Hal Yang Harus Kau Lakukan Sebelum Membuat Produk di Internet

Masih tertarik menjual ilmu di internet? Sudah dapat ide produk info yang ingin dijual? Sudah? Baik... katakanlah saat ini ide tentang produk info yang sangat di inginkan oleh calon konsumen sudah di dapat. Beberapa penelitian tambahan untuk memperkuat ide itu juga sudah kau lakukan. Selanjutnya apa lagi?

Ada satu langkah terakhir yang harus kau lakukan sebelum ide itu benar-benar terlaksana dan mulai memasuki tahap produksi. Apa itu? Yaitu... penilaian akhir. Kenapa kau membutuhkannya? Sebab, menurut info yang kami dapat, penilaian akhir ini yang ikut menjadi penentu apakah produk mu laku terjual atau tidak.

Kami yakin anda pasti tidak ingin susah payah dan menghabiskan waktu, tenaga, serta biaya, yang akhirnya sia-sia karena telah membuat produk yang sepi peminatnya, betul? Ok, sudah siap memasuki tahap penentuan? Sudah memutuskan ide yang mana yang kau pilih?

Sekarang, jawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bukan hasil karangan dan khayalan kami semata. Melainkan dari orang yang menjadi sumber inspirasi kami. Dengan menjawab "Ya" untuk setidaknya 8 pertanyaan dibawah ini, berarti kau memang sudah siap untuk mulai berproduksi.

Berikut pertanyaannya:

  1. Apa kau benar-benar menyukai topik itu? Saat mulai menulis, bisakah kau menikmatinya?

Menurut mu, kenapa faktor suka dan nikmat itu penting? Kalo menurut hemat kami sih, dua faktor itu bisa ikut meringankan jalan dan menambah motivasi. Memang benar, itu mungkin tergantung dari sikap mental masing-masing. Ada orang yang tetap termotivasi, walau sebenarnya dia tidak suka.

Tapi konon... however... bagi kebanyakan orang, unsur suka dan nikmat merupakan unsur yang paling mujarab buat terus termotivasi untuk menulis. Apalagi untuk menulis sesuatu yang sifatnya memerlukan kontinuitas, konsistenitas, serta antusianitas. Menurut mu?

  1. Sudakah kau menemukan setidaknya 20 tempat di internet yang akan di jadikan sarana untuk berpromosi dan memasarkan produk?

Tempat-tempat itu misalnya... search engine, website, blog, forum, ezine, mailing list, jaringan periklanan, etc. Menurut mu, kenapa hal ini menjadi penting? Kalo menurut hemat kami sih, ini penting untuk dilakukan agar nantinya kau tahu dimana, dan bagaimana produk itu akan dipasarkan.

Tapi itukan... bisa nanti, setelah produk siap diluncurkan? Menurut info yang kami dapat, kesalahan inilah yang sering dilakukan orang. Kenapa salah? Apanya yang salah? Urutannya. Sebab, menurut para pakar bisnis, urutannya yang seharusnya adalah mencari pasar dulu, baru membuat produk. Bukan sebaliknya.

  1. Ada tidak, orang-orang yang mau kau interview dan menjadi bagian dari produk itu?

Menurut sang pemberi info, kau membutuhkan setidaknya 5 orang yang mau di interview. Menurut hemat mu, kenapa hal ini penting? Menurut hemat kami, hal ini penting karena itu akan memberi nilai tambah dalam hal kredibilitas dan faktualitas, serta realitas.

Dengan menunjukkan dan menyertakan orang-orang nyata yang memang sudah melakukan apa yang ingin kau promosikan dan sarankan melalui produk mu itu, para konsumen akan makin yakin bahwa produk mu itu memang benar-benar bisa bekerja sebagaimana yang kau janjikan, betul atau salah?

  1. Sudakah kau menemukan setidaknya 3-5 masalah yang sering dihadapi oleh calon pembaca mu?

Kenapa hal ini penting? Menurut hemat kami, itu penting karena bisa membuat mu jadi lebih fokus ke pokok-pokok permasalahan. Salah satu alasan mu membuat produk adalah karena kau memberikan solusi, betul? So, solusi apa yang bisa kau berikan, kalo permasalahannya belum kau temukan, betul?

  1. Mampukah kau menemukan setidaknya 100.000 calon konsumen, baik secara online maupun offline?

100.000? Wuah, buanyak buanget. Apa memang harus segitu? Kalo menurut hemat kami seh, itu relatif. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Misalnya, seberapa luas pasar yang ingin kau kuasai, harga dari produk tersebut, target keuntungan yang kau dapat, etc.

  1. Sudahkah kau membaca setidaknya 4-5 info produk dari pesaing mu?

Apa memang harus? Yep, menurut hemat kami, itu memang harus. Kenapa? Sebab, dengan melakukan itu, kau jadi punya nutrisi tambahan. Kau jadi punya bahan yang lebih banyak saat mulai berproduksi. Dengan melakukan itu, kau juga jadi punya bahan pembanding. Dan masih banyak lagi keuntungan lain, betul?

  1. Sudahkah kau temukan setidaknya 5 kekurangan pada produk-produk pesaing mu?

Apa perlunya? Apa untuk mengungkit-ungkit kejelekan orang lain? Apa itu buukan licik namanya? Ingat bung, ini dunia bisnis. Maksud lo? Masih ingat sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pebisnis? Salah satunya yaitu harus selalu siap berkompetisi. Lalu?

Konon, siap atau tidak siap, suka atau tidak suka, dalam dunia bisnis, orang akan selalu berusaha keras mencari dan menemukan kelemahan serta kekurangan mu. Mungkin memang bukan untuk menjatuhkan mu, tapi untuk membuat produk yang lebih bermutu. Bagaimana dengan mu? Siap melakukannya?

  1. Sudahkah kau menemukan setidaknya 5 orang yang mau memberikan testimoni?

Kalo menurut hemat kami, ini masih ada hubungannya dengan point ketiga. Dengan menyertakan kesaksian dari orang-orang yang telah menguji dan mencoba produk mu, itu akan menambah kredibilitas dan kepercayaan dari calon konsumen mu. Berarti harus mencari orang yang mau nyoba produk kita dong? Yep.

  1. Sudahkah kau menemukan nama domain yang mudah diingat, dan pas dengan isi dari produk mu?

Langkah ini dilakukan untuk mempersiapkan website yang bakal menjadi kendaraan buat memasarkan produk mu. Ingat bung, yang namanya nama domain itu, sama vitalnya dengan nama atau merek perusahaan. Karena itu, usahakan untuk mencari nama domain yang mudah diingat.

Kerena itu, penting untuk bagimu mencari dan membeli nama domain yang tepat, sebelum orang lain yang mengambilnya. Kau bisa mencari kemudian mengecek apakah nama domain pilihan mu itu sudah ada yang punya atau belum di Better Whois.

So, itu tadi beberapa pertanyaan yang harus kau jawab untuk tahu apakah ide mu itu benar-benar bisa berjalan atau tidak. Kami cuma bisa berharap, dengan mengetahui hal ini, akan mencegah kita dari berbuat hal-hal yang konyol. Misalnya... itu tadi... membuat produk yang tidak ada peminatnya. Sia-sia.

Jadi cuma itu? Nope. Jadi masih ada lagi? Yep.

Berikut ini beberapa pertanyaan lain yang juga harus kau jawab:

  • Kualitas produk. Apakah produk mu mampu memecahkan permasalahan? Apakah produk mu memberikan keuntungan kepada pamakainya? Jika tidak, STOP. Berhentilah membuat produk yang tidak banyak gunanya bagi orang lain. Jika iya? Teruskan perjuangan mu... kawan.

Menurut info yang kami dapat, ada dua cara yang paling efektif untuk menjual produk. Yaitu free trial dan jaminan uang kembali. Dua cara ini juga termasuk cara yang ekstrim. Kenapa? Sebab, bila ternyata produk mu tidak berkualitas, dua cara ini juga yang paling cepat untuk membunuh mu.

  • Kompetisi. Maukah kau menghabiskan waktu, tenaga, biaya, dan umur mu, hanya untuk bisa memasuki pasar yang sudah terlalu penuh sesak dengan produk sejenis? Okelah, katakanlah kau punya produk yang hebat. Tapi apa gunanya kalo susah ditemukan?

Jika kau memaksa untuk tetap ikut bersaing dipasar yang penuh sesak, berarti kau harus siap dan berusaha sekuat tenaga untuk tampil menonjol di antara kerumunan. Jika tidak, konsumen akan sulit menemukan mu. Berarti, mungkin akan lebih baik jika kau cari pasar yang agak sepi. Jadi produk mu lebih mudah dikenali.

  • Pangsa Pasar. Pangsa pasar yang luas itu memang bagus. Tapi konon, internet lebih ideal untuk produk dari niche yang lebih spesific. Kenapa? Sebab, konon, produk-produk khusus seperti itu masih susah untuk ditemukan. Nah, jika kebetulan kau tahu jenis produk yang banyak peminatnya, tapi masih susah mencarinya, itu bisa menjadi ladang bisnis yang subur.
  • Mudah di promosikan. Bisakah produk mu itu dipromosikan dengan biaya yang murah, atau bahkan tidak membutuhkan biaya sama sekali? Saat memutuskan membuat produk, cari tahu juga teknik marketing yang paling murah tapi tetap efektif. Misalnya melalui search engine gratis, contohnya Google.

Jika ternyata nantinya kau menemukan bahwa calon konsumen mu bukanlah jenis orang yang suka menggunakan sarana yang gratis dan murah di internet, berarti mungkin kau perlu mempertimbangkan kembali ide mu itu. Mungkin kau perlu mencari ide lain yang lebih murah untuk dipromosikan.

  • Keuntungan/harga. Meski untuk membuat produk di internet itu murah, tapi produk dengan nilai profit yang tinggi pasti lebih enak untuk dijual. So, buatlah produk yang hanya membutuhkan biaya produksi yang rendah, tapi memiliki nilai jual yang tinggi.
  • Supply dan Eksklusifitas. Sebagai produsen, kau harus memastikan bahwa kaulah satu-satunya orang yang berhak mengontrol dan menyuplai produk mu. Kau tentu tidak ingin produk mu yang bermutu tinggi, ternyata di jual sembarangan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
  • Mudah dijual didistribusikan di internet. Rasanya percuma membuat dan mempromosikan produk melalui internet, tapi ternyata susah untuk didistribusikan di internet, betul. Karena itu, carilah jenis produk yang mudah untuk didistribusikan di internet. Itu akan menguntungkan bukan hanya dirimu, tapi juga konsumen mu.
  • Customer Support. Apakah produk mu mudah digunakan? Jika konsumen bisa langsung menggunakannya tanpa harus dibantu secara khusus, itu berarti nilai plus.

Sudah? Yep. Untuk sekarang, cukup segitu dulu.

Kalo kebanyakan, ntar bikin mual. So, sampe ketemu di tulisan kami berikutnya.