Saat Komputer Terhubung Ke Internet
So, sudah mulai sadar akan bahaya yang mengintai di internet? Mulai resah, gelisah, dan sedikit basah? Bosan jadi bulan-bulanan dan permainan orang-orang jahil di internet? Berarti saat ini sudah saatnya untuk membela dan mempertahankan diri. Jangan mau terus menerus menjadi korban, persiapkan dirimu untuk membuat benteng pertahanan di internet. Ambil cangkulmu, ambil sangkur mu, kita bekerja tak jemu-jemu....
Bagaimana caranya? Pertama, kita harus tahu dulu, apa yang terjadi saat komputer kita terhubung ke internet. Dari artikel sebelumnya, kita sudah tahu, bahwa internet ntu emang dulunya dirancang, dan dibuat agar orang bisa dengan mudah mengendalikan komputer dari jarak yang jauh. Masalah keamanan di internet, saat itu belum sempat terpikirkan oleh para ilmuwan dan militerwan.
Sampai saat ini, umumnya orang menggunakan jasa dari ISP (Internet Service Provider) untuk mengakses internet. Misalnya telkomnet, Speedy, etc. Ada juga orang-orang yang menggunakan kabel modem untuk mengakses internet melalui Local Area Network atau LAN di kantor, Universitas, ataupun Sekolah. Mereka yang mengakses internet melalui LAN ini biasanya mempunyai akses yang lebih cepat.
Saat kita melakukan dial up atau memanggil dan menghubungi komputer server yang ada di ISP, hal pertama yang akan terjadi adalah komputer server dari ISP tersebut akan meminta nama user dan password. Kemudian, kita memasukkan nama user dan password tersebut kedalam kotak dialog yang disediakan, lalu komputer kita mengirimkannya ke komputer server yang ada di ISP.
Dan jika nama user dan passwordnya benar, maka komputer server akan mengijinkan kita untuk logging on atau masuk kedalam sistemnya. Dan mulai saat itulah sesuatu yang buruk bisa terjadi. Misalnya, ada orang yang mengintip, lalu mencuri nama user dan password tersebut. Lalu menggunakannya, untuk kepentingannya sendiri. Dan membebankan biaya tagihannya kepada sang pemilik asli dari account tersebut.
Saat komputer kita melakukan logging on tersebut, saat itu pula terjadi hubungan secara terus menerus dengan komputer server dari ISP. Hubungan ini bisa terjadi berkat adanya protokol atau jembatan penghubung, yang biasa juga disebut dengan Transmission Control Protocol/Internet Protocol atau disingkat dengan TCP/IP.
Saat proses logging berhasil dilakukan, dan saat transmisi mulai terjadi, saat itu pula komputer kita akan mendapat apa yang disebut dengan IP address, yaitu singkatan dari Internet Protocol address. IP address ini adalah alamat yang menunjukkan lokasi dimana komputer kita berada. Yang dimaksud dengan alamat disini, tentu saja tidak ada hubungannya dengan keberadaan secara fisik.
IP address ini hanya berupa angka-angka dengan susunan tertentu. Misalnya seperti ini: 147.23.0.124. IP address ini sebagai tanda pengenal atau identitas yang diberikan oleh ISP kepada komputer kita. Tanpa tanda pengenal, atau IP address, tidak ada komputer yang bisa terhubung ke internet. IP address bisa juga diibaratkan sebagai karcis atau tiket masuk. Tanpa itu, komputer kita tidak akan pernah bisa memasuki area manapun di internet.
Dengan IP address inilah, kita bisa melakukan segalanya di internet. Misalnya, browsing, chatting, blogging, shopping, dan downloading. Pokoe, hampir semua yang ada ing di ujungnya, bisa kita lakukan di internet berkat IP address ini. Jadi, inget ye, IP address ini hampir menjadi segala-galanya di internet.
Biasanya, IP address yang akan kita dapat dari ISP ini, selalu berubah-ubah. Tapi ada juga ISP yang memberikan IP address yang tidak berubah. Tidak mengapa, itu bukan masalah, dan itu memang haknya si ISP. Jadi, mulai sekarang, ingat ya, berkat IP address, kita bisa melakukan segala-galanya di internet.
Tapi celakanya, berkat IP address ini juga, para cracker bisa berbuat semaunya. Bagaimana bisa? Masih ingat fungsi IP address tadi? Yup, sebagai tanda pengenal. Jadi, orang luar bisa mengenali komputer mu, dari IP address ini. Website yang kamu kunjungi, bisa tahu darimana asalmu, juga berkat IP address ini.
Suatu website yang pernah atau sering kamu kunjungi, akan tahu berapa kali kamu pernah datang kesana, dan apa saja yang kamu lakukan disana, semua itu bisa diketahui, juga berkat IP address ini. Pemilik blog yang pernah kamu caci-maki, juga akan tahu siapa dirimu, dari IP address yang digunakan oleh komputer mu. Jadi, berhati-hatilah saat ingin mencaci maki di internet.
Apa Sebenarnya Yang Dimaksud TCP/IP?
Ok, dari tadi kita sudah terlalu sering menyebut-nyebut soal IP. Kenapa istilah TCP/IP ini sepertinya terlalu menyenangkan untuk disebut dan diulang-ulang? Ma'af teman, bukan maksudku untuk unjuk gigi, dan ingin terlihat seperti seorang techie, geeky, ataupun cooly (kalo kuli mah iya).
Tak perduli siapapun dirimu, saat engkau menggunakan internet, berarti dikau sedang berurusan dengan TCP/IP. So, mari kita pelajari bagaimana cara kerja dari TCP/IP ini. Dan juga, soal mengapa dia memegang peranan yang begitu penting di internet. Serta juga, mengapa TCP/IP ini menjadi salah satu penyebab yang membuat internet menjadi tempat yang sangat kurang aman.
Untuk mengetahuinya, kita akan melihat kembali ke sejarah internet di era akhir tahun 60-an, sampai pertengahan tahun 70-an. Dimana, saat itu, yang jadi fokus utama dari para ilmuwan dan militerwan adalah mengetahui bagaimana caranya agar setiap komputer bisa tetap berkomunikasi satu sama lain, sekalipun perang dunia ketiga benar-benar terjadi, dan menghancurkan banyak komputer yang terhubung ke network.
Solusi yang mereka dapatkan adalah... yaitu tadi... TCP/IP. TCP dan IP itu sebenarnya adalah dua hal yang berbeda, namun tetap satu. Mereka tidak bisa dipisahkan, antara satu dengan yang lain. Mereka bisa diibaratkan seperti Cahaya dan Terang, Asap dan Api, Cabe dan Pedas, Cinta dan Perselingkuhan... ooops... ma'af kalo yang terakhir ini sepertinya tidak selalu terjadi.
Ok, ente taukan maksud ane. Intinya, yang satu ada, karena ada yang laen. Mereka bekerjasama. Berikut ini caranya: Saat kita mengirimkan atau mengambil suatu informasi melalui internet, saat itulah TCP memasuki arena dan mulai beraksi. Dia mengambil informasi tersebut, lalu memecah atau membagi-baginya, menjadi bagian-bagian yang kecil.
Bagian-bagian kecil ini dinamakan Packets atau Paket. Lalu, didalam setiap paket kecil itu, TCP ini menambahkan dan menyimpan informasi-informasi laen yang juga penting. Antara laen mengenai, IP address dari si pengirim dan si penerima, urutan dari paket tersebut, dan seterusnya. Lalu, TCP ini mengambil paket-paket tersebut, dan mengirimkannya melalui internet.
Kemudian si-IP mengambil alih. Sebelum paket-paket yang dikirimkan melalui internet tersebut sampai di tujuan, mereka (para paket) harus melalui sebuah komputer yang berfungsi sebagai manager di internet. Si komputer manager ini dinamakan Router. Fungsinya? Sesuai dengan namanya, si Router ini mengatur berbagai paket yang dikirimkan kepadanya.
Dengan menggunakan jasa dari IP (Internet Protokol), si router ini akan membaca setiap informasi yang terdapat di dalam setiap paket. Seperti yang dijelaskan diatas, didalam setiap paket tadi terkandung juga informasi mengenai IP dari si pengirim dan penerima. Dan informasi ini disimpan disuatu tempat yang khusus. Bagian ini disebut dengan packet header. Setelah mengetahui IP dari penerima, router tadi akan mengalihkan paket itu ke router terdekat.
Jadi, saat ini kita sudah bisa membayangkan, bahwa paket-paket tersebut, bergerak dari satu router ke router berikutnya. Sampai akhirnya, paket tersebut di terima oleh komputer tujuan. Dengan menggunakan router-router inilah, para ilmuwan bisa memastikan bahwa setiap paket tersebut pasti akan sampai pada tujuan akhir.
Sebab, sekalipun satu ruoter sedang mengalami gangguan atau kerusakan, maka router yang lain akan mengambil alih. Router-router ini dibuat begitu pintar. Mereka tahu, router mana yang berfungsi, dan yang terdekat dengannya. Jika salah satu rute mengalami gangguan, maka mereka akan menggunakan rute lainnya. Begitu seterusnya, sampai ke akhir tujuannya.
Lalu? Setelah paket sampai di tujuan? Tugas selanjutnya diambil alih lagi oleh si-TCP. Dengan menggunakan jasa dari TCP, maka si-komputer penerima akan membaca kedalam setiap paket. Karena masing-masing paket tadi bisa melalui rute yang berbeda, maka sangat mungkin jika urutan paket saat sampai ditujuan, tidak sama dengan urutannya saat di kirimkan. Berkat TCP inilah, setiap paket tadi bisa disatukan dengan benar.
Hmm... ternyata para ilmuwan itu memang pintar ye. Kaga sia-sia mereka menghabiskan waktu, dan uang negara, hanya untuk mikirin hal-hal yang sepele seperti itu. Okelah, mereka memang pintar memutar balikkan paket. Tapi, ape urusannye semua kirim mengirim paket ntu dengan keamanan di internet? Sabar bang! Jangan maen cabut golok aje dong, bentar lagi juga aye jelasin.
Begini masalahnye bang, Router bukanlah satu-satunya komputer yang akan melihat paket-paket yang berseliweran di internet tadi. Para hacker dan cracker juga bisa ngeliatnya. Dari sekedar ngeliat-liat paket tadi, mereka bisa bisa mengumpulkan banyak informasi. Antara laen, mengenai IP pengirim dan penerima, dan isi dari paket ntu tentunya. Dan celakanya, mereka bukan sekedar ngeliat-liat aja.
Dengan menggunakan berbagai perangkat dan sarana, para hacker dan cracker tadi bisa melakukan banyak hal. Misalnya, mencuri kartu kredit, membobol nomor rekening bank, mengambil alih kepemilikan suatu website, membuat down suatu website, dan banyak lagi yang laennya.... seperti kata bang haji... mereka itu memang teeeerlaaaaluuuu.
Dari kisah diatas kita bisa menyeret satu kesimpulan. Apaan tuh? Bahwa, sesungguhnya, kemerdekaan ntu adalah hak setiap orang. Maksudnya? Iya... kita harus sadar, bahwa setiap paket dan pesan yang kita terima dan kirimkan melalui internet ntu, bisa dengan bebas di baca dan diketahui orang laen.
Dan itu artinya, daerah-daerah private kite bisa dengan mudah diintip orang melalui internet. Benarkah? Semudah itu? Emang bahayanya apa saja? Oo.. kalo soal ntu sih, bakal kite omongin di episode berikutnye. Soalnye, artikel ini aje udah terlaaluuu panjang. Jadi, tunggu episode berikutnye ye!!!