Spesifikasi Processor
Apa yang terjadi seandainya seseorang tidak punya otak? Bertingkah aneh. Kenapa begitu? Sebab... "Dasar orang tidak punya otak," kata itu yang dinobatkan untuk orang yang bertingkah aneh. Sekarang... apa yang terjadi pada komputer yang tidak punya otak? Apakah komputer juga akan bertingkah aneh, kurang sopan, kurang asem, kurang garam?
Nop. Komputer tanpa otak, tidak layak disebut komputer. Tanpa otak, peralatan komputer tidak lebih dari setumpuk alat elektronik. Segitu pentingnya otak pada sebuah komputer, hingga wajar, jika kita memberi perhatian yang lebih. Dari artikel sebelumnya kita jadi tahu, Intel adalah yang pertama kali membuat processor. Hingga saat ini, kita masih mengenal Intel sebagai raja-nya processor.
Tapi tahukah engkau... pada akhir 70-an, sang raja processor ini pernah kehilangan mahkotanya. Dua pesaingnya, yaitu Z-80 dari Zilog, dan 6502 dari MOS Technologies, telah berhasil mencuri mahkota sang raja. Saat itu, para pesaing berhasil mengcloning Intel 8080, membuat versi yang lebih murah, dan menjualnya kepasaran. Cara ini juga yang digunakan oleh AMD, VIA/Cyrix, IDT, dan Rise Technologies, untuk menyaingi Intel.
Mau Pentium berapa? Atau.. processor-nya apa? Itu pertanyaan yang sering diajukan saat kita punya rencana membeli komputer. Dengan bingung kita akan menjawab... Yang paling cepat. Yup, kita ingin processor yang paling cepat. Tapi... apa memang cuma faktor kecepatan, yang perlu kita ketahui dari sebuah processor?
Untuk kebanyakan orang... mungkin iya. Tapi untuk kita yang sedikit maniak dengan komputer... kecepatan bukan satu-satunya yang perlu diketahui dari processor. Masih ada beberapa faktor yang perlu juga diketahui. Buat apa'an? Untuk menunjukkan integritas, kredibilitas, antusias, dan kapasitas, serta kualitas kita, di hati calon mertua. Maksudnya? Masih ingat niat suci kita saat ingin belajar jadi teknisi komputer?
Btw... Processor itu sebenarnya punya dua hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama, yup... kecepatan. Kecepatan ini diukur menggunakan satuan Megahertz (MHz) dan Gigahertz (GHz). Semakin besar angka yang tertera, berarti semakin bagus. Lalu yang kedua? Seberapa besar kemampuannya. Maksudnya?
Untuk faktor yang satu ini, memang sedikit lebih rumit untuk dimengerti. Tapi pada dasarnya, kemampuan processor itu terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
-
Data (I/O) bus
-
Address bus
-
Internal registers
Nah lho, istilah-istilah ini cukup mengerikan dan melemahkan mental bukan? Tapi... demi menyenangkan calon istri... Dan demi membuat kagum para tetangga... mari kita coba untuk mengerti maksud dari setiap istilah-istilah itu.
Data (I/O) Bus
Jika kita mengandaikan processor sebagai sebuah bus atau bis kota, maka Data (I/O) Bus ini bisa kita ibaratkan sebagai pintu masuknya. Maksudnya? Seberapa cepat bus tadi bisa menaikkan, dan menurunkan penumpang, akan di pengaruhi oleh berapa banyak, dan lebar pintu yang dimiliki oleh bus tersebut.
Coba bandingkan bus yang mempunyai dua pintu, dengan bus yang hanya memiliki satu pintu! Bus mana yang lebih cepat menaikkan dan menurunkan penumpang? Tentu saja yang dua pintu (dengan asumsi lebar pintunya sama). Atau... coba bandingkan bus yang punya pintu 8 inchi, dengan bus yang mempunyai lebar pintu 16 inchi.
Nah, begitu juga dengan processor. Seberapa banyak data yang bisa keluar masuk secara bersamaan, akan mempengaruhi seberapa banyak data yang bisa diprosesnya. Dan hal ini akan dipengaruhi oleh berapa banyak dan lebar jalur data yang digunakan oleh processor tersebut.
Misalnya, suatu processor yang mempunyai arsitektur 16 bit dan menggunakan 2 jalur 8 bit (2 x 8 = 16 bit), pasti akan kalah cepat, dengan processor yang menggunakan 4 jalur 8 bit (32 bit); atau dengan processor yang menggunakan 2 jalur 16 bit; atau dengan processor yang menggunakan 1 jalur 32 bit; dan seterusnya...
Address Bus
Jika data (I/O) bus kita anggap sebagai jumlah dan lebar pintu, maka address bus bisa kita misalkan sebagai jumlah digit angka yang digunakan untuk menomori kursi. Maksudnya? Coba bandingkan antara bus yang mempunyai penomoran menggunakan dua digit angka, dengan bus yang menggunakan penomoran kursi menggunakan tiga digit angka! Bus mana yang bisa mengangkut lebih banyak? Yep... yang tiga digit.
Bingung? Pernah mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri? (UMPTN/SMPTN). Disitu, setiap peserta akan mendapat tanda pengenal yang biasanya berupa angka. Angka ini akan dituliskan pada setiap lembar jawaban dari masing-masing peserta. Untuk apa? Tentu saja agar lembar jawaban itu tidak tertukar. Nomor itu juga untuk mengetahui siapa yang lulus, dan yang tidak, serta peringkatnya.
Begitu juga dengan data yang keluar dan masuk ke processor. Data-data ini, diperlukan oleh aplikasi yang sedang menggunakan processor. Setiap data ini, berasal dari memory. Nah, agar processor tidak salah saat mengembalikan data yang sudah di proses, diperlukan informasi mengenai alamat asal data tersebut. Semakin lebar tempat yang disediakan untuk menampung address ini, semakin banyak data yang bisa di proses.
Internal registers
Ukuran dari internal register ini mengindikasikan seberapa banyak data yang bisa di proses pada satuan waktu. Juga, mengindikasikan bagaimana data tersebut bergerak di dalam processor. Internal register biasa juga disebut dengan Internal Data Bus. Masih ingat fungsi dari data bus tadi?
Lalu apa yang dimaksud dengan register? Register bisa kita anggap sebagai kotak-kotak yang disediakan processor untuk menampung data. Misalnya suatu processor memiliki 3 register. Dua register digunakan untuk memproses, dan satunya untuk menyimpan hasil.
Selain untuk mengindikasikan berapa banyak data yang bisa diproses, register juga digunakan untuk mengetahui jenis software dan perintah yang bisa di proses oleh suatu processor. Misalnya, processor yang mempunyai 32 bit register bisa memproses dan menjalankan software yang menggunakan perintah-perintah 32 bit. Sedangkan processor 16 bit, tidak bisa melakukannya.
Nah, itu tadi hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih processor. Dengan memperhatikan hal-hal detail dan membingungkan ini, yakinlah... calon mertua mu akan semakin takjub dan tunduk pada semua nasihat mu, saat dia sedang memilih komputer yang ingin dibelinya untuk anak tercintanya.
Dan untuk membuatnya lebih takjub lagi... pastikan... untuk terus mengikuti kelanjutan dari kisah-kisah menarik seputar komputer dan processor ini di episode berikutnya. Jadi... jangan kemana-mana... kami akan kembali setelah pesan-pesan berikut ini.