiamlah sesosok profesor dengan setumpuk kalkulator, dandanan-nya menor, celananya gobor, tangannya kotor, kakinya jolor, bibirnya jontor, duduk selonjor, sambil memegang obor. Yep, ternyata semua bayangan mengerikan itu tidak benar. Itu salah... itu fitnah, dan hanya fiktif belaka.
Apa yang saat ini kita sebut sebagai komputer, ternyata isinya tidak lain dan tidak bukan hanyalah sekumpulan saklar yang dikendalikan secara elektronik. Cuma itu? Cuma saklar-saklar doang? Yep, bisa dikatakan begitu. Masak iya sih? Bo'ong kali luuu? Nop, sumpah mampus deh, disamber gledek bareng-bareng juga... gue mau. Tapi... kenape harus pake saklar?
Begini bang... abang pasti pernah mendengar bahwa komputer itu sebenernya blo'on. Kenape komputer itu dibilang blo'on? Karena die cuma kenal dua buah angka.. 1 (satu) dan 0 (nol), betul? Nah, karena sifatnya yang sederhana dan blo'on inilah, kenapa saklar tadi dibutuhkan. Saklar tadi digunakan untuk mengatur dua angka tadi, yaitu 1 dan 0.
Abang pernah lihat saklar untuk menghidup dan mematikan lampu? Si Abang pasti tahu bagaimana cara kerja dari saklar itu bukan? Jika menekan satu sisi, maka lampu akan menyala. Tekan sisi lainnya, maka lampu jadi padam, betul? Nah, saklar yang ada di komputer itu, prinsipnya juga sama seperti saklar lampu tadi.... bang.
Cuma bedanya, saklar yang ada di kompter itu digunakan untuk mengatur angka 0 dengan 1 tadi. Satu sisi saklar untuk mengatur angka 0, dan sisi lainnya untuk mengatur angka 1. Sederhana bukan... bang? Nah, angka 0 dan 1 ini... bang, biasa disebut dengan Binary Digits atau Bits.
Oooo... jadi begitu.... tapi... kalo emang cara kerja komputer itu sederhana, dan sepele seperti itu, kenape harganya muahal buanget? Jangan salah bang... meski sepertinya prinsip kerja dari komputer itu sederhana, tapi untuk mengaplikasikannya... ternyata membutuhkan otak yang encer, dan duit se-ember.
Konon... menurut cerita... saat komputer elektronik pertama berhasil dibuat, kala itu saklar yang digunakan untuk mengatur bits tadi, masih menggunakan Vacuum Tube. Vacuum tube ini dinamakan Triode oleh sang pembuatnya, yaitu Lee De Forest, tepatnya tahun 1906.
Triode ini berbentuk sebuah tabung kaca, yang isinya terdiri dari katoda, sebuah plat, dan sebuah jaring pengontrol. Cara kerjanya juga cukup sederhana. Saat katoda dialiri arus listrik, maka katoda tadi akan menempel pada plat (ON). Dan saat tidak lagi mendapat arus listrik, katoda tadi akan terangkat dan menjauhi plat (OFF). Dan arus listrik ini dikendalikan oleh jaring pengontrol tadi.
Tapi, sayangnya, Triode ini ternyata tidak cukup efisien digunakan sebagai saklar. Kenapa? Sebab, triode ini membutuhkan arus atau tenaga yang besar, alias boros. Dan juga, panas yang dihasilkan pada tabung, menimbulkan banyak masalah, dan mengakibatkan sering terjadinya kegagalan.
Hingga.... suatu saat.... transistor atau semiconductor ditemukan oleh John Bardeen dan Walter Brattain, mereka adalah enginer dari Bell Laboratory, tepatnya tahun 1947. Dan transistor hasil temuannya ini, dipublikasikan pertama kali pada tahun 1948. Lalu, beberapa bulan kemudian, William Shockley memperkenalkan Junction Transistor. Dan akhirnya, mereka bertiga mendapatkan hadiah Nobel untuk bidang Fisika, tepatnya tahun 1956.
So? Hubungan penemuan itu dengan vacuum tube? Semenjak itu, transistor digunakan sebagai pengganti dari triode atau vacuum tube tadi. Transistor ini berfungsi sama dengan triode. Bedanya, transistor ini mempunyai ukuran yang lebih kecil, dan hanya membutuhkan arus yang sedikit.
Lalu penemuan lain semakin menyempurnakan teknologi komputer. Yaitu penemuan yang dilakukan oleh para peneliti dari Texas Instruments. Mereka berhasil menemukan apa yang disebut sebagai Integrated Circuit (IC), tepatnya tahun 1959. Dengan penemuan ini, para pembuat komputer, bisa menggabungkan beberapa transistor sekaligus, dalam satu material yang sama, dan tanpa membutuhkan kabel penghubung.
Itu artinya, komputer yang dibuat dengan transistor yang digabungkan ke dalam IC, akan mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil, dan dan lebih efisien. Semakin kecil ukuran dari transistor, berarti semakin banyak pula jumlah transistor yang bisa ditambahkan ke dalam suatu IC.
Hal ini membuat para peneliti berlomba-lomba untuk membuat transistor terkecil yang pernah ada. Hingga saat ini, transistor manusia telah mampu membuat transistor yang berukuran microscopic. Dan pada Juni 2001, para peneliti dari Intel memperkenalkan transistor terkecil didunia, yang mempunyai ukuran 20 nanometers.
Lalu? Apa hubungannya dengan teknologi komputer? Ya pasti ada lah mpok... Kalo kaga, ngapain kite repot-repot nyerita'innye, betul? Pengen tahu? Sabar aja ye.... tungguin episode berikutnye!!! Pasti makin panas aje ceritenye... sampai jumpe ye...