10 Tahap Untuk Menjual Ilmu Di Internet

"The internet is knowledge. And knowledge is something we all have. Yes, even you! You know something that people don't. Guess what? You can sell in on the net."

Hmm... Kata-kata yang menggugah, betul? Dan kalo kita renungi, lamuni, lalu khayali, ape yang diomongin oleh ntu orang emang ada benernya juga. Kite udah pada tahu, internet itu emang sumber, dan ngumpulnya segala macem ilmu. Dari yang paling hitam, remang-remang, rada terang, ampe yang terang-terangan, betul?

Tapi yang bikin kite agak ragu adalah kalimat kedua, ketiga, dan selanjutnya. Nyang katanye, kita semua nih sebenernya punya ilmu. Katanye, kita nih tahu sesuatu nyang orang lain kaga tahu. Dan nyang lebih hebohnya lagi nih, katenye kite bisa ngejual ilmu itu di internet.

Masak sih, yang bener? Berarti kita bisa kaya dong. Gimana caranya?

Menurut info nyang kami dapet sih, cara ngejual ilmu nyang dimaksud, yaitu dengan membuat information product, atau produk yang berupa informasi, lalu mengemas, kemudian ngejualnye.

Jadi informan maksudnye? Yup, kira-kira semacem itulah.

Tapi... ape semua orang bisa ngelakoninnye?

Bisa!!! Menurut informasi nyang kami dapet sih, sebenernya, semua orang bisa melakukannya, asalken dia bener-bener mau dan tahu caranya. Yep, itu termasuk kau, aku, dia, kami, kalian, dan mereka.

Nyang bener?

Iye bener. Menurut orang ntu, kite semua ni, sebenernya punya banyak ilmu. Baek ilmu yang kita dapet secara sengaja, atopun tidak sengaja, bahkan karena faktor terpaksa. Ilmu-ilmu... yang mungkin kaga dimilki orang laen. Dan orang berani membayar buat ngajarin mereka nguasa'in ilmu itu.

Yang bener lo?

Yee... dibilangin kaga percaya. Sekarang, coba lo itung, udah berapa banyak umur yang kou habisin? Dan dari sekian umur yang udah abis itu, coba inget-inget lagi, kira-kira... berapa banyak ilmu yang kou dapet. Katakanlah 1 hari kau dapet 1 ilmu, berarti 1 tahun sudah 365 ilmu. Dan kalo dikali jumlah umur mu, maka menjadi...

Nah, lumayan banyak... bukan? Coba bayangin, andai benar yang dikatakan orang bahwa... setiap kejadian, masalah, pengalaman, atau apapun yang pernah kau alami itu sebenarnya adalah ilmu, berarti... semakin banyak kejadian atau aktivitas yang kau lakukan setiap hari, semakin banyak ilmu yang bisa kau dapat, betul?

Jadi semuanya itu ilmu? Yep.

Apapun itu? Yup.

Termasuk hal-hal yang sepertinya sepele dan kaga penting?

Yap, bagi mu mungkin sepele, tapi belon tentu bagi orang lain.

Misalnya?

Katakanlah saat ini kau punya hobi yang katanya... tidak layak dikelompokkan kegiatan mencari ilmu. Katakanlah hobi mu itu misalnya... ngerayu cewek (jika kau cowok), atau ngerayu cowok (jika kau cewek atau rada mirip).

Tapi berkat semua pengalaman yang pernah kau alami, dan berkat ketekunan mu mendalami hobi itu, serta beberapa berkat-berkat lainnya, maka secara tidak sadar hobi itu telah membuat mu menjadi seorang perayu yang sejati.

Lalu?

Nah, ntah kau sadar atau tidak, hobi itu telah membuat mu menguasai beberapa cabang ilmu, misalnya komunikasi dan persuasi. Sekarang, coba hitung, berapa banyak orang yang punya ilmu itu. Coba hitung juga, berapa banyak orang yang tidak punya. Kemudian hitung lagi, berapa banyak orang yang ingin punya ilmu seperti itu. Sudah?

Sekarang, coba kau khayalkan, berapa kira-kira orang berani membayar untuk bisa dapat ilmu itu? Berapa harga yang akan kau tawarkan, kepada orang yang minta diajarin ilmu yang mungkin dianggap sesat itu? Gimana Man? Masih menganggap pengalaman itu bukan sesuatu yang berharga?

Okelah, katakanlah kita orang mulai tertarik buat jualan ilmu di internet, lalu... gimana caranya?

Kalo soal itu sih, berarti kita sama Man (or Woman). Kami orang juga masih mencari informasi seperti itu. Kami masih ngumpulin info-info yang mengarah kesitu. Nah, kalo kalian orang tertarik untuk ikut sekedar membandingkan atau mengoreksi apa yang sudah kami orang dapat, berikut ini langkah-langkahnya:

Langkah 1. Mencari dan Mengumpulkan Ide.

Menurut info yang kami dapat, kesulitan pertama dan terbesar yang dialami orang yang ingin menjual info product, atau produk yang berupa informasi adalah tidak punya atau sulit mencari ide.

Walau awalnya mereka punya ide menjual produk informasi, tapi ujungnya mereka bingung karena tidak punya ide mengenai informasi apa yang bisa mereka jual. Lagi-lagi, alasan klasik yang dipersalahkan, yaitu kurang kreatif.

Padahal konon (masih menurut info yang kami dapat)... kreatif itu sebenarnya sifat semua orang. Yang membedakan cuma ukurannya.

Masih berkutat dengan konon... katanya... sifat kreatif itu seperti otot. Berarti, dia perlu dilatih. Dan makin sering dilatih, maka makin membesar. Tidak percaya?

Coba berhenti bergerak selama beberapa hari. Dijamin, anda akan mengalami kejang otot. Begitu juga dengan sifat kreatif.

Dia akan kejang-kejang, kalo lama kaga di latih, tapi tiba-tiba dipaksa keluar. Itulah sebabnya, menurut info yang kami dapet, kita perlu mencari cara buat melatih sifat kreatif itu.

Misalnya?

Sang pemberi info memberi kami 5 cara untuk melatih sifat kreatif dalam mencari ide:

  1. Menggali tambang emas di dalam dirimu. Maksudnya, cari dan temukan bakat sejati yang ada dalam dirimu. Cari hal-hal yang sangat mudah untuk kau lakukan. Misalnya... menulis, membaca, memasak, bahkan melawak. So, saat mencari ide untuk membuat info produk, tempat pertama yang terbaik adalah di dalam dirimu.
  1. Lihat dari kacamata orang lain. Ingin menjadi orang lain, cobalah untuk melihat dari sudut pandangnya. Lalu perhatikan, apa yang kau lihat dari diri orang tersebut. Setelah itu, tanyakan pada diri mu sendiri, mampukah aku membuat info produk yang menyangkut topik (niche) yang bersangkutan.

Misalnya, katakanlah kau ingin menjadi blogger profesional, itu berarti mungkin... menulis, adalah bidang yang paling kau senangi. Atau misalnya kau ingin menjadi web designer, maka berarti mungkin sebenarnya kau sangat suka menggambar. Atau jika kau sangat mengidolakan Tukul, berarti melawak... dst.

  1. Mengubah kesulitan menjadi solusi. Kesulitan apa yang sering membuat mu pusing? Apa kau pikir orang lain juga tidak punya masalah yang sama? Misalnya, katakanlah kau bekerja pada seorang boss yang punya sitat kejam, bengis, dan sadis. Dan kau yakin banyak orang yang juga mengalaminya.

Berarti kau bisa menjadikannya sebagai ladang bisnis dengan cara membuat info produk yang berjudul misalnya.... "Bagaimana cara menyenangkan bos yang jahat tanpa harus menjilat." Atau... "Bagaimana cara membunuh boss mu dalam 5 detik." atau...

  1. Biarkan para pesaing membantu mu. Tujuan dasar dari latihan ini adalah untuk membuat produk baru yang lebih baik dari produk-produk sejenis yang sudah ada dipasaran. Produk baru dan yang lebih baik itu kau buat berdasarkan pengamatan yang kau lakukan terhadap para pesaing mu tadi.
  1. Cari tahu apa yang pembaca inginkan. Cari dan tuliskan beberapa ide mengenai jenis info yang kira-kira paling banyak diinginkan oleh target pasar. Lalu adakan survey. Ajukan pertanyaan. Bujuk, suruh, kalo perlu paksa mereka untuk memberi tahu apa yang mereka inginkan.

Okey... menemukan ide... itu langkah pertama. Langkah yang konon katanya.... susah-susah mudah. Langkah yang penting dan musti dilalui. Kenapa? Sebab, kata bapak... semua berawal dari ide.

Manusia bisa terbang ke bulan, awalnya dari ide. Manusia bisa menyelam ke laut dalam, juga diawali dengan ide. Begitu berharganya ide, hingga banyak orang yang berusaha keras menemukannya. Beruntunglah bagi orang yang selalu banyak ide. Berarti dia sudah punya modal buat jadi orang kaya, betul?

So, langkah keduanya apa?

Berhubung dan berhubung.... kita sambung lagi di tulisan berikutnya.