Kenapa Harus Merasa Layak Menerima
Orang kaya, adalah penerima yang sangat baik. Sedangkan orang yang belum kaya, adalah penerima yang buruk.
Jika saya harus memastikan alasan nomor satu mengapa kebanyakan orang tidak mencapai potensi finansial mereka secara penuh, alasannya adalah: kebanyakan orang adalah “penerima” yang buruk. Mereka mungkin pandai atau tidak begitu pandai dalam memberi. Tetapi mereka pasti buruk dalam menerima. Dan karena mereka buruk dalam menerima, mereka tidak menerima apapun!
Orang ditantang dengan menerima karena beberapa alasan. Pertama, banyak orang merasa tidak berharga, atau tidak layak untuk menerima apapun. Sindrom ini merajalela di masyarakat kita. Saya rasa lebih dari 90 persen individu, memiliki perasaan tidak cukup layak untuk menerima, yang mengalir melalui nadi mereka.
Dari mana harga diri rendah ini berasal? Umumnya, dari pengondisian kita. Bagi sebagian besar dari kita, itu datang dari mendengar, dua puluh tidak, untuk setiap satu, ya, sepuluh "Kamu melakukan kesalahan", untuk setiap, "Kamu melakukannya dengan benar,", dan lima, "Kamu bodoh", untuk setiap, "Kamu luar biasa."
Bahkan jika orang tua atau wali kita sangat mendukung, banyak dari kita berakhir dengan perasaan tidak mampu untuk terus memenuhi penghargaan dan harapan mereka. Jadi sekali lagi, kita tidak cukup baik.
Selain itu, kebanyakan dari kita tumbuh dengan unsur hukuman, dalam hidup kita. Aturan tidak tertulis ini, hanya menyatakan bahwa jika Anda melakukan kesalahan, maka Anda akan atau harus atau wajib dihukum.
Sebagian dari kita dihukum oleh orang tua kita, sebagian oleh guru kita, dan sebagian dari kita di lingkungan agama tertentu, diancam dengan ibu dari semua hukuman, yaitu masuk ke dalam neraka jahanam, kekal selama-lamanya disana, sehingga, kita tidak akan pernah bisa masuk ke dalam surga yang indah, yang penuh dengan kenikmatan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kekayaan.
Tentu saja, sekarang kita sudah dewasa, semua hukuman itu sudah berakhir. Benarkah?
Salah! Bagi kebanyakan orang, pengondisian hukuman sudah begitu mendarah daging, berurat dan berakar, seperti jangkar, masuk ke dalam bawah sadar. Sehingga, karena tidak ada orang yang menghukum mereka, ketika mereka melakukan kesalahan atau tidak sempurna, mereka secara tidak sadar menghukum diri mereka sendiri. Ketika mereka masih kecil, hukuman ini mungkin dalam bentuk, "Kamu nakal, jadi jangan makan permen."
Saat ini, bagaimanapun, hukuman itu bisa berbentuk, "Kamu bodoh, jadi tidak ada uang." Ini menjelaskan mengapa sebagian orang membatasi penghasilan mereka, dan mengapa orang lain secara tidak sadar menyabotase kesuksesan mereka.
Tidak heran jika orang yang merasa pantas di hukum, atas dosa-dosa dan kebodohannya, jadi merasa sulit untuk layak menerima. Satu kesalahan kecil, maka Anda merasa harus dihukum dan ditakdirkan, untuk memikul beban kesengsaraan dan kegagalan selama sisa hidup Anda. "Sedikit kasar," katamu? Sejak kapan pikiran menjadi logis atau welas asih? Sekali lagi, pikiran yang terkondisi adalah folder file yang diisi dengan pemrograman masa lalu, makna yang dibuat-buat, dan cerita drama dan bencana. "Masuk akal" bukanlah kekuatannya.
Inilah sesuatu yang saya ajarkan di seminar saya yang mungkin membuat Anda merasa lebih baik. Pada akhirnya, tidak masalah apakah Anda merasa berharga atau tidak, Anda tetap bisa kaya. Banyak orang kaya tidak merasa terlalu berharga. Faktanya, itu adalah salah satu motivasi utama orang untuk menjadi kaya. Yaitu untuk membuktikan diri dan nilai mereka, bagi diri sendiri atau orang lain. Gagasan bahwa harga diri diperlukan untuk kekayaan, hanyalah itu, sebuah gagasan, tetapi tidak selalu mengandung air di dunia nyata. Seperti yang kami katakan sebelumnya, menjadi kaya untuk membuktikan diri Anda, mungkin tidak membuat Anda menjadi orang yang paling bahagia, jadi lebih baik Anda menciptakan kekayaan, karena alasan lain. Namun yang penting di sini adalah, agar Anda menyadari bahwa perasaan tidak berharga Anda, tidak akan menghalangi Anda untuk menjadi kaya; dari sudut pandang finansial, ini sebenarnya bisa menjadi aset motivasi.
Karena itu, saya ingin Anda mendapatkan apa yang akan saya bagikan dengan Anda, keras dan jelas. Ini bisa dengan mudah menjadi salah satu momen terpenting dalam hidup Anda. Apakah kamu siap? Ini dia.
Sadarilah bahwa apakah Anda layak atau tidak, itu hanyalah "cerita dongeng khayalan", yang dibuat-buat. Sekali lagi, tidak ada yang memiliki arti, kecuali arti yang kita berikan. Saya tidak tahu tentang Anda, tetapi saya belum pernah mendengar ada orang yang melewati barisan "pelabelan" saat lahir. Bisakah Anda membayangkan Tuhan melabeli dahi setiap orang dengan tulisan, “Layak... tidak layak... layak, layak... tidak layak, Nah... yang ini jelas tidak layak.
Maaf, saya rasa Tuhan tidak seperti itu. Tidak ada orang yang datang dan mencap Anda "layak" atau "tidak layak". Anda sendiri yang melakukan itu. Anda mengarangnya sendiri. Itu hanya imajinasi Anda sendiri. Anda sendiri yang memutuskannya. Anda dan Anda sendiri yang menentukan apakah Anda akan layak. Itu hanya perspektif Anda. Jika Anda mengatakan Anda layak, Anda layak. Jika Anda mengatakan Anda tidak layak, Anda tidak layak. Apapun pilihannya, Anda akan hidup dalam cerita Anda. Ini sangat penting, saya akan mengulanginya lagi, Anda akan hidup dalam cerita Anda, dan lagi, Anda akan hidup dalam cerita Anda. Apakah masih perlu saya mengulanginya sekali lagi?
Jadi mengapa orang melakukan itu, pada diri mereka sendiri? Mengapa orang mengarang cerita bahwa mereka tidak layak? Itu hanya sifat dari pikiran manusia, bagian pelindung dari kita yang selalu mencari apa yang salah. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa seekor tupai tidak mengkhawatirkan hal-hal ini? Dapatkah Anda membayangkan seekor tupai berkata, "Saya tidak akan mengumpulkan banyak kacang tahun ini, untuk mempersiapkan musim dingin, karena saya merasa tidak layak." Itu tidak mungkin, karena makhluk dengan kecerdasan rendah seperti ini sekalipun, tidak akan pernah melakukan itu pada diri mereka sendiri.
Hanya makhluk yang paling berevolusi di planet ini, yaitu manusia, yang memiliki kemampuan untuk membatasi diri seperti ini.
Salah satu ucapan saya sendiri adalah, "Jika pohon beringin setinggi seratus kaki memiliki pikiran manusia, maka tingginya hanya akan mencapai sepuluh kaki!"
Jadi, inilah saran saya. Karena jauh lebih mudah untuk mengubah cerita Anda, daripada mengubah nilai kelayakan Anda, maka, daripada mengkhawatirkan tentang mengubah kelayakan Anda, lebih baik ubahlah cerita Anda. Ini jauh lebih cepat dan lebih murah. Cukup buat cerita baru dan jauh lebih mendukung dan jalani itu.
"Oh, tapi aku tidak bisa melakukan itu," katamu. "Aku tidak memenuhi syarat untuk memutuskan bahwa aku layak. Penilaian itu harus datang dari orang lain.”
Maaf, kataku, itu kurang akurat, yang merupakan cara yang bagus untuk mengatakan, "Omong kosong." Tidak akan ada bedanya, apa yang dikatakan, atau dipikirkan orang di masa lalu, karena Anda harus memercayainya, dan meyakininya, agar itu memiliki efek apa pun, dan itu tidak dapat datang dari orang lain, selain diri Anda sendiri.
Alasan utama kedua, kebanyakan orang bermasalah untuk menerima adalah, karena mereka telah percaya pada pepatah, "Lebih baik memberi daripada menerima." Biarkan saya menempatkan ini seanggun mungkin:
"Benar-benar omong kosong, kantong bolong, kaos oblong!" Pernyataan itu benar-benar omong kosong, dan jika Anda tidak menyadarinya, biasanya disebarkan oleh orang dan kelompok yang ingin Anda hanya memberi, supaya mereka bisa menerima sebanyak-banyaknya dari Anda, tanpa harus memberi Anda apapun.
Seluruh gagasan itu menggelikan. Mana yang lebih baik, panas atau dingin, besar atau kecil, kiri atau kanan, masuk atau keluar? Memberi dan menerima adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Siapa pun yang memutuskan bahwa lebih baik memberi daripada menerima, benar-benar bodoh dalam urusan matematika. Untuk setiap pemberi pasti ada penerima, dan untuk setiap penerima pasti ada pemberi.
Pikirkan tentang itu! Bagaimana Anda bisa memberi jika tidak ada seseorang atau sesuatu di sana untuk menerima? Keduanya harus dalam keseimbangan sempurna, untuk bekerja satu lawan satu, lima puluh lawan lima puluh. Dan karena memberi dan menerima harus selalu setara satu sama lain, maka mereka juga harus sama pentingnya.
Selain itu, bagaimana rasanya memberi? Sebagian besar dari kita akan setuju bahwa memberi terasa indah dan memuaskan. Sebaliknya, bagaimana rasanya ketika Anda ingin memberi dan orang lain tidak mau menerima? Sebagian besar dari kita akan setuju bahwa itu terasa mengerikan.
Jadi ketahuilah: jika Anda tidak mau menerima, maka Anda "merobek" mereka yang ingin memberi kepada Anda.
Anda sebenarnya menyangkal kegembiraan dan kesenangan yang datang dari memberi; sebaliknya, mereka merasa buruk. Mengapa? Sekali lagi, semuanya adalah energi, dan ketika Anda ingin memberi tetapi tidak bisa, energi itu tidak dapat diungkapkan dan terjebak dalam diri Anda. Energi "macet" itu kemudian berubah menjadi emosi negatif.
Lebih buruk lagi, ketika Anda tidak mau menerima sepenuhnya, Anda melatih alam semesta untuk tidak memberi kepada Anda! Sederhana saja: jika Anda tidak bersedia menerima bagian Anda, maka bagian itu akan diberikan kepada orang lain. Itulah salah satu alasan yang kaya semakin kaya dan yang yang belum kaya semakin yang belum kaya. Bukan karena mereka lebih layak, tetapi karena mereka bersedia menerima, sementara kebanyakan orang yang belum kaya, tidak bersedia menerima.
Saya mempelajari pelajaran ini secara besar-besaran saat berkemah sendirian di hutan. Sebagai persiapan untuk kunjungan dua hari saya, saya melakukan apa yang disebut lean-to. Ini berarti, mengikat bagian atas terpal ke pohon, dan kemudian mengencangkan bagian bawahnya ke tanah, untuk membuat atap empat puluh lima derajat, di atas kepala saya ketika saya tidur.
Syukurlah saya menyiapkan kondominium mini ini karena hujan sepanjang malam. Ketika saya keluar dari tempat berlindung saya pagi itu, saya memperhatikan betapa keringnya saya dan semua yang ada di bawah terpal. Namun, pada saat yang sama, saya tidak bisa tidak memperhatikan, genangan air yang luar biasa dalam, yang terkumpul di bagian bawah terpal. Tiba-tiba saya mendengar suara hati ini berkata kepada saya, “Alam benar-benar berlimpah tetapi tidak membeda-bedakan. Saat hujan turun, ia harus pergi ke suatu tempat. Jika satu bagian kering, bagian lain akan basah dua kali lipat.”
Ketika saya berdiri di atas genangan air, saya menyadari inilah cara kerjanya dengan uang. Ada banyak sekali, triliunan triliunan dolar melayang-layang, pasti berlimpah, dan harus pergi ke suatu tempat. Kesepakatannya begini: jika seseorang tidak mau menerima bagiannya, itu harus diberikan kepada siapa pun yang mau. Hujan tidak peduli siapa yang mendapatkannya, dan begitu juga dengan uang. Uang tidak peduli siapa yang menerimanya.
Pada titik ini dalam seminar, saya mengajari orang-orang doa khusus, yang saya buat setelah pengalaman saya di bawah terpal.
Tentu saja ini sedikit basa-basi, tapi pelajarannya jelas. Bunyinya seperti ini: Alam semesta, jika ada yang memiliki sesuatu yang hebat, datang kepada mereka, tapi mereka tidak mau mengambil nya, maka kirimkan saja kepada saya! Saya siap, terbuka, dan bersedia menerima semua berkat dari mu, wahai alam semesta. Terima kasih.
Saya meminta seluruh penonton mengulangi ini dengan saya dan mereka menjadi gila! Mereka senang karena rasanya luar biasa, untuk benar-benar bersedia menerima, dan rasanya luar biasa, karena sangat alami untuk melakukannya. Apa pun yang Anda buat sebaliknya, sekali lagi, hanyalah sebuah "cerita" yang tidak melayani Anda atau orang lain. Biarkan cerita Anda pergi dan uang Anda datang.
Orang kaya bekerja keras dan percaya, bahwa sangat tepat untuk mendapatkan imbalan yang baik, atas usaha mereka, dan nilai yang mereka berikan untuk orang lain. Sedangkan orang yang belum kaya, bekerja keras, tetapi karena merasa dirinya tidak berharga, maka mereka percaya bahwa, tidak pantas bagi mereka untuk diberi imbalan yang baik, atas upaya dan nilai yang mereka berikan. Keyakinan ini membuat mereka menjadi korban yang sempurna, dan tentu saja, bagaimana Anda bisa menjadi korban yang baik, jika Anda mendapat imbalan yang baik?
Banyak orang yang belum kaya, benar-benar percaya, bahwa mereka adalah orang yang lebih baik, karena mereka belum kaya. Entah bagaimana mereka percaya bahwa mereka lebih saleh atau spiritual atau baik. Omong kosong! Satu-satunya orang yang belum kaya adalah yang belum kaya. Saya memiliki seorang pria di kursus yang datang kepada saya sambil menangis. Dia berkata, "Saya hanya tidak mengerti bagaimana saya bisa merasa senang memiliki banyak uang, ketika orang lain hanya memiliki sedikit uang." Saya mengajukan beberapa pertanyaan sederhana kepadanya: “Apa kebaikan yang Anda lakukan untuk orang yang belum kaya dengan menjadi salah satu dari mereka? Siapa yang Anda bantu dengan menjadi bangkrut? Bukankah Anda hanya mulut lain untuk diberi makan? Bukankah lebih efektif bagi Anda untuk menciptakan kekayaan untuk diri Anda sendiri, dan kemudian dapat benar-benar membantu orang lain dari sisi kekuatan, alih-alih kelemahan?”
Dia berhenti menangis dan berkata, “Untuk pertama kalinya, saya mengerti. Saya tidak percaya sampah apa yang saya pikirkan. Harv, saya percaya waktunya telah tiba bagi saya untuk menjadi kaya dan, di sepanjang jalan, membantu orang lain. Terima kasih."
Dia kembali ke tempat duduknya sebagai manusia baru. Saya mendapat e-mail darinya belum lama ini, yang memberi tahu saya bahwa dia menghasilkan sepuluh kali lipat dari penghasilan sebelumnya, dan dia merasa luar biasa tentang hal itu. Yang terbaik dari semuanya, katanya, rasanya luar biasa bisa membantu beberapa teman dan keluarganya yang masih berjuang.
Hal ini membawa saya ke poin penting: jika Anda memiliki sarana untuk memiliki banyak uang, milikilah. Mengapa? Karena sebenarnya kita sangat beruntung hidup dalam masyarakat ini, masyarakat di mana setiap orang sebenarnya kaya, dibandingkan dengan banyak bagian dunia lainnya. Sebagian orang tidak pernah memiliki kesempatan, untuk memiliki banyak uang. Jika Anda adalah salah satu orang beruntung yang memiliki kemampuan itu, dan Anda masing-masing sedang atau tidak akan membaca buku seperti ini, gunakan apa yang Anda miliki untuk semua nilainya. Menjadi sangat kaya dan kemudian membantu orang yang tidak memiliki kesempatan seperti Anda. Itu jauh lebih masuk akal bagi saya, daripada bangkrut dan tidak membantu siapa pun.
Tentu saja ada orang yang akan berkata, “Uang akan mengubah saya. Jika saya menjadi kaya, saya mungkin berubah menjadi semacam orang brengsek yang tamak. Pertama, satu-satunya orang yang mengatakan itu adalah orang yang belum kaya. Itu hanyalah pembenaran lain atas kegagalan mereka, dan itu hanya berasal dari salah satu dari banyak gulma "dalam" di taman keuangan mereka. Jangan mempercayainya!
Kedua, izinkan saya meluruskan. Uang hanya akan membuat Anda lebih dari diri Anda yang sudah ada. Jika Anda jahat, uang akan memberi Anda kesempatan untuk menjadi lebih jahat. Jika Anda baik, uang akan memberi Anda kesempatan untuk menjadi lebih baik. Jika Anda brengsek, dengan uang Anda bisa lebih brengsek. (Saya tahu tidak ada kata seperti itu, tetapi jika Anda benar-benar brengsek, Anda akan menemukan caranya.)
Jika Anda murah hati, lebih banyak uang akan membuat Anda menjadi lebih murah hati. Dan siapa pun yang memberi tahu Anda hal yang berbeda, berarti dia itu bangkrut!
Uang hanya akan membuat Anda lebih dari diri Anda yang sudah ada. Jadi apa yang harus dilakukan? Bagaimana Anda menjadi penerima yang baik?
Pertama, mulailah mengasuh diri sendiri. Ingat, manusia adalah makhluk kebiasaan, dan karena itu Anda harus secara sadar berlatih menerima yang terbaik yang ditawarkan kehidupan.
Salah satu elemen kunci dalam sistem pengelolaan uang yang kami ajarkan dalam Seminar, adalah memiliki akun "permainan", di mana Anda dapat menghabiskan sejumlah uang yang ditentukan, untuk hal-hal yang memelihara Anda, dan memungkinkan Anda untuk "merasa seperti satu milyar. ” Gagasan dari kisah ini adalah untuk membantu Anda memvalidasi kelayakan Anda dan memperkuat “otot penerima” Anda.
Kedua, saya ingin Anda berlatih menjadi gila dengan kegembiraan dan rasa syukur kapan pun Anda menemukan atau menerima uang. Lucunya, ketika saya bangkrut dan saya melihat satu sen di tanah, saya tidak akan pernah membungkuk begitu rendah untuk mengambil satu sen rendah. Namun, sekarang saya kaya, saya mengambil apa pun yang bahkan terlihat seperti uang. Lalu saya memberikan ciuman untuk keberuntungan dan menyatakan dengan lantang, “Saya adalah magnet uang. Terima kasih, terima kasih, terima kasih."
Saya tidak berdiri di sana menilai denominasi. Uang adalah uang, dan menemukan uang adalah berkah dari alam semesta.
Sekarang saya sepenuhnya bersedia menerima apa pun dan segala sesuatu yang datang kepada saya, saya menerimanya!
Bersikap terbuka dan mau menerima sangatlah penting jika Anda ingin menciptakan kekayaan. Ini juga penting jika Anda ingin menyimpannya. Jika Anda adalah penerima yang buruk dan entah bagaimana Anda jatuh ke dalam jumlah uang yang sangat besar, kemungkinan uang itu akan hilang dengan cepat.
Sekali lagi, "pertama bagian dalam, lalu bagian luar". Pertama, perluas “kotak” penerima Anda. Kemudian perhatikan saat uang masuk untuk mengisinya.
Sekali lagi, alam semesta membenci ruang hampa. Dengan kata lain, ruang kosong akan selalu terisi. Pernahkah Anda memperhatikan apa yang terjadi dengan lemari atau garasi kosong? Biasanya tidak lama kosong, bukan? Pernahkah Anda memperhatikan betapa anehnya waktu yang dibutuhkan untuk tugas apa pun akan selalu sama dengan waktu yang diberikan? Setelah Anda memperluas kapasitas Anda untuk menerima, Anda akan melakukannya.
Juga, begitu Anda benar-benar terbuka untuk menerima, sisa hidup Anda akan terbuka. Anda tidak hanya akan menerima lebih banyak uang, tetapi Anda juga akan menerima lebih banyak cinta, lebih banyak kedamaian, lebih banyak kebahagiaan, dan lebih banyak kepuasan. Mengapa? Karena prinsip lain yang selalu saya gunakan yang menyatakan, "Bagaimana Anda melakukan sesuatu, adalah bagaimana Anda melakukan segalanya."
Cara Anda berada di satu area biasanya sama dengan Anda di semua area. Jika selama ini Anda menghalangi diri sendiri untuk menerima uang, kemungkinan besar Anda telah menghalangi diri sendiri untuk menerima semua hal lain yang baik dalam hidup. Pikiran biasanya tidak menggambarkan secara spesifik di mana Anda adalah penerima yang buruk. Faktanya, justru sebaliknya: pikiran memiliki kebiasaan menggeneralisasi secara berlebihan dan berkata, "Apa adanya, begitulah adanya, di mana saja dan selalu."
Jika Anda penerima yang buruk, Anda adalah penerima yang buruk di semua area.
Kabar baiknya adalah ketika Anda menjadi penerima yang luar biasa, Anda akan menjadi penerima yang luar biasa di mana saja... dan terbuka untuk menerima semua yang ditawarkan alam semesta, di semua bidang kehidupan Anda.
Sekarang satu-satunya hal yang harus Anda ingat adalah terus mengucapkan "Terima kasih", saat Anda menerima semua berkah Anda.
DEKLARASI. Letakkan tanganmu di dadamu dan ucapkan, “Saya adalah penerima yang luar biasa. Saya terbuka dan bersedia menerima uang dalam jumlah besar, ke dalam hidup saya.”
Sentuh kepalamu dan katakan, "Saya memiliki pikiran milyuner!"
TINDAKAN SEORANG MILYUNER
1. Berlatihlah untuk menjadi penerima yang baik. Setiap kali seseorang memberi Anda pujian dalam bentuk apa pun, katakan saja, "Terima kasih." Jangan membalas pujian kepada orang itu pada saat yang bersamaan. Hal ini memungkinkan Anda untuk sepenuhnya menerima dan memiliki pujian, alih-alih "membelokkannya", seperti yang dilakukan kebanyakan orang.
Hal ini juga memungkinkan pemberi pujian untuk memberikan hadiah tanpa melemparkannya kembali kepada mereka.
2. Setiap, dan maksud saya apa pun, uang yang Anda temukan atau terima harus dirayakan dengan antusias. Ambil dan berteriak, “Saya adalah magnet uang. Terima kasih, terima kasih, terima kasih."
Ini berlaku untuk uang yang Anda temukan di tanah, uang yang Anda dapatkan sebagai hadiah, uang yang Anda dapatkan dari pemerintah, uang yang Anda dapatkan sebagai gaji, dan uang yang Anda dapatkan dari bisnis Anda. Ingat, alam semesta diatur untuk mendukung Anda. Jika Anda terus menyatakan bahwa Anda adalah magnet uang, dan terutama jika Anda memiliki buktinya, alam semesta hanya akan berkata, "Oke," dan mengirimi Anda lebih banyak.
3. Manjakan diri Anda. Setidaknya sebulan sekali lakukan sesuatu yang istimewa untuk memelihara diri dan semangat Anda. Dapatkan pijatan, manikur, atau pedikur, bawa diri Anda untuk makan siang atau makan malam yang mewah, sewa perahu atau pondok akhir pekan, mintalah seseorang membawakan Anda sarapan di tempat tidur. (Anda mungkin harus berdagang dengan teman atau anggota keluarga.) Lakukan hal-hal yang membuat Anda merasa kaya dan pantas. Sekali lagi, energi vibrasi yang Anda pancarkan dari pengalaman semacam ini akan mengirimkan pesan ke alam semesta, bahwa Anda hidup berkelimpahan, dan sekali lagi, alam semesta hanya akan melakukan tugasnya, dan berkata, "Oke," dan memberi Anda kesempatan untuk lebih.
Oke. Sekian dan terima kasih. Wasalam.