Mengenal Memory Komputer
Menurut mu, ingatan dan pikiran itu sama ga? Yep, menurut pendapat banyak orang, keduanya berbeda. Konon, saat berpikir, otak lebih dikerahkan untuk mengolah data atau informasi. Sedangkan saat mengingat, otak difungsikan untuk mengambil data yang pernah terekam dikepala, betul?
Ya... kira-kira begitulah bunyinya. Lalu, apa hubungan ingatan, pikiran, sama memory komputer? Ada, tentu saja ada. Kalau processor bisa kita anggap sebagai pemikir, maka memory bisa kita anggap sebagai pengingat. Yup, keduanya memang memiliki hubungan yang erat. Keduanya bekerja sama. Yang satu, tidak bisa dipisahkan dari yang lain.
Itu artinya, secanggih, secepat, dan sehebat apapun processor, tidak bisa berfungsi secara maksimal, bila tidak di dukung oleh memory. Coba kamu perhatikan orang yang bisa berpikir, tapi tidak bisa mengingat (hilang ingatan). Nah, begitu juga dengan proccessor. Agar bisa berfungsi dengan baik, dia membutuhkan memory.
Di dalam system komputer, memory dibutuhkan oleh processor sebagai tempat untuk mengambil dan menampung data dan program. Mungkin karena itulah, banyak orang yang jadi bingung, lalu menyamakan memory dengan hardisk. Padahal keduanya beda. Baik secara fisik, maupun fungsinya. Baik secara defacto, maupun dejuro.
Hardisk, memang digunakan untuk menyimpan maupun mengambil data dan program. Tapi, sifatnya lebih permanen. Yang artinya, data atau program itu akan tetap ada, walau komputer di reset atau dimatikan. Kacawali kalo data atau program itu dihapus (di delete), baik dengan sengaja ataupun kecelakaan.
Tidak seperti hardisk, semua data dan program yang ada di memory, akan segera hilang begitu komputer di reset atau dimatikan. Karena sifatnya itulah, memory disebut sebagai tempat penyimpanan sementara (temporary).
Dengan sedikit bimbang, kemudian engkau bertanya, "Kalo emang hardisk juga bisa buat nyimpen dan ngambil data, lalu kenapa komputer masih membutuhkan memory? Apa itu bukan pemborosan namanya?"
Baik, kami coba untuk mencarikan alasannya. Begini bung, coba kita pake kata misalkan. Misalkan data atau program komputer itu kita anggap sebagai buku. Hardisk, kita anggap sebagai lemari atau rak buku. Lalu memory, kita umpamakan sebagai meja kerja, atau meja belajar mu.
Nah, sekarang coba bayangkan proses yang terjadi, saat kau hendak membaca atau bekerja dengan buku-buku tadi. Pertama, kau mengambil beberapa buku di lemari, lalu menaruhnya di meja, baru kemudian membaca atau mengerjakannya. Dan setelah selesai, buku-buku itu kau kembalikan ke lemari atau rak buku tadi, betul?
Sekarang, coba kau jawab, kenapa kau masih membutuhkan meja, padahal lemari juga bisa buat nyimpen buku. Nah, berarti pertanyaan mu tadi sudah terjawab, betul? Lemari, digunakan untuk menyimpan buku-buku yang tidak sedang digunakan. Sedangkan meja, digunakan untuk menampung buku-buku yang sedang dibutuhkan.
Cara kerja komputer juga mirip seperti itu. Saat hendak bekerja, terlebih dulu komputer akan mengumpulkan sejumlah data dari hardisk, lalu menaruhnya di memory. Dan saat sudah tidak diperlukan, data itu dikembalikan ke hardisk. Semakin besar daya tampungnya (memory dan hardisk), berarti semakin banyak data yang bisa disimpannya.
Sama seperti perangkat lain, untuk mengimbangi tuntutan jaman, memory juga terus berkembang. Baik dalam kapasitas, teknologi, maupun istilah-istilahnya. Memory komputer, dulunya biasa disebut RAM (Random Access Memory). Kenapa disebut RAM? Yup, karena data yang ada disana, bisa diambil atau diakses secara acak.
Seiring perkembangan komputer dan teknologi processor, definisi RAM juga ikut bergeser. Dari istilah RAM, kemudian kita mulai mengenal DRAM (Dinamic Random Accsess Memory). Yaitu jenis RAM yang bisa menyimpan data secara dinamis. Lalu ada juga yang disebut SRAM (Static Random Accsess Memory).
Dari situ, muncul istilah EDO RAM (Extended Data Out RAM). Kemudian ada lagi yang disebut dengan SDRAM (Synchronous DRAM). Masih belum puas, para produsen kemudian meluncurkan DDR SDRAM (Double Data Rate DRAM). Lalu muncul versi kedua, yaitu DDR2 SDRAM. Dan terakhir, RDRAM (Rambus DRAM).
Coba perhatikan gambar dibawah ini. Gambar dibawah ini menunjukkan beberapa contoh memory komputer.
Dan bukan cuma istilahnya saja yang berkembang. Untuk mengikuti perkembangan, bentuk dan bagaimana cara penempatan memory di motherboard juga ikut berkembang. Bentuk memory ini biasa disebut dengan modul.
Dual Inline Package (DIP), adalah modul memory yang pertama. Modul memory ini ditempatkan secara individual di motherboad. IBM XT dan AT, adalah tipe komputer yang pertama menggunakan modul memory ini.
Modul DIP kemudian dikembangkan menjadi Single Inline Memory Module (SIMM). Tidak seperti modul DIP, pada modul SIMM, semua chip memory ditempatkan pada satu board. Modul SIMM ini kemudian terbagi menjadi DIMM (Dual Inline Memory Modules) dan RIMM (Rambus Inline Memory Modules.)
Nah, segitu dulu perkenalan kita dengan memory komputer. Di episode-episode berikutnya, kita akan membahas lebih banyak lagi mengenai memory komputer, atau perangkat-perangkat komputer lainnya.