Belajar Tentang Network Protocol dan Standard

Setelah kita belajar dan mengetahui apa yang bisa kita harapken, bayangken, dapatken, manfaatken, dari sebuah networking, yang mana dari pada semuanya itu telah kita bahas pada dua artikel sebelumnya, maka pada artikel ketiga yang diriku khususkan untuk mempelajari dan membahas khusus mengenai networking ini, aku dan kau akan belajar mengenai Network Protocol dan Standarisasi Network.

Memahami Network Protokol

Btw.. apa itu protocol and apa itu standard? Dan apa hubungannya dengan networking? Elo-elo pade juge pasti udah pada ngerti. Networking adalah mengenai hubungan, komunikasi, atau istilah kerennya.. GAUL men... Nah.. untuk bisa bergaul dengan baik, dan agar bisa nyambung antara yang satu dengan yang lain, juga untuk menghindari kesalahpahaman dalam pergaulan tersebut, maka dengan ini diperlukan sebuah aturan atau bisa disebut juga protocol.

Sampean-sampean mungkin masih penasaran tak iyee.. mengapa protocol itu diperlukan? Apa fungsinya? Tugasnya? Begini mak cik... Agar lebih mude untuk memahami fungsi dan gune dari protocol ni, kite nak pake' contohnye dalem kehidupan kite sehari-hari. Miselnye begini mak cik.. Mungkin selame ni... mak cik tak menyangke.. bahwa lingkungan hidup mak cik ni sendiri sebenernye adalah sebuah networking, dalam skala ketek (kecil, red) contohnye... keluarge.

Nah.. mak cik pasti tahu, dalam keluarge.. umumnye ... ade nyang namenye Engkong atau kakek, Encing istrinya kakek (nenek, red), Enyak (Ibu), Babe (Suaminya Ibu, red), Adik, Abang, dan seterusnye... Nah..lho.. lantas ape hubungannye dengan network protocol? Mengape mereke semue dibawe-bawe... Begini mak cik.. Cube mak cik bayangke seumpamenye mereke (mereka) nak becakap-cakap atau nak berkomunikasi.

Sebage manusie yang adel dan beradeb, tantu saje harus ade tata krame yang berlaku untuk mengatur bagaimane seorang anak berbicare kepade ibunye. Tantu harus ade aturan bagemane seorang anak berbicare kepada ayahnye, kakeknye, neneknye, atau sodarenye. Nah, itulah gunanya protocol tadi mak cik. Protocol bise juge disameke dengen tatekrame... mengertikan maksudnye mak cik?

Protokol inilah yang memungkinken terjadinya hubungan didalam sebuah networking. Protokol juge yang membuat berbagai perangkat yang berbeda bisa saling berhubungan tanpa menimbulkan kesalahpahaman. Cube mak cik bayangke seandainye seorang bapak berbicara kepade anaknye yang baru berusie 5 tahun, menggunaken bahasa yang bapak itu gunakan untuk berbicara kepada rekan kerjanye dikantor... bise dibayangke betape bingungnye sianak tadi.

Agar tidak terjadi kesalahpahaman, dan agar pihak-pihak yang berbeda bisa saling memahami maksud dari pihak lain, perlulah dibuat suatu aturan atau protocol yang mengatur bagaimana tatacara untuk berhubungan dalam sebuah networking. Dalam networking komputer misalnya, ada protokol yang mengatur bagaimana tatacara untuk mengirimkan suatu file dari satu PC ke PC lainnya.

Nah nduk.. jadi koe sudah ngeti toh... kenopo bopo mu ini ingin koe belajar, mengetahui, mengerti dan memahami networking? Mungkin ada diantara sedulur-sedulur sekalian yang masih bertanya-tanya, mengapa koq blog yang membahas tentang belajar internet juga membahas mengenai networking? Dan opo toh hubungan internet dengan networking, protokol dan standarisasi?

Sedulur-sedulur pasti sudah terbiasa dengan istilah-istilah dibawah ini:

  • HTTP: Hypertext Transfer Protocol
  • FTP: File Transfer Protocol

Nah.. sedulur-sedulur bisa melihat sendiri toh. Ada hubungan yang kuat antara networking, internet, dan protokol. Dua istilah diatas adalah contoh-contoh bagaimana dan apa peran dari sebuah protokol. Berkat adanya protokol dan networking-lah sedulur-sedulur bisa membaca artikel ini. Padahal artikel ini berada dan berasal dari dari tempat nan jauh diberang sana.

Berkat si Protokol inilah, bagaimana komputer yang berada di Indonesia bisa berhubungan dengan komputer yang berada di negeri yang lain. Berkat protokol ini jualah, bagaimana suatu dokumen bisa berpindah dari satu negara ke negara yang lain.

Nah nduk.. bopo rasa.. koe sekarang sudah mengerti bener mengenai protokol ini. And bopo rasa, bopo ndak perlu ngejabarin lebih jauh lagi mengenai istilah protokol ini. Sekarang bopo ingin bercerita tentang Standard. Tapi sebelum itu.. tolong buatkan bopo kopi... jangan terlalu manis ya nduk... (dengan sangat terpaksa, sianak tadi membuatkan bapaknya kopi).

Memahami Standardarisasi Networking

Sebelum akang berbicara lebih banyak, akang ingin menegaskan dulu kepada nyai.. bahwa yang akang maksud dengan standard di sini bukanlah standard yang biasa terdapat di bagian bawah sepeda atau motor. Standard yang akang maksud bukan standard untuk menopang sepeda atau motor agar bisa berdiri sendiri tanpa harus di pegangi oleh nyai (agak saru nih, hehehe). Jadi nyai sudah bisa menghapus bayangan mengenai sepeda atau motor tersebut saat akang menyebut-nyebut kata standard.

Dinda sudah tahu kan.... bahwa protokol itu sangat diperlukan agar setiap benda, perangkat, atau alat yang terhubung ke network bisa saling mengerti dan tahu bagaimana harus menanggapi antara perangkat yang satu dengan perangkat lainnya. Protokollah yang mengatur bagaimana setiap network card bisa saling mengerti dan berkomunikasi. Dinda juga pasti tahu bahwa tidak hanya satu perusahaan saja yang memproduksi perangkat-perangkat networking ini.

Nah... coba Dinda bayangkan... bagaimana seandainya... kakanda kawin lagi... eh salah maksudnya... bagaimana seandainya setiap perusahaan yang memproduksi perangkat network membuat protokolnya sendiri, membuat aturannya sendiri. Tantu... bisa kacau dunia ni. Boleh-boleh saja ada perbedaan diantara kita, bahkan perbedaan itu terkadang diperlukan. Namun however, harus diakui pula, dengan adanya perbedaan ini, terkadang menimbulkan kesulitan-kesulitan yang tidak dikehendaki.

Pada masa-masa awal tumbuhnya dunia networking komputer, setiap manufacturer atau perusahaan yang memproduksi peralatan komputer dan networking biasanya juga membuat protokolnya atau aturannya sendiri. Hal ini mengakibatkan timbulnya kesulitan-kesulitan yang tidak dikehendaki. Misalnya, saat itu sulit untuk menghubungkan 2 PC yang menggunakan network card dari 2 merek yang berbeda.

Nah... untuk mengatasi dan mengurangi kesulitan-kesulitan yang terjadi diakibatkan adanya perbedaan protokol inilah, orang-orang diluar sana berpikir bahwa, perlu dicari solusi untuk mengatasinya. Dengan tanpa mengajak akang (waktu itu akang sedang mancing, red), mereka mencari solusi, bagaimana cara agar mereka bisa menyatukan berbagai perbedaan yang ada antara satu dengan yang lainnya.

Walau waktu itu akang tidak diajak, namun akang tetap mengiklashkan, dan berkat ke-iklash-an akang, dan kerjasama mereka tentunya... akhirnya mereka menetapkan suatu standarisasi untuk menyatukan berbagai perbedaan yang ada. Tentu saja standarisasi ini bukan ditujukan untuk mengekang, melainkan untuk memudahkan.

Setiap perusahaan boleh saja membuat, mengembangkan protokolnya sendiri, namun... mereka harus tetap mengimplementasikan standar yang telah di setujui tersebut, bila ingin perangkatnya bisa tetap berhubungan dengan perangkat dari perusahaan yang berbeda. Mungkin ini juga yang sering disebut orang demokrasi, bebas tapi terarah, bukan bebas tak karuan.

Nyai mungkin penasaran... siapa saja pihak-pihak yang telibat dan berwenang dalam standarisasi network protokol ini. Berikut ini akan berikan daftar pihak-pihak tersebut.

  • American National Standards Institute (ANSI): Organisasi resmi yang berwenang dalam hal standarisasi di Amrik. Konon... Ansi inilah yang berhak mengeluarkan fatwa mengenai suatu standard yang berhubungan dalam dunia komputer, tentu saja atas ijin dan kesepakatan pihak-pihak lainnya. Kamu pasti sering mendengar istilah ANSI ini disebut-sebut, misalnya dalam standarisasi karakter atau huruf, dll.
  • Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE): Sebuah organisasi internasional yang mempublikasikan beberapa persoalan kunci dalam dunia networking computer. Contohnya, IEEE inilah yang mengeluarkan fatwa mengenai standarisasi Ethernet Networking System, apaan tuh.. kelak di kemudian hari akang jelaskan.
  • International Organization for Standardization (ISO): Sebuah organisasi yang terdari dari ratusan perusahan dari seluruh penjuru dunia yang bergabung untuk membentuk suatu standarisasi bersama. Makcik juga pasti sudah sering mandanga (mendengar, red) istilah ISO ndak ISO ini disebut-sebut dalam bidang-bidang yang lain, misalnya dalam standarisasi dunia pendidikan, perdagangan, dll.
  • Internet Engineering Task Force (IETF): Sebuah organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab dalam mengatur dan menetapkan protocol-protocol standard yang digunakan di internet.
  • World Wide Web Consortium (W3C): Sebuah organisasi internasional yang berperan dalam pengembangan standarisasai dalam dunia world wide web (WWW).

Itudia nyai.. beberapa pihak yang telah berkerjasama dalam menentukan standarisasi yang digunakan dunia networking computer saat ini. Sebenarnya sih masih banyak pihak-pihak lainnya yang juga ikut berjasa, namun kalo mo disebutin semua sih repot jugaa. Sedulur-sedulur juga pasti heran.. kenapa koq blog ini sering menggunakan gaya dan bahasa yang tidak standard?

Seperti yang telah dijelaskan diatas, sewaktu mereka ingin menetapkan standarisasi, pemilik blog ini tidak ikut diajak, akibatnya.. pemilik blog ini tidak tahu dan tidak bisa menggunakan gaya dan cara yang standard dalam menuangkan isi kepalanya, lihat saja tulisannya yang tidak beraturan dan gaya bahasanya yang kacau balau, kaciaaaan deh!

Nah.. sedulur sekalian.. rasanya sudah cukup saya membeberkan secara tidak karuan mengenai apa itu protocol dan standarisasi. Pembahasan ini memang baru sebatas memahami makna yang terkandung di dalam dua kata tersebut. Ini dimaksudkan agar sedulur sekalian mengerti pokok pembahasan-pembahasan berikutnya.

Pada episode berikutnya, mudah-mudahan, kita masih diberikan ijin untuk membahas secara lebih mendalam mengenai jenis-jenis, tipe-tipe, macam-macam, istilah-istilah yang terdapat dalam dunia networking. Sekian dan terima kasih.... Wasalam.