15 Kesalahan Website Bisnis Kecil
Bagaimana caranya membuat website? Rasanya sudah terlalu banyak buku, blog, tutorial, atau web designer yang mengajarkan itu. Dan tulisan ini memang bukan untuk membahas itu. Yang ingin kami bahas disini adalah bagaimana caranya membuat website yang bisa berfungsi sebagai sarana bisnis yang efektif. Hmmm... keren bukan.
Seperti halnya dirimu, dari dulu kami kami terus mencari dan sangat ingin tahu, website seperti seh... yang efektif untuk sarana bisnis itu? Apa yang design-nya memukau, dengan warna-warni, tata letak, gaya bahasa, teks, script, suara, video, gadget, teknologi, dan gambar yang serba berkilau?
Mungkin. Unsur-unsur yang tergolong dalam kategori penampakkan itu pasti besar pengaruhnya. Tapi apa cuma itu? Apa keaefektifan sebuah website bisnis itu hanya diukur dari seberapa hebat penampilannya? Sepertinya mulai kita perlu meragukan kepercayaan itu. Buktinya?
Banyak koq, website bisnis yang dibuat dengan dana jutaan rupiah, tapi tidak mampu berfungsi seperti yang diharapkan. Tidak sedikit website bisnis yang dibuat dengan dana yang jauh lebih murah dan sederhana, tapi mampu berfungsi menjadi kendaraan bisnis yang melesat secepat kilat.
Lalu, apa dong masalahnya? Apa yang membedakan keduanya? Apa cuma masalah dana dan design? Atau ada faktor lain? Teknik marketing yang mereka gunakan misalnya? Yep, mungkin itu salah satunya. Dan menurut informasi yang kami dapat, ada 15 kesalahan umum yang sering dilakukan oleh website bisnis kecil. Yaitu:
- Tidak mampu menonjolkan kelebihan mereka dari pesaing.
Menurut mu, seberapa sering kau menemukan website bisnis kecil yang terlihat sama persis? Sering, bahkan mungkin sangat sering. Ga percaya? Coba cari website yang menjual produk atau jasa tertentu?
Misalnya... produk atau jasa yang berbau internet marketing. Coba perhatikan, kebanyakan website itu terlihat mirip. Dari produk ke produk, website ke website, sebagian besar terlihat dan terdengar sama. Paling cuma beda-beda dikit, betul?
So, itu artinya kita kudu berani tampil beda dong? Yep, begitu yang kami dengar. Jika pengunjung mu tak dapat mengerti kenapa kau berbeda dengan yang lain, dan hanya kaulah satu-satunya orang yang tepat untuk mereka, maka bersiaplah untuk merasa kehilangan.
Tapi kira-kira... perbedaan seperti apa yang dimaksud? Kelainan (bukan keganjilan lho) seperti apa, yang bisa membuat orang lebih memilih mu, ketimbang para pesaing mu?
Menurut petunjuk yang kami terima, kelainan itu bisa berupa apa saja. Tidak masalah apapun bentuk dan caranya, selama kelainan itu diinginkan dan menguntungkan bagi konsumen. Percuma dong... susah-susah tampil beda, kalo tidak ada orang yang menginginkannya, betul?
- Tidak punya strategi dalam mencari traffik.
Menurut kabar yang kami terima, banyak pemilik bisnis kecil yang mendesign websitenya, tapi tidak pernah mendesign cara untuk mencari pengunjung. Artinya, mereka tidak punya rencana untuk mencari pengunjung. Lalu buat apa dong, website itu mereka buat?
Lalu apa dong yang seharusnya mereka lakukan? Masih menurut kabar yang kami dengar, ada beberapa teknik marketing yang seharusnya mereka persiapkan dan lakukan. Diantaranya: Lingking Strategy, Banner Advertising, Program Affiliasi, Search Engine, Email, Ezine, Newsletter, Viral, dan Offline Marketing.
- Tidak punya strategi untuk menjaring alamat email.
Konon, kesalahan satu ini yang paling sering dilakukan website bisnis kecil. Dengan tidak memiliki strategi yang khusus dalam usahanya untuk menjaring alamat email dari pengunjung, berarti mereka sudah kehilangan prospek. Tidakkah mereka sadar, betapa pentingnya strategi ini?
- Tidak memanfaatkan Headline dan Sub Headline.
Masih berdasarkan konon, 80% keberhasilan direct advertising terletak pada judul atau headline-nya. Coba cari iklan-iklan yang menurut mu cukup sukses. Lalu perhatikan judul atau headline-nya. Menarik, biasa saja, membosankan, aneh, lucu, atau bagaimana?
- Content yang tidak menarik dan membosankan.
Tetap berdasarkan konon, banyak pemilik website bisnis yang tidak tahu cara membuat content. Hingga tidak sedikit website bisnis yang contentnya sangat minim lagi membosankan.
Menurut info yang kami dapat, ada beberapa cara untuk menarik perhatian. Diantaranya yaitu dengan cara memuat kisah-kisah nyata, studi kasus, data hasil studi, survey, graphic, fakta, gambar, photo, kalimat-kalimat pendek, etc.
- Membuat navigasi website yang membingungkan.
Tetap berdasarkan konon, dunia cyber itu dunia yang kejam, kelam, seram, runyam, sadis, sinis, bengis, dan tak mengenal kata ampun. Begitu pengunjung tiba di website yang navigasinya rumit nauzubillah, cukup satu jari untuk membuatnya pergi.
Berikut petunjuk yang kami terima mengenai 3 langkah untuk mencari formula yang tepat saat membuat navigasi: Pertama, tentukan MWR atau Most Wanted Response mu. Apapun bentuknya itu. Misalnya, mengumpulkan email, atau membuat pengunjung untuk membeli.
Kedua, sediakan jalur atau pathway bagi pengunjung agar menuju MWR mu. Dan yang ketiga, sediakan halaman penutup. Halaman yang menjadi MWR mu.
- Menggunakan gambar terlalu banyak dan mengganggu.
Masih dengan konon, godaan satu ini rupanya sulit dihindari. Mungkin itulah yang jadi penyebab, kenapa banyak webmasters yang tidak kuat menahannya. Padahal, dari hasil uji dan penelitian terhadap berbagai jenis interface, gambar yang berlebihan justru mendapat response yang negatif.
- Hanya menggunakan spec dan data yang membosankan.
"People buy benefits, not feature." begitu yang kami dengar. Banyak website bisnis yang hanya mengumbar spec dan data yang membosankan, who care. Data bukan untuk bacaan, data cuma untuk lampiran. Orang lebih tertarik dengan informasi dan kenyataan, bukan data.
- Tidak mempersiapkan sarana untuk mereka yang skeptis.
Skeptis itu sifat umum... ini juga konon lho. Sebagian besar orang bersikap skeptis, bahkan extermelis skeptis terhadap penjual, betul? Di internet, para skeptis itu malah lebih extremis lagi.
So, bersiaplah untuk menghadapi para skeptis yang extremis itu, dengan cara: Menyediakan contact info, about us, photo dan data diri, testimoni, reputasi, jaminan, photo kru dan staff (kalo ada), studi kasus, etc.
- Content yang cuma fokus tentang dirimu dan bisnis mu.
Ma'af bung, tidak ada orang yang perduli dengan dirimu atau kehebatan mu. Yang mereka perdulikan hanyalah apa yang bisa kau berikan untuk mereka, dan bagaimana kau bisa membantu mereka. Tidak percaya?
Coba pelajari dan selami diri mu. Adakah sifat egois, mau enaknya saja, dan hanya perduli dengan diri sendiri di dalam dirimu? Pelajari sifat itu, lalu terapkan dalam setiap content mu, begitu menurut informasi yang kami dapat.
- Menempatkan Link, Banner, dan Pop-Up yang menjauhkan konsumen dari tawaran mu.
Menurut hemat kami, ini berhubungan erat dengan MWR (Most Wanted Response) tadi. Tentukan mana yang menjadi proiritas, lalu singkirkan hal-hal yang mungkin malah menjauhkan pengunjung dari MWR mu.
- Waktu load yang lama.
Ini juga masih ada hubungan dengan penggunaan gambar, flash, script, banner yang berlebihan(ini menurut hemat kami, lho). Selain itu, tempat hosting juga menjadi salah satu penyebabnya.
- Tidak menyertakan sistem pencatat statistik.
Kau tidak bisa meningkatkan apa yang tidak kau ukur, itu menurut hemat kakek kami lho. Yep, kakek kami juga suka berhemat. Hanya dengan cara mencatat dan mengukur kau jadi tahu mana yang musti di perbaiki, begiitu petuah yang kami dapat.
- Tidak focus pada satu niche.
Kesalahan ini juga yang sudah, sering, dan tampaknya masih terus kami lakukan. Entahlah, mungkin karena kami memang mudah merasa bosan. Btw, seperti yang telah kita ketahui diatas, siapa yang peduli dengan kami, kalian hanya peduli dengan apa yang bisa kami berikan untuk kalian, betul?
So, kami cuma bisa menyarakan agar kalian tidak melakukan kesalahan seperti yang kami lakukan. Fokuslah pada satu niche atau topik. Jangan mencampur baurkannya. Sebab akan menyulitkan diri kalian sendiri. Percayalah, kami buktinya, dijamin.
- Salah Memilih Nama Domain.
Kesalahan ini juga yang telah kami lakukan. Itu karena tema belajar internet memang kami temukan karena faktor ketidaksengajaan, jadi bukan dari awal. Btw... menurut petunjuk yang kami terima, berikut ini beberapa kesalahan umum dalam memilih nama domain:
- Menggunakan ekstensi selain .com.
- Menggunakan hypen (-).
- Menggunakan singkatan yang tidak lazim.
- Tidak menyertakan keyword.
- Sulit diingat.
Nah, baru segitu daftar kesalahan yang berhasil kami kumpulkan. Kami sadar, daftar kesalahan ini masih jauh dari harapan. Masih banyak lagi kesalahan-kesalahan website bisnis kecil yang belum kami gali dan ungkit-ungkit. Jadi, nantikan daftar-daftar kesalahan berikutnya.