Microprocessor Pertama

Intel didirikan pada 18 July 1968, oleh Robert Noyce, Gordon Moore, dan Andrew Grove. Buat apa mereka mendirikan perusahaan Intel itu? Selain untuk mengeruk keuntungan, mencari kekayaan, menguasai pasar Microprocessor, memperbaiki nasib, menjadi kapitalis dan terkenal, serta banyak tujuan-tujuan yang bersifat keduniawian lainnya, ternyata mereka memang punya tujuan yang khusus.

Apa tujuan mereka itu? Yaitu... "To make semiconductor memory practical and affordable." Yang kalo kita Indonesiasikan menjadi... Untuk membuat memory semiconduktor yang praktis dan ekonomis, betul begitu? Yah, kira-kira begitulah, lebih dan kurangnya... kami mohon di ma'afkan.

Tapi kenapa mereka sampe punya misi yang mengharu-biru seperti itu ya? Apa karena mereka bertiga itu adalah orang-orang yang idealis, etis, romantis, dan eksotis? Yep, mungkin beberapa sifat-sifat itu yang menyebabkan mereka jadi punya keinginan yang terlalu muluk untuk ukuran saat itu. Kenapa terlalu muluk?

Iya, sebab untuk kondisi saat itu, harga sebuah chip-memory yang dibuat dari silikon silicon 100 kali lebih mahal, dibanding memory yang terbuat dari magnetic. Sebab itulah, memory yang terbuat dari magnetic, adalah memory yang paling umum, digunakan saat itu. Lalu... apa rencana mereka untuk mewujudkan mimpi indahnya itu? Kate si Noyce... "All we had to do was reduce the cost by a factor of a hundred; then we'd have the market; and that's basically what we did."

Dan ternyata mereka benar-benar mewujudkan keinginan itu. Hanya dalam waktu dua tahun, yaitu tepatnya 1970, Intel telah berhasil menjadi sebuah perusahaan pembuat chip memory yang ternama. Itu berka keberhasilan mereka dalam membuat memory 1 kb pertama, yang pernah ada di pasaran. Cuma 1 kb? Apa hebatnya? Emang sih... untuk ukuran saat ini, 1 kb memory itu tidak ada apa-apanya.

Tapi untuk ukuran saat itu, 1 kb adalah ukuran memory terbesar yang pernah dibuat. Memory 1 kb yang kemudian diberi nama 1103 Dynamic Random Access Memory (DRAM) itu, akhirnya merajai pasaran hingga akhir tahun. Dan saat itu juga, para pendiri Intel memutuskan untuk mengembangkan perusahaannya lebih besar lagi, hingga memiliki lebih dari 100 orang karyawan. Bayangkan!!! Dari 3 orang menjadi 100.

Kesuksesan Intel ini rupanya memancing perhatian dari pihak Jepang. Busicom, sebuah perusahaan pembuat kalkulator di Jepang, menawarkan Intel untuk mendesign chip memory yang spesial dibuat untuk kalkulator mereka. Kenapa harus spesial? Pada waktu itu, chip-chip memory umumnya memang dibuat untuk keperluan-keperluan khusus.

Yang artinya, masing-masing jenis produk atau aplikasi, akan membutuhkan chip memory yang khusus di design untuk keperluan itu. Pada waktu itu, belum ada chip memory yang bisa digunakan untuk segala macam keperluan, ataupun jenis produk. Jadi, wajar... jika pihak Busicom ingin memesan memory yang khusus dibuat untuk kalkulator mereka.

Lalu? Apakah Intel menerima tawaran job yang menggiurkan itu? Nop. Bukannya menerima, si Ted Hoff (teknisi dari Intel) malah merancang sebuah chip yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan umum. Chip itu dirancang untuk bisa mengambil intruksi-intruksi dari aplikasi, yang mana intruksi-intruksi itu tersimpan di dalam memory semiconductor. Yang artinya, dengan hanya mengontrol chip ini, sebuah program bisa melakukan apa yang diinginkan.

Itu berarti, chip ini nantinya bukan hanya bisa digunakan pada kalkulator, melainkan untuk berbagai keperluan lainnya. Chip ini di design agar bisa membaca berbagai variasi instruksi yang tersimpan didalam memory. Para teknisi Intel itu mempunyai ide untuk membuat sebuah chip yang mampu mengontrol semua peralatan, dan melakukan setiap instruksi yang di inputkan kepadanya. Dan ternyata mereka berhasil.

Tapi rupanya keberhasilan mereka itu mendatangkan masalah. Apa masalahnya. Sekalipun sebenarnya mereka menolak untuk mendesign chip memory yang khusus untuk Busicom, namun mereka tidak menolak dana yang diberikan oleh Busicom. Maksudnya? Begini... Pada saat melakukan kontrak, mereka menyetujui untuk mendesign memory untuk Busicom. Dan Busicom, memberikan dana untuk biaya penelitian dan perancangan.

Namun pada saat pada saat melakukan penelitian, ternyata... para teknisi Intel membuat chip yang berbeda dengan yang di pesan oleh Busicom. Karena dana yang digunakan Intel untuk melakukan penelitian itu berasal dari Busicom, berarti hasil penelitian tersebut akan menjadi hak patennya pihak Busicom.

Menyadari hasil temuannya yang begitu berharga, para teknisi Intel berusaha membujuk pimpinannya untuk membeli kembali hak paten tersebut dari Busicom. Gordon Moore dan Robert Noyce ternyata menyutujui usulan dari para teknisi tersebut. Tapi sebagian lainnya menolak. Mereka beranggapan design chip yang baru itu akan menggangu tujuan awal dari didirikannya Intel, yaitu untuk membuat chip memory.

Tapi akhirnya.... pihak-pihak yang tadinya tidak menyetujui usulan itu, berhasil di yakinkan dengan fakta. Fakta apa? Bahwa setiap empat set dari chip microcomputer yang di design itu, akan membutuhkan dua chip memory. Lalu? Itu artinya, semakin banyak mereka menjual chip microcomputer tersebut, berarti semakin banyak pula chip memory yang dibutuhkan oleh pasar.

Yang artinya... secara langsung atau tidak langsung, kehadiran chip microcomputer tersebut akan meningkatkan penjualan chip memory, betul? Menyadari hal ini, pihak Intel menawarkan $60.000 kepada Busicom, sebagai pengganti dana Investasi mereka. Karena terdesak oleh masalah keuangan, perusahaan Jepang itu akhirnya menerima. Saat itu, tak seorang pun (bahkan pihak Intel sendiri) yang menyadari makna penting dibalik perjanjian ini.

Tapi untuk saat itu, perjanjian ini telah memuluskan jalan bagi Intel untuk memproduksi processor-nya. Dan hasilnya, pada tahun 1971 Intel memperkenalkan microcomputer (saat itu belum disebut processor) pertamanya. Yaitu Intel 4004. Dengan ukuran yang tidak lebih dari thumbnail, yang berisi 2.300 transistors, dijual dengan harga $200, microcomputer itu digunakan pada komputer elektronik pertama, ENIAC.

Sukses dengan microcomputer yang pertama, tahun 1972 Intel memperkenalkan microcomputer 8008, yang mempu memproses 8 bit data percycle. Kecepatan ini dua kali lebih cepat dari generasi pertama (4 bit). Dan tahun 1981, Intel berhasil meningkatkannya menjadi 16 bit, yang dipaket dalam microcomputer 8086. Berdasarkan design dari 2 chip inilah, akhirnya PC-IBM pertama dibuat.

Lalu, 1982 Intel mengeluarkan chip 286, yang terdiri dari 134,000 transistors, dan mempunyai kecepatan proses 3 kali dibanding chip 16 bit sekelas-nya. Dengan fitur memory managemen, chip 286 juga menawarkan kompabilitas pada semua software. Chip revolusioner ini yang digunakan pada IBM PC-AT, yang menjadi cikal bakal komputer modern.

1985, Intel merelease 386. Dengan arsitektur 32 bit, dan 275,000 transistors, chip ini mampu memproses lebih dari lima juta instruksi perdetik (Million Instructions Every Second (MIPS)). Compaq's DESKPRO 386 adalah PC pertama yang menggunakan chip ini. Selanjutnya, 1989, Intel mengeluarkan processor 486. Kemudian 1993, processor 586 (P5 Family), atau yang sekarang disebut sebagai Pentium.

Sedangkan untuk generasi P6 pertama disebut sebagai Pentium Pro, yang diperkenalkan tahun 1995. Intel kemudian merevisi Pentium Pro, dan mengeluarkan Pentium II pada May 1997. Keluarga dari Pentium II ini kemudian ditingkatkan sedikit, dengan kemunculan Celeron pada April 1998. Lalu datanglah Pentium III, tepatnya tahun 1999.

Semenjak dari processor generasi pertama, hingga generasi Pentium III, Intel telah menancapkan kuku-kukunya, sebagai penguasa tunggal, untuk kategori Processor. Sampai suatu ketika... AMD membeli NexGen, yang sedang mengerjakan processornya Nx686. AMD kemudian mengintegrasikan design dari Pentium, kedalam processor buatannya, yang diberi nama AMD K6.

Itulah sebabnya mengapa AMD K6 ini secara software maupun hardware kompatible dengan Pentium. Yang artinya, semua software, maupun hardware yang di design untuk processor Intel Pentium, akan bisa berjalan sama baiknya, saat menggunakan AMD K6 sebagai processornya. Dengan harga yang lebih murah, AMD K6 telah membuat Pentium II dan III menjadi kehilangan pasar.

Hal itu membuat AMD menjadi semangat untuk membuat versi K6 yang lebih cepat. AMD kemudian memperkenalkan Athlon, tahun 1999. Athlon di design untuk menyaingi Intel di pasaran komputer-komputer yang berkelas high-end. Athlon ternyata sangat sukses. Hal ini telah membuat AMD sebagai pesaing pertama, yang mampu menandingi Intel, untuk pasar PC berkelas high-end.

Tahun 2000 menjadi saksi bagi kedua pesaing itu. Masing-masing memperkanalkan produk terbarunya. AMD dengan Athlon Thunderbird dan Duron. Yang mana Duron, merupakan versi low-end dari Athlon. Sedangkan Intel, memperkenalkan Pentium 4-nya, yang merupakan arsitektur 32-bit yang terakhir dari Intel. Seiring itu pula, Intel memperkanalkan generasi 64-bit pertamanya, yaitu processor Itanium (code named Merced).

Tahun 2000 juga menjadi saksi sejarah yang mencatat AMD dan Intel sebagai produsen processor pertama yang mampu mencapai kecepatan 1 GHZ. Yang mana, kecepatan 1 GHZ ini tadinya dikira tidak akan pernah mampu untuk dicapai. Tahun 2001, Intel mengeluarkan Pentium 4 yang berkecepatan 2 GHZ, dan menjadi PC pertama yang mencapai kecepatan itu.

Tidak mau kalah, AMD mengeluarkan Athlon XP dan Athlon MP. Selama tahun 2001 itu, keduanya terus berlomba untuk meningkatkan kecepatan. Hingga tahun 2002 Intel merelease sebuah versi Pentium 4 yang berkecepatan 3.06 GHz. Dan menjadi PC pertama yang mempunyai kecepatan itu. Lalu tahun 2003 AMD merelease processor 64 bit pertamanya, Athlon 64.

Dan begitulah... persaingan ini sepertinya tidak akan ada habisnya. Keduanya, tidak ada yang mau mengalah, dan mengaku salah, apalagi kalah. Tapi... itu bukan urusan kita. Biarkanlah mereka berdua bersaing secara sehat, kita tinggal menikmati hasilnya saja. Mungkin... kita memang sudah ditakdirkan untuk menjadi penikmat, pembeli, penonton, dan penulis cerita-cerita saja. Sampai jumpa di episode berikutnya....