Apa Itu Codec Dan Kenapa Dibutuhkan?
Yang jelas, Codec itu bukanlah nama untuk sejenis hewan yang hidup di dua tempat, itu kodok namanya. Codec juga bukan merk untuk sejenis camera, yang itu kodak namanya. Dan Codec juga bukan nama sejenis hewan penghisap darah, itu codet namanya.
Lalu apa dong codec itu?
Codec adalah nama teknis yang diambil dari singkatan "compression/decompression", atau bisa juga "compressor/decompressor" atau juga "code/decode".
Sama, semuanya mengandung arti yang sama, dan ditujukan untuk sebuah program komputer yang berfungsi mengecilkan (compress) file-file, lalu mengembalikannya ke ukuran semua (decompress).
Oh, jadi begitu, jadi codec itu adalah nama untuk sebuah program komputer yang fungsinya untuk mengecilkan, lalu membesarkan kembali. Berarti, codec itu sama dong seperti program-program pengompress lainnya, seperti Winrar, Winzip, PKZIP, dan lain-lain, betul begitu?
Ma'af, kau salah teman. Meski aku suka padamu, tapi aku terpaksa menyalahkan mu. Kenapa? Sebab, menurut para senior, meski si codec memang punya kemampuan dan fungsi untuk mengecilkan lalu membesarkan file seperti program-program yang kau sebutkan tadi, namun codec tidak bisa disamakan dengan program-program tersebut. Kenapa?
Sebab, mereka punya wilayah kekuasaan yang berbeda. Memang betul, mereka berasal dari satu guru, dan mempunyai satu ilmu yang sama. Tapi mereka tidak mau saling mengganggu. Codec, tidak mau mengecilkan atau mengkompress sembarang file, seperti yang dilakukan oleh kakak-kakak seperguruannya (Winrar, Winzip, PKZIP).
Itu karena si Codec ini adik-adik, punya bidang keahlian yang khusus. Bidang keahlian yang tidak dimiliki oleh para senior terdahulunya. Si Codec ini adik-adik, cuma mau mengkompress file-file mutimedia saja. Dia tidak mau mengkompress file-file multi marketing, apalagi multi level marketing, dia paling ngeri sama yang satu itu.
Nah, seperti yang adik-adik ketahui dan sadari, juga sesali... file-file multimedia seperti audio, mp3 atau lagu, dan file-file film atau video, biasanya punya ukuran yang besar. Bahkan kadang sangat besar. Nah, karena ukurannya yang besar, tentu akan sangat merepotkan banyak pihak yang punya banyak kepentingan.
Misalnya pihak penyedia tempat penyimpanan atau yang biasa disebut dengan hardisk, mereka pasti akan repot kalo harus dipaksa menyimpan terlalu banyak file multimedia dengan ukuran yang raksasa. Mereka pasti sewot kalau terus menerus harus mondar-mandir hanya untuk membaca dan menulis satu file film yang ukurannya nauzubillah. Bahkan, bukan tidak mustahil jika akhirnya mereka jadi kempot.
Begitu juga pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendistribusikan file-file film tadi. Mereka pasti kesusahan bila harus menyediakan banyak tempat hanya untuk mengirimkan satu film. Apalagi kalo mengirimkannya lewat internet. Bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu hanya untuk mendownload satu film. Nah, sangat tidak menguntungkan bukan?
Nah, menyadari ketidakuntungan ini, para matematikawan dan matematikawati yang sakti dibidang codec, akhirnya sepakat untuk membuat sebuah codec yang bisa mempersingkat sinyal-sinyal transmisi dari file-file audio ataupun video. Gunanya untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan saat mengirim file-file tersebut melalui internet.
Nah, setelah file-file film dan lagu tadi di persingkat sinyalnya, lalu, saat sampai ditujuan, file-file tersebut dikembalikan lagi keukuran yang semula. Gunanya, agar file-file tersebut dibica, dibuka dan dinikmati isinya melalui komputer yang sedang adik-adik gunakan saat ini. Nah, jadi berkat jasa si codec ini, adik-adik bisa menikmati film-film yang ada di internet tanpa terlalu banyak membuang waktu untuk menunggu.
Karena itu, berterima kasihlah kepada-Nya. Bersyukurlah atas nikmat yang telah diberikan-Nya. Dan berdo'alah semoga kau diterima disisi-Nya.
Ok, tampaknya pembicaraanya kita sudah mulai jauh melenceng dari pokok pembicaraan semula, mari... sama-sama kita kembalikan mimbar ini kepada yang punya... eh... maksudnya... keposisi semula. Kembali soal si Codec.... berarti sekarang adik-adik sudah tahu kan... apa itu codec dan fungsinya? Sudah tahu juga bahwa codec itu sangat diperlukan untuk bisa membuka file-file multimedia seperti film yang ada diinternet?
Nah, sekarang, kakak mau tanya... diantara adik-adik sekalian... ada yang tahu tidak... ada berapa banyak jenis kodok... eh codec yang berkeliaran diluar sana? Ada yang tahu? Yap, betul, ada banyak sekali. Ada puluhan, bahkan menurut isyu.... ada ratusan jenis codec diluar sana. Ada codec yang khusus untuk Audio saja. Tapi ada juga yang untuk Audio dan Video.
Lalu ada lagi codec yang khusus untuk streaming media melalui internet, video conference, mp3, speech dan screen capture. Nah, cukup memusingkan bukan. Dan yang lebih memusingkan lagi, masing-masing orang punya cara sendiri-sendiri untuk mengkompress file-file videonya, lalu mengirimkannya keorang lain yang tidak punya jenis codec yang sama untuk bisa mendekompress, dan membukanya.
Karena itulah, kamu jangan pusing bila suatu hari nanti mendapatkan file video yang bisa dibuka dikomputer teman mu, tapi tidak bisa dibuka oleh komputer mu. Sebab, sebenarnya, kamu bisa mengatasinya dengan mudah. Asalkan tahu caranya. Yaitu, dengan mencari tipe codec yang sama dengan yang dimiliki oleh teman tadi. Kemudian kamu install ke komputer mu, beres dah.
Oooh... jadi gitu. Jadi, tinggal tanya pake codec apa, lalu copy, kemudian install gitu? Tapi, kami ini kan sering mendownload file video dari orang yang tidak kami kenal. Bagaimana mungkin kami bisa menanyakan codec jenis apa yang dia pake'? Apa tidak ada cara yang lain?
Oooo..ada, tentu saja ada. Download saja semua codec yang ada dinternet, enak toh, mantep toh?
Semuanya? Wahh.... repot juga. Apa tidak ada cara lain? Cara yang lebih lebih sopan, pelan, dan mempan?
Hmm... mungkin memang tidak harus semua codec kamu download. Mungkin... untuk meminimalisasi kekurangan codec, kamu cukup mengatasinya dengan cara mendownload jenis-jenis codec yang paling populer dan sering digunakan. Misalnya XP Codec Pack, K-Lite Codec Pack, dan K-Lite Mega Codec Pack. Dan kami rasa... ketiganya sudah cukup ampuh untuk melumpuhkan semua jenis fie audio dan video yang ada di internet.
Ok, kami rasa untuk sesi pertama ini kita cukupkan dulu sampe disini. Besok-besok, kalo masih ada sisa tenaga.... kita sambung lagi.
Lalu apa dong codec itu?
Codec adalah nama teknis yang diambil dari singkatan "compression/decompression", atau bisa juga "compressor/decompressor" atau juga "code/decode".
Sama, semuanya mengandung arti yang sama, dan ditujukan untuk sebuah program komputer yang berfungsi mengecilkan (compress) file-file, lalu mengembalikannya ke ukuran semua (decompress).
Oh, jadi begitu, jadi codec itu adalah nama untuk sebuah program komputer yang fungsinya untuk mengecilkan, lalu membesarkan kembali. Berarti, codec itu sama dong seperti program-program pengompress lainnya, seperti Winrar, Winzip, PKZIP, dan lain-lain, betul begitu?
Ma'af, kau salah teman. Meski aku suka padamu, tapi aku terpaksa menyalahkan mu. Kenapa? Sebab, menurut para senior, meski si codec memang punya kemampuan dan fungsi untuk mengecilkan lalu membesarkan file seperti program-program yang kau sebutkan tadi, namun codec tidak bisa disamakan dengan program-program tersebut. Kenapa?
Sebab, mereka punya wilayah kekuasaan yang berbeda. Memang betul, mereka berasal dari satu guru, dan mempunyai satu ilmu yang sama. Tapi mereka tidak mau saling mengganggu. Codec, tidak mau mengecilkan atau mengkompress sembarang file, seperti yang dilakukan oleh kakak-kakak seperguruannya (Winrar, Winzip, PKZIP).
Itu karena si Codec ini adik-adik, punya bidang keahlian yang khusus. Bidang keahlian yang tidak dimiliki oleh para senior terdahulunya. Si Codec ini adik-adik, cuma mau mengkompress file-file mutimedia saja. Dia tidak mau mengkompress file-file multi marketing, apalagi multi level marketing, dia paling ngeri sama yang satu itu.
Nah, seperti yang adik-adik ketahui dan sadari, juga sesali... file-file multimedia seperti audio, mp3 atau lagu, dan file-file film atau video, biasanya punya ukuran yang besar. Bahkan kadang sangat besar. Nah, karena ukurannya yang besar, tentu akan sangat merepotkan banyak pihak yang punya banyak kepentingan.
Misalnya pihak penyedia tempat penyimpanan atau yang biasa disebut dengan hardisk, mereka pasti akan repot kalo harus dipaksa menyimpan terlalu banyak file multimedia dengan ukuran yang raksasa. Mereka pasti sewot kalau terus menerus harus mondar-mandir hanya untuk membaca dan menulis satu file film yang ukurannya nauzubillah. Bahkan, bukan tidak mustahil jika akhirnya mereka jadi kempot.
Begitu juga pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendistribusikan file-file film tadi. Mereka pasti kesusahan bila harus menyediakan banyak tempat hanya untuk mengirimkan satu film. Apalagi kalo mengirimkannya lewat internet. Bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu hanya untuk mendownload satu film. Nah, sangat tidak menguntungkan bukan?
Nah, menyadari ketidakuntungan ini, para matematikawan dan matematikawati yang sakti dibidang codec, akhirnya sepakat untuk membuat sebuah codec yang bisa mempersingkat sinyal-sinyal transmisi dari file-file audio ataupun video. Gunanya untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan saat mengirim file-file tersebut melalui internet.
Nah, setelah file-file film dan lagu tadi di persingkat sinyalnya, lalu, saat sampai ditujuan, file-file tersebut dikembalikan lagi keukuran yang semula. Gunanya, agar file-file tersebut dibica, dibuka dan dinikmati isinya melalui komputer yang sedang adik-adik gunakan saat ini. Nah, jadi berkat jasa si codec ini, adik-adik bisa menikmati film-film yang ada di internet tanpa terlalu banyak membuang waktu untuk menunggu.
Karena itu, berterima kasihlah kepada-Nya. Bersyukurlah atas nikmat yang telah diberikan-Nya. Dan berdo'alah semoga kau diterima disisi-Nya.
Ok, tampaknya pembicaraanya kita sudah mulai jauh melenceng dari pokok pembicaraan semula, mari... sama-sama kita kembalikan mimbar ini kepada yang punya... eh... maksudnya... keposisi semula. Kembali soal si Codec.... berarti sekarang adik-adik sudah tahu kan... apa itu codec dan fungsinya? Sudah tahu juga bahwa codec itu sangat diperlukan untuk bisa membuka file-file multimedia seperti film yang ada diinternet?
Nah, sekarang, kakak mau tanya... diantara adik-adik sekalian... ada yang tahu tidak... ada berapa banyak jenis kodok... eh codec yang berkeliaran diluar sana? Ada yang tahu? Yap, betul, ada banyak sekali. Ada puluhan, bahkan menurut isyu.... ada ratusan jenis codec diluar sana. Ada codec yang khusus untuk Audio saja. Tapi ada juga yang untuk Audio dan Video.
Lalu ada lagi codec yang khusus untuk streaming media melalui internet, video conference, mp3, speech dan screen capture. Nah, cukup memusingkan bukan. Dan yang lebih memusingkan lagi, masing-masing orang punya cara sendiri-sendiri untuk mengkompress file-file videonya, lalu mengirimkannya keorang lain yang tidak punya jenis codec yang sama untuk bisa mendekompress, dan membukanya.
Karena itulah, kamu jangan pusing bila suatu hari nanti mendapatkan file video yang bisa dibuka dikomputer teman mu, tapi tidak bisa dibuka oleh komputer mu. Sebab, sebenarnya, kamu bisa mengatasinya dengan mudah. Asalkan tahu caranya. Yaitu, dengan mencari tipe codec yang sama dengan yang dimiliki oleh teman tadi. Kemudian kamu install ke komputer mu, beres dah.
Oooh... jadi gitu. Jadi, tinggal tanya pake codec apa, lalu copy, kemudian install gitu? Tapi, kami ini kan sering mendownload file video dari orang yang tidak kami kenal. Bagaimana mungkin kami bisa menanyakan codec jenis apa yang dia pake'? Apa tidak ada cara yang lain?
Oooo..ada, tentu saja ada. Download saja semua codec yang ada dinternet, enak toh, mantep toh?
Semuanya? Wahh.... repot juga. Apa tidak ada cara lain? Cara yang lebih lebih sopan, pelan, dan mempan?
Hmm... mungkin memang tidak harus semua codec kamu download. Mungkin... untuk meminimalisasi kekurangan codec, kamu cukup mengatasinya dengan cara mendownload jenis-jenis codec yang paling populer dan sering digunakan. Misalnya XP Codec Pack, K-Lite Codec Pack, dan K-Lite Mega Codec Pack. Dan kami rasa... ketiganya sudah cukup ampuh untuk melumpuhkan semua jenis fie audio dan video yang ada di internet.
Ok, kami rasa untuk sesi pertama ini kita cukupkan dulu sampe disini. Besok-besok, kalo masih ada sisa tenaga.... kita sambung lagi.