HTML dan WEB
Baek pakne... seperti janji kita kemarin, kita akan mempelajari dan membahas isi ebook mengenai web design yang kemarin telah niatken dan sekaligus kita rekomendasiken kepada mereka yang juga ingin belajar mendesign web, situs, atau mungkin juga blog. Kita akan mulai dari chapter 1 atau Bab 1 dulu ya pakne. Chapter 1 dari ebook ini memperkenalken kita mengenai HTML.
Mengapa HTML nduk? Dan kalo pakne lihat, HTML adalah pokok bahasan utama dari ebook ini. Opo hubungannya HTML dengan Web Design nduk? Dan kenapa koe sepertinya mempunyai anggepan bahwa mempelajari HTML itu penting? Padahal, yang pakne mu inginken adalah mempelajari mengenai Web Design, opo koe ndak salah ajaran nduk? Opo koe nanti ndak di tuduh telah menyebarken ajaran sesat toh nduk?
Wah... pakne ini jangan duka mendramatisir keadaan toh pakne. Mosok, ngajarin... eh salah... menyebarkan ajaran tentang HTML saja dianggep telah menyebarken ajaran sesat. Begini pakne, pakne khan sudah tahu melalui sejarah internet, bahwa perkembangan dunia web dan internet itu bisa dikataken mulai maju pesat semenjak di temukennya HTML. Nah... kalo boleh saya menyimpulken, HTML itu adalah salah satu nenek moyangnya dunia web.
Oohh.. jadi itu toh maksud koe toh nduk. Jadi... sebelum kita mengenal lebih jauh mengenai dunia web dan mendesign web, ataupun hal-hal lainnya yang berhubungan dengan web, kita harus mengenal bibitnya dulu toh, dan dalam hal ini yaitu HTML?
Lha iya toh pakne. Ibarat tanaman, akan lebih kuat dan sehat jika kita sudah tahu dan mengenal betul bibitnya, iya yoh pakne? Jika boleh kita ibaratken, mendesign web atau situs, ataupun blog itu, secoro tekhnisnya sama juga dengan saat kita ingin mendesign rumah ataupun sebuah gedung. Pakne boleh tanya sama tukang-tukang insinyur yang sering membangun gedung, dari mana biasane mereka mulai mendesign.
Aku yakin, mereka akan mendesign mulai dari lantai yang paling bawah dulu, yaitu pondasi. Sebab menurut gosip yang banyak beredar, sebuah pondasi itu sangat penting peranannya. Dari pondasi yang kuat, hampir bisa dibangun apa saja diatasnya, asal disesuaiken dengan kemampuan pondasi tersebut.
HTML itu pakne, menurutku bisa kita ibaratken sebagai pondasi awal kita untuk membangun sebuah situs, blog, atau apapun yang ada dalam dunia web. Dengan pengetahun yang cukup mengenai HTML, aku rasa akan membuat kita menjadi lebih mudah untuk mengetahui, memahami, menambah atau meningkatken kemampuan dan pengetahuan kita mengenai teknologi-teknologi web lainnya.
Cukup nduk, koe ndak perlu lagi berusaha untuk lebih meyakinken pakne lagi agar pakne mau mempelajari HTML. Pakne sudah yakin sekarang. Tadinya pakne tidak terlalu tertarik untuk mempelajari HTML, sebab HTML itu kelihatannya terlalu sederhana, mudah, sepele, ndak keren, ndak maco, pokoe.... ndak terlalu menarik untuk dipelajari.
Tapi, setelah mendengar alasan koe tadi, dan juga setelah pakne memperhatiken dengan lebih seksama lagi, HTML itu bisa dikataken sebagai unsur dasar dalam dunia web. HTML bisa ditemuken hampir di semua benda yang ada di web, contohnya... pakne bisa menemukan HTML di email, blog, website, instant messenger, iklan, scipt, aplikasi untuk internet, wah.. pokoe buanyak lagi.
Baeklah pakne, karena pakne sudah yakin sekarang, kita tak mulai saja membahas isi dari ebook tadi. Section atau bagian satu dari chapter satu dari ebook itu memberiken beberapa detail mengenai unsur-unsur, atau bagian-bagian yang penting untuk diketahui dari HTML, diantaranya:
Hypertext atau Link
Pakne yang telah menganggap dan mencalonken dirinya untuk menjadi seorang blogger, pasti sudah tahu apa itu link atau hypertext ini. Dan sebagei seorang blogger yang ke pingin mendapat pengunjung yang buanyak untuk blognya, pakne juga seharusnya perduli mengenai Search Engine Optimization atau SEO.
Link dan SEO itu pakne, konon... bisa diibaratken bagaiken Arjuna dan Srikandi, Rama dan Shinta, Romeo dan Juliet. Dua-dua nya tidak bisa dipisahken antara satu dengan yang lain. Dengan link atau hypertext, banyak hal-hal menyenangkan, yang akan pakne dapatken. Misalnya... mendapat Page Rank yang lebih baik, mendapat pengunjung yang lebih banyak, mendapat teman lebih banyak, dan seterusnya.
Coba pakne bayangken, bagaimane seandeinya... membuat link saja pakne ndak bisa. Itu artinya sudah satu kerugian yang sangat besar bagi dunia per-blogging-an pakne. Seandeinya... pakne ndak tahu cara membuat link atau hypertext ini, berarti pakne ndak akan tahu cara me-link atau merujuk ke halaman lain yang ada di blognya pakne ini sendiri misalnya.
Atau pakne ndak akan bisa mengarahken pengunjung untuk membeli produk yang ingin pakne promosiken misalnya, atau pakne juga ndak akan bisa mengarahken pengunjung untuk dateng dan berkunjung ke blog yang pakne rekomendasiken misalnya, dan seterusnya.
Belum lagi kerugian dalam hal SEO (Search Engine Optimization), Search Engine itu pakne, telah mengangkat dan mendaulat link atau hypertext tadi bagaiken sebuah suara atau suatu petunjuk yang harus didengar, diikuti, dan dihormati. Search Engine seperti Google atau Yahoo misalnya, akan sangat memperhatiken dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan makna yang terdapat dalam sebuah link atau hypertext tadi pakne...
Saat pakne membuat sebuah link atau hypertext yang merujuk atau mengarah pada suatu halaman, blog, atau situs, search engine tadi akan melihat, kemudian mengikuti petunjuk yang telah pakne beriken melalui link yang pakne tempatken di halaman tadi. Tentu saja, bukan hanya search engine yang akan melihat, mengikuti, dan menilai link yang pakne buat tadi, jangan lupaken pengunjung, mereka juga akan melihat link tersebut pakne.
Wahh... pokoe buanyak hal yang bisa dibicaraken dan didapetken dari link atau hypertext ini pakne. Kalo mau dibahas semua disini, bisa habis halaman ini hanya untuk membahas mengenai hypertext atau link ini saja. Mungkin kita bisa membicarakennya di lain tempat dan waktu saja ya pakne.
Markup
Markup... pakne inget apa kepanjangan hurup M dari HTML? Betul pakne, Markup. Mungkin pakne bertanya-tanya, apa arti dari kata Markup ini? Markup ini bisa diartiken sebagai tanda atau penandaan, atau bisa juga pengaturan. Sebagei mana pakne ketahui, kita membuat sebuah halaman HTML itu dengan tujuan untuk dibaca, ntah untuk dibaca sendiri atau orang lain.
Pakne tentu saja ingin halaman HTML yang pakne buat tadi enak untuk dilihat dan dibaca. Kalo halaman HTML yang pakne buat dilihat saja tidak enak, apalagi untuk dibaca. Misalnya, hurupnya terlalu kecil, atau terlalu besar. Warna hurup terlalu menyilauken dan menyakitken untuk dilihat, atau warna huruf terlalu kabur sehingga harus melotot kalau mau membacanya, dan lain-lain.
Nah... untuk mengatur agar halaman HTML yang pakne buat bisa tampil cantik, menarik, menyenangkan serta menyejukkan yang melihatnya, pakne membutuhken cara atau aturan agar setiap unsur atau bagian yang ada di halaman HTML tersebut, sudah tahu bagaimana dia harus menempatkan dan memperlihatkan dirinya.
Misalnya, huruf sudah tahu bagaimana dia harus tampak, warna apa yang harus digunaken, berapa ukurannya, rata kanan, kiri, tengah atau rata semuanya. Gambar.... gambar juga sudah tahu dimana dia akan menempatken dirinya, sebesar apa dia harus menampakkan dirinya, dan lain-lain.
Disinilah markup berperan pakne, markup berperan sebagai pemberi tanda. Markup yang akan mengingat dan mencatat design atau tata letak dari setiap komponen yang pakne tempatken di suatu halaman HTML. Markup akan mencatatnya di dalam halaman tersebut.
Catatan-catatan yang dibuat oleh markup inilah yang akan dibaca dan dilihat oleh browser. Saat browser tersebut membuka dan membaca suatu halaman HTML, browser tersebut akan menyusun dan mengatur semua elament atau unsur yang ada pada halaman HTML tersebut berdasarken catatan yang dibuat oleh si markup tadi.
Markup ini pakne, mempunyai aturan-aturan nya sendiri yang harus pakne patuhi saat pakne ingin menyusun, mengatur dan meletakken suatu unsur pada suatu halaman HTML. Dan, boleh dikataken, aturan-aturan markup ini juga yang merupaken inti dari pelajaran mengenai HTML ini pakne. Aturan-aturan yang dibuat oleh markup ini, biasa disebut dengan tag. Don't worry pakne, kita akan membahas mengenai tag ini lebih detail di halaman terpisah.
Anatomy Of URL
Section atau bagian kedua di chapter 1 dari ebook yang sedang kita bahas ini pakne, menjelasken tentang anatomi dari suatu URL. Pakne sudah tahu opo itu URL kan? Bukankah saya pernah bercerita mengenai URL saat saya bercerita mengenai Web Page.
URL atau Uniform Resource Locator biasa juga disebut dengan Web Address atau suatu alamat yang ada di web. URL ini pakne, adalah standar yang digunaken untuk merujuk atau menunjuk pada suatu resource di internet. Setiap resource yang ada di internet itu pakne, baik itu berupa suatu halaman, situs, atau file, harus mempunyai URL nya sendiri. URL ini mempunyai anatony atau susunan sebagai berikut:
Dari setiap komponen atau unsur tersebut, dibuat untuk memudahken saat ingin mengakses suatu resource atau sumber yang ada di internet. Unsur-unsur yang ada di URL tersebut yaitu:
- Protocol: Yaitu cara atau format yang digunaken untuk mengakses resource tersebut. Pakne juga sudah pernah mendengar cerita saya mengenai protocol ini sebelumnya bukan? http adalah protocol yang paling umum di gunaken di internet, namun http bukanlah satu-satunya protocol atau cara yang digunaken untuk mengakses suatu resource di internet. Apa saja protokol yang ada di internet? Itu akan kita bahas nanti ya pakne.
- Domain: Yaitu tempat atau biasa disebut dengan sites. Domain adalah suatu tempat yang ada di internet yang menyimpan resource yang ingin kita akses. Suatu domain bisa menyimpan satu, ataupun berjuta-juta resource, bergantung dari yang punya domain, mau berapa banyak dia menyimpan resource. Kalo pakne tertarik dan ingin mengetahui mengenai domain ini, kita juga akan mempelajarinya nanti.
- Path: Atau bisa juga disebut dengan jalur. Path ini menunjukkan detail lokasi dari suatu resource yang ada di suatu domain. Untuk lebih jelasnya begini, jika kita andaikan domain tersebut adalah komputer, nah... saat pakne ingin mengakses suatu file yang ada di dalam komputer tersebut, berarti pakne harus tahu juga di folder mana file tersebut berada.
Misalnya file yang ingin pakne buka adalah file test.doc. Dan file ini pakne simpan di Drive C: dan didalam folder Document. Berarti saat pakne ingin mengakses file tersebut melalui browser, pakne harus menuliskan nya begini: C:\Document\Text.doc. C:\Document inilah yang disebut dengan Path. Ngerti toh pakne?
- Filename: Atau nama file. Yaitu nama file atau resource yang ingin kita akses. Aku rasa pakne ndak perlu dijelasken lagi mengenai nama file ini.
Sebentar nduk, opo guna dan hubungannya anatomy URL ini dengan HTML atau Web Design?
Waduh, pakne ini ternyata masih meraguken integritas dan keterkaitan dari setiap topik yang aku ceritaken disini toh. Yo wesss.. ndak opo-opo, aku tak jawab. Opo gunanya kita mengetahui mengenai anatomy dari URL ini? Tentu saja agar kita tahu bagaimana cara untuk mengakses suatu file atau resource pakne.
Sebab, saat pakne sudah mulai mendesign suatu halaman web atau situs, pakne pasti akan sering me-link atau merujuk pada suatu file, baik yang berada di situs pakne sendiri, maupun di luar situs pakne. Misalnya, pakne ingin menempatken suatu gambar di halaman web pakne, berarti pakne akan menggunaken URL ini dalam halaman HTML pakne tersebut. Sudah jelas toh pakne?
HTML dan XHTML
Section atau bagian ke 3 di chapter 1 dari ebook yang sedang kita bahas ini pakne membicaraken mengenai XHTML dan HTML.
Sebentar nduk... pakne selama ini tahunya hanya HTML saja, lha kalo XHTML itu opo nduk? Apa arti hurup X di depan HTML? Apa mungkin X tadi artine mantan, seperti pada kata Xpacar, Xsuami, Xteman? Atau mungkin X tadi merujuk pada suatu sumber yang tidak boleh disebutken namanya, misalnya pada oknum X, pejabat X, artis X, dan seterusnya, betul begitu nduk?
Yo bukan toh pakne! Nah.. section atau bagian ke 3 dari ebook tersebut akan menjelasken arti huruf X di depan HTML tadi. Selain itu juga, ebook tersebut menjelasken apa perbedaan HTML dengan XHTML, misalnya dalam hal penggunaan syntax atau tag, element-elementnya, dan lain-lain.
Berhubung halaman ini rasanya sudah terlalu panjang dan cukup membosanken untuk dibaca, jadi dengan sangat terpaksa, kita akan membicaraken mengenai kelanjuten isi ebook ini di artikel berikutnya pakne.
Walah... koe bikin orang penasaran saja, mbok ya sekalian saja ceritaken semuanya disini toh nduk. Kenapa pake di potong-potong segala, kayak sinetron saja. Tapi mungkin ada baiknya dijuga dipotong-potong, biar ndak ngebosenin kali ya nduk?
Baeklah nduk, mungkin koe juga perlu istirahat, pasti koe laper dari tadi ngoceh panjang lebar, yo wiss makan dulu sana! Nah.. bagi yang sudah ndak sabar ingin mengetahui kelanjutan kisah ini, bisa mendownload sendiri ebooknya disini download ebook Web Design.